Javier & Martin BL

48.7K 3.9K 636
                                    

Sweet story~

"Sayang kau melihat dasi yang kemarin ?" Martin menaikan sebelah alis nya bingung, memperhatikan Javier yang terus menggeledah seisi lemari mencari entah apa ia tak mengerti

"Dasi apa ?" Tanya Martin yang akan turun membuatkan sarapan

"Jangan terlalu ribut, Gavindra bisa bangun jika kau berisik seperti itu" ucap Martin memperingati Javier

Javier menoleh ke arah ranjang dimana Gavindra masih tertidur dengan nyenyak nya di sana, tak lupa boneka Pororo kesayangan yang di jadikan sebagai guling nya

Javier menghampiri Martin sebelum ia keluar, menarik pria yang lebih pendek dari nya untuk masuk kedalam pelukan nya, sementara Martin menatap sang suami aneh

"Kenapa sih ?" Tanya Martin bingung

"Dasi nya~" rengek Javier membuat Martin menghela nafas

"Dasi apa ?! Dasi mu banyak ! Cari dasi yang lain !" Omel Martin membuat Javier melepaskan pelukan nya, takut dia tuh kalau nanti Martin sampai mengomeli nya seharian sambil mengacungkan sendok sayur di wajah nya

"Dari tadi terus mencari dasi dasi dasi dan dasi, kau kira dasi mu hanya satu, bahkan satu lemari isi nya dasi semua masih merengek mencari dasi, seperti bayi saja" cerocos Martin membuat Javier semakin menunduk, pundung dia tuh

"Sayang~"

"Merengek sekali lagi jangan pulang ke rumah ! Tidur di luar sana !" Sentak Martin cepat membuat Javier langsung menutup mulut nya dan mengangguk cepat

Akhirnya Javier memilih dasi yang lain, sebenarnya dasi yang ia cari adalah dasi favorit nya karena itu hadiah dari Martin, sebenarnya juga Martin karena tak sengaja melihat diskon, apalagi ia beli di pinggir jalan seharga 35 ribu, uang nya juga pas-pasan waktu itu

"Hah~ sudah lah pakai yang lain saja" ucap Javier dan mengambil asal dasi yang ada

Ia ada meeting pagi hari ini, tapi karena mencari dasi kesayangan nya ia jadi harus di omeli oleh suami kecil nya dulu dan itu membuat mood nya anjlok !

Javier menghampiri si kecil yang masih tertidur pulas di ranjang, menciumi perut Ndut si kecil dengan gemas membuat Gavindra mengerang tak suka, mimpi nya jadi buyar karena gangguan yang entah dari siapa

"Sayang ayo bangun" ucap Javier menciumi pipi Gavindra

Gavindra merengek ingin menangis, namun dengan cepat Javier menggendong nya dan turun ke bawah

Di meja makan, ketiga anak nya yang lain sudah ada, dan suami tercinta nya yang sedang menyiapkan sarapan

"Siapa yang di rumah ?" Tanya Javier menatap ketiga anak nya

"Aku dad" balas Astra

"Aku sampai siang" ucap Kaivan membuat Javier menatap nya bingung, sementara Haikal diam karena jadwal nya sampai sore

"Sejak kapan penerus perusahaan kerja nya sampai siang ?" Ucap Javier membuat Kaivan terdiam lalu cengegesan

"Ayolah dad.. aku hanya ingin di rumah bersama Gavindra" ucap Kaivan dengan nada memelas nya

"Tidak ada, enak saja.. Daddy juga harus menahan diri untuk tidak ada di rumah jadi kau juga harus ikut tersiksa, enak saja hanya Daddy yang merasakan siksaan kerja" Javier dengan nada julid nya membuat mereka semua memutar mata malas

"Sudah, hentikan cepat makan sarapan kalian dan segera pergi !" Omel Martin menatap suami dan anak-anak nya garang

Satu yang mereka hindari di rumah ini adalah Omelan Martin !

Jika Martin sudah mengomel maka jangan harap kau bisa kabur !

"Berikan Gavindra, bukannya di bangunkan tapi malah mengelus nya !! Kau sengaja ingin membuat Gavindra terus tidur !!" Nah kan lagi-lagi Javier yang kena Omelan

Kaivan, dan Haikal langsung pergi tak ingin kena imbas nya, masalahnya kalau Martin sudah mengomel maka kesalahan 3 tahun silam bakal di ungkit lagi dan itu cukup memuakkan

Seperti.. what men ? Kenapa masih mengungkit masa lalu ?

