"Hukum bang Astla, suluh tidul di lual hiks.. atau suluh nenenin Dilga sama Javiel hiks.." racau Avin yang memeluk leher Haikal sambil membenamkan wajahnya di leher Haikal

"Iya iya, nanti kita suruh tidur di luar sekarang berhenti menangis"

"Tidak mau, Avin masih mau menangis Abang~" rengek Avin membuat Haikal mengangguk mengerti dan membiarkan si kecil menangis

10 menit terlewati dan Avin mulai tenang, ia memainkan telinga Haikal dengan gemas bahkan sesekali menggigiti nya membuat Haikal juga sesekali meringis pelan

"Dahi Avin sakit~" rengek Avin menatap Haikal dengan tatapan sayu nya

Sudah menandakan jika Gavindra mengantuk karena ia tak tidur siang, pun sore tadi ia bermain bola sampai kelelahan jadi sudah di pastikan bagaimana lelah nya tubuh kecil itu

"Mengantuk ?" Avin mengangguk lesu dan menidurkan kepala nya di bahu Haikal

"Elus-elus Avin" lirih Avin yang langsung di lakukan oleh Haikal, ia mengelus punggung kecil Gavindra dengan tenang agar si kecil nyaman

Tak butuh waktu lama suara dengkuran halus milik Gavindra terdengar, Haikal lalu menghampiri Martin dan memberikan si kecil pada Martin

"Aku akan membawa nya ke kamar dan segera bersiap-siap" ucap Martin

"Kalian juga segera bersiap-siap" balas Dirga yang di angguki oleh anak dan cucu nya

Tak lama suara derap langkah kaki terdengar membuat mereka menoleh ternyata Javas dan kedua anaknya, Varka dan Aresta

"Kalian sudah datang ?" Tanya Dirga

"Jika kamu sudah disini berarti kami sudah datang ayah" balas Javas malas, kenapa suka sekali bertanya tentang sesuatu yang kita sendiri sudah tau

"Hanya basa-basi" balas Dirga santai

"Dimana Gavindra dad ?" Tanya Varka pada Javier

"Tidur, baru saja" balas Javier

"Sungguh ? Acara nya beberapa jam lagi tapi ia tidur ?" Tanya Varka lagi

"Hmm, kelelahan"

Varka menghela nafasnya lelah, padahal ia ingin bermanja-manja dengan si kecil tapi yang ingin di manja malah tidur

Di dalam kamar, Martin bolak balik menyiapkan keperluan Gavindra, ia memakaikan Gavindra setelah jas yang berwarna abu-abu gelap, dengan aksesoris seperti bros di bagian dada sebelah kiri tak lupa dasi kupu-kupu yang berwarna hitam menambah kan kesan yang begitu mewah bagi si kecil

Tak hanya Gavindra saja sebenarnya, anggota yang lain juga berpakaian dengan warna yang senada, hanya saja mereka memakai dasi berwarna biru gelap dengan garis-garis hitam

Martin sendiri ia memilih memakai dengan warna biru gelap tanpa dasi

Setelah selesai tak lupa Martin juga menyemprot kan parfum Gavindra yang rasa nya buah segar bercampur manis nya vanila

"Sudah wangi ayo pergi" ucap Martin pelan yang mengambil Gavindra dalam gendongan nya, ia menggendong Gavindra dengan gendongan koala nya, tak lupa ia membawa selimut untuk berjaga-jaga, jadi ia menyelimuti tubuh kecil Gavindra dengan selimut

Saat ia sudah sampai di ruang tamu semua orang sudah berkumpul, Martin sempat terkesima dengan keluarga Dirgantara yang nampak begitu sempurna di hadapan nya, andaikan ia wanita sudah pasti ia akan melemparkan dirinya pada salah satu anggota keluarga Dirgantara

"Biar aku yang menggendong nya" ucap Javier mengambil Gavindra dari Martin

Semuanya siap, memakai 3 mobil dengan mobil pertama berisi Kim, Javier, Martin, dan Gavindra, lalu mobil kedua ada Dirga dan anak-anak Javier yang lain, lalu mobil ketiga ada Javas dan kedua anaknya, tak lupa ada dua mobil di depan dan 3 mobil di belakang

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now