Bab 3

17 3 0
                                    

"DEAR MATH"

Di malam harinya, Grace dan Gavin terlihat sedang belajar bersama.  Gavin menghampiri kediaman Grace yang berada di sebelah rumahnya. Mereka berada di blok perumahan yang sama. Bahkan rumah mereka bersebelahan dan hal itulah yang membuat kedua menjadi lebih sering bertemu. 

"Mana buku lo? " ucap Gavin.

"Bentar gue ambil dulu di kamar."

Selang beberapa saat, Grace kembali dengan dua buah buku dan alat tulis di tangannya. Mereka kini terduduk di ruang tengah rumah Grace. 

"Aduh rajin banget anak-anak bunda" Ucap Luna yang datang dengan nampan ditangannya, "Ini, bunda buatin teh sama kue kering. Dimakan ya."

"Maaci, bun."

"Makasih banyak, tante."

"Lanjut. Jadi gini...." Gavin langsung mengajari Grace yang terlihat fokus memperhatikan penjelasan sahabatnya. 

"Nah, gampang kan? Coba lo kerjain tiga soal yang ini" Ucap Gavin menyodorkan bukunya.

Grace langsung berkutat dengan soalnya, ia terlihat fokus pada bukunya, "I'll try."

"Nomor yang Ini pake rumus integral parsial kan?" Tanya Grace memastikan.

"Nah, bener" Ucap Gavin yang terlihat meminum teh yang Luna buat sebelumnya.

15 menit berlalu, Grace lantas tersenyum bangka, "Done! Correct or no?"

Gavin lantas memeriksa hasil pekerjaan sahabatnya, "Yap bener semua. Gampang kan?"

Grace lantas mengangguk seraya tersenyum senang, "Lo keren banget. Kan gini enak gue paham jadinya."

"Gue keliatan paham karena belajar lebih dulu aja. Nyatanya lo juga mampu kan? Nanti-nanti kalo ada materi yang ga paham, diskusiin aja."

"Ok, prof."

"Dah ah. Kenyang belajarnya, gue dah mumet. Basket yok?" Ajak Grace yang langsung bangkit dari duduknya.

Gavin menilik kearah jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Tampak waktu menunjukan pukul 20.40 malam. Oke, sebelum jam sepuluh kita harus udah pulang. Izin dulu sama bunda sono."

"Oke."

Grace menghampiri toko butik milik ibunya yang berada di samping rumahnya. Ia tau ibunya masih bergelut dengan pekerjaannya sekarang, "Bun? Kenapa masi belom tidur?"

Luna yang terlihat tengah memegang meteran ukuran baju ditangannya, lantas menyambut kedatangan putrinya, "Belom, sayang. Masi banyak orderan nih. Kalian udah selesai?"

"Udah, bun. Bunda istirahat aja. Pulang sekolah besok aku bantuin ya."

"Iya sayang, makasih."

Tiba-tiba saja Gavin datang dan menyusul mereka ke toko itu.

"Oh ya aku mau izin main basket ya ama Gavin di tempat biasa. Aku janji bakal pulang cepet, kok."

Luna lantas menghela nafas dan menatap kearah Grace dan Gavin secara bergantian, "Kalian ati-ati. Kalo ada apa-apa langsung telpon. Gavin jangan lupa buat izin ke mama papa kamu ya? takutnya mereka khawatir."

Gavin Grace (On Going)Where stories live. Discover now