"Sayang~"

"Jangan panggil aku sayang !" Sentak Martin cepat membuat Javier meringis

Bahkan Astra yang di kenal sebagai pemuda tenang dan minim ekspresi pun ikut pergi dari meja makan dan memilih untuk duduk di ruang keluarga menonton tv

"Dasar, semua cowo sama aja" gerutu Martin yang menggendong Gavindra dan membawa nya ke kamar mandi yang ada di dekat dapur, untuk mencuci wajah Gavindra

"Cepat habiskan sarapan mu dan pergi !! Kenapa hanya diam !!" Teriak Martin dari dalam kamar mandi membuat Javier tersentak kaget dan refleks memakan sarapan nya dengan cepat, Astra sudah terkekeh dari tadi melihat kedua orang tua nya yang selalu seperti itu setiap pagi

"Daddy pergi dulu, jaga ayah dan Gavindra" ucap Javier pada Astra

"Hmm"

"Telfon Daddy jika-"

"KENAPA MASIH ADA DI DEPAN MATA KU !! KAU NIAT KERJA ATAU TIDAK ?!" Pekik Martin melengking membuat Javier langsung berlari keluar, Astra semakin tergelak, benar-benar menghibur hari nya

"Astra, suapin Gavindra makanan, ayah mau beres-beres" ucap Martin yang datang dan langsung memberikan Gavindra pada Astra

"Abang hehe~" Gavindra cengegesan ngeliat Astra membuat pria itu gemas dan menciumi pipi si kecil

"Harus habis, pokoknya ayah gak mau tau makanan nya harus habis, kalau udah kasih buah pisang, terus susu juga, kalau udah langsung berjemur di depan rumah jangan kaya anak perawan di dalam rumah terus" ceramah Martin membuat telinga Astra berdengung

"Dengar tidak !" Omel Martin

"Iya yah iya" Astra segera menyuapi Gavindra dengan telaten sementara Martin mulai berkeliling rumah, di mulai dari kamar nya dulu, membersikan semua nya seperti merapikan ranjang, mengumpulkan pakaian kotor, menguras bak mandi, merapikan mainan bebek-bebek Gavindra yang berserakan

Apalagi saat Martin mencoba mengambil bebek besar yang ada di lantai, tapi bebek yang di ambil malah beranak, awalnya Martin masih bisa sabar tapi semakin di ambil bebek itu semakin kecil membuat Martin geram dan kesal

"SIALAN SIAPA YANG MEMBELI BEBEK INI !!!" Pekik Martin membuang semua bebek yang ada di tangan nya

"Uhuk.. uhukk.." Javier terbatuk di tengah rapat nya, entah kenapa seperti ada yang sedang mengutuk nya

Setelah 2 jam berlalu, Martin menghampiri kedua anaknya yang sedang bersantai di ruang keluarga sambil menonton Boboiboy, ia duduk di samping Astra yang sedang memangku Gavindra dengan si kecil yang meminum susu nya di dalam botol

"Sampai kapan libur nya" tanya Martin pada Astra

"2 hari lagi" balas Astra tanpa menoleh

"Kenapa libur sekolah begitu lama ? Ayah dulu waktu sekolah jarang libur nya, anak jaman sekarang memang menganggap sekolahan terlalu mudah" omel Martin lagi

Dalam hati Astra sudah menghela nafasnya berat, kenapa ayah nya ini suka sekali mengomel sih ?!!! Tak capek apa mengomel terus !!

"Ayah" panggil Gavindra membuat Martin menunduk

"Javiel sama Dilga udah di kasih salapan ?" Tanya Gavindra membuat Iner kesal muncul di kepala Martin

"Kenapa harus ayah hmm" tanya Martin dengan senyum terpaksa nya

"Daddy yang bilang kalau semua ulusan lumah adalah ulusan ayah" tangan Martin mengepal, jika di anime, maka kepala Martin sudah jelas mengeluarkan asap dan siap meledak

"JAVIER DIRGANTARA !!! MATI SAJA KAU SANA !!!!"













_________________

Siapa yang teror gue suruh bikin cerita bl nya ha !!!!

Btw, ini mau di lanjut ? Kalau di lanjut harus di book lain tapi gue gak janji soalnya masih ada utang cerita lain

Yah apapun itu happy reading lah~

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now