27

52.5K 5.8K 254
                                    

Javier terus menimang Avin kesana kemari, harusnya Avin akan di urut sore ini tapi baru saja Javier membaluri nya dengan minyak Avin tersentak kaget dan berakhir menangis kejer

Javier juga sudah menjelaskan berbagai kata penenang namun tak membuat tangisan Avin mereda, ia juga sudah mengimingi-imingi Avin apapun yang ia mau tapi tidak juga membuat tangisan Avin mereda

Jadi dengan Avin yang bertelanjang dengan hanya memakai celana dalam nya saja ia hanya terus ingin di gendong oleh siapapun yang penting di gendong

Sudah 2 jam berlalu dan Javier menggendong Avin, berjalan kesana-kemari untuk menenangkan Avin

"Jangan ulut Avin" cicit Avin pelan

Ia hanya menyandarkan kepala nya di bahu Javier dengan lemas

"Iya Daddy tidak akan mengurut lagi" balas Javier

Setelahnya Avin tenang, setidaknya ia hanya terisak pelan

"Es klim" gumam Avin pelan

"Kau mengatakan sesuatu ?"

"Mau es klim"

"Ini sudah mau malam, tidak baik makan es krim di malam hari"

Avin merengut tak suka, tapi yasudah lah, ia sedang cosplay menjadi anak baik agar tak di urut walaupun badan nya sakit semua

"Daddy pijat kaki dan tangan nya ya, sebentar saja" ucap Javier lagi

"Sakit.." lirih Avin pelan

"Daddy akan pelan-pelan, bagaimana ?"

Avin tetap menggeleng lemah, dan semakin memeluk leher Javier erat, ia sedang ingin bermanja-manja dengan Daddy nya, memang badan nya sakit sejak di pesawat tadi, ia merasa tak nyaman di setiap sisi tubuh nya

Sebelah tangan memainkan telinga Javier, memutar, mencubit, menarik bahkan memasukan tangan kecil nya kedalam telinga Javier

"Mau ke luar ?" Tawar Javier

"Sama Abang Haikal"

"Baiklah"

"Panggilkan Haikal" bodyguard yang di perintah segera memanggil tuan muda nya, tak lama Haikal datang dengan wajah bingung nya

"Why dad" tanya nya

"Bawa Gavindra keluar, ia ingin bersama mu" Haikal mengangguk lalu mengambil Avin dari gendongan Javier

Ia membawa nya ke dalam kamar untuk di pakaikan pakaian karena Avin hanya memakan celana dalam saja

"Mau keluar kemana hmm" tanya Haikal sambil memakaikan baju untuk Avin

"Belbulu ubul-ubul"

"Tidak ada ubur-ubur di darat"

"Kenapa ?"

"Ubur-ubur hidup di air"

"Yasudah kita ke ail"

Haikal terkekeh pelan lalu tak menjawab lagi membiarkan Avin sibuk dengan pemikiran nya sementara ia menyiapkan keperluan Avin

"Milk ?" Tanya Haikal, Avin menggeleng

"Baiklah ayo keluar, hanya sebentar oke" Avin mengangguk lalu masuk kedalam gendongan Haikal yang sama hangat nya dengan pelukan Javier

Setelahnya karena rumah istana Javier terletak di perumahan jadi Haikal memilih berjalan kaki saja, lagipun ini sudah hampir sore jadi tak akan jadi masalah

Tak apa, Javier sudah melindungi kedua putra nya dari jarak jauh, hanya untuk kali ini saja ia membiarkan Avin keluar karena putra bungsu nya sedang rewel

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now