Bab 10

14 2 0
                                    

"Will You Be Mine"

"Gue, Gavin Anantha janji bakal jagain lo dan bikin lo bahagia selamanya. Gue sebagai laki-laki yang baru pertama kali ngerasain kalo ini yang namanya cinta, bakal selalu jagain lo sebagai cinta pertama dan terakhir gue sampe akhir hayat nanti. Gue ga tau ini cara yang bener atau engga buat nembak cewe tapi, yang perlu lo tau adalah gue suka sama lo Laura. So, will you be my girlfriend?" Ucap Gavin seraya meraih tangan Laura.

Laura yang terharu lantas menangis bahagia dan mengangguk setuju.

Gavin lantas tersenyum dan memeluk gadis itu kedekapannya, "Makasih udah mau nerima aku. Mulai sekarang panggilannya aku kamu dong. Aku janji bakal terus jagain kamu dan buat kamu bahagia. Kita sama-sama berproses mulai dari ngejar karir, pendewasaan diri, sampe ketemu hari tua nanti."

Sementara itu, tanpa sepengetahuan mereka, Grace menyaksikan keduanya dari balik tembok sekolahnya. Grace yang membuntuti Gavin menuju rooftoof, lantas menatap keduanya dengan perasaan yang sulit diartikan. Hatinya terasa sakit dan seolah tak mengizinkan tetapi, dirinya berusaha untuk mencoba mengikhlaskan.

"Ga mungkin lo suka sama dia kan? Lo punya aturan nomor satu. Lo ga punya harapan buat milikin dia." Ucap Grace dalam hatinya seraya menangis.

----

Sepulang sekolahnya, Grace, Gavin, dan Laura berjalan menuju parkiran. Desas desus Gavin yang dekat dengan Laura sudah tidak awam lagi di sekolah itu.

"Gue ama Laura udah resmi jadian, Grace." Ucap Gavin dengan wajah sumringahnya.

Laura hanya bisa tersenyum dengan wajah lugunya.

"Syukur deh kalo gitu. Gue jadi ikut seneng. Kalo ni anak macem-macem, lo jangan segan buat bilang gue ya?" Ucap Grace pada Laura.

Laura mengangguk dan tersenyum, "Makasih Grace."

"Oh iya, kalian pulang berdua ya? Lora Ada janji sama papah harus pulang cepet. Kalo gitu Lora duluan ya."

"Eh tunggu. Aku anterin. Kamu ga bawa motor juga kan?" Tawar Gavin.

"I-iya si. Tapi Grace?"

"Gavin menatap Grace memohon, "Lo nunggu sebentar gapapa? Gue anterin Laura dulu. Nanti gue balik lagi janji."

"Ga papa santai aja kali. Gue pesen grab aja. Lagian gue tau mulai sekarang kalian bakal pulang pergi bareng."

"Tapi..."

"Gapapa Vin, santai aja gue bisa sendiri. Kalian ati-ati ya."

Akhirnya dengan berat hati, Gavin pergi dari sana dengan wanita pujaannya.

---

Akhirnya pasangan baru itu sampai di rumah yang tampak nyaman dan cukup luas.

"Akhirnya."

"Laura? Udah pulang? Ama siapa tuh?" Sahut pria baruhbaya yang tampak tengah membersihkan mobilnya di halaman depan.

"Hai, pah. Aku sama Gavin."

Gavin lantas tersenyum dan menyalami pria tersebut.

"Oh jadi kamu yang namanya Gavin. Laura udah cerita banyak tentang kamu jadi gimana? Udah resmi belum?" Goda Julian ayahnya Laura.

Gavin Grace (On Going)Where stories live. Discover now