"Jika diperlukan." Aidan bahkan akan menyisir setiap sudut kekaisaran jika perlu.

Saat ini mereka berada disebuah tempat dipinggiran ibu kota dimana ada sebuah bangunan kuil kecil yang berada disana.

"Tuan, ada seseorang yang datang." para ksatria langsung waspada saat mendengar perkataan lirih dari komandan mereka.

Mereka juga menyadari adanya signal kuat yang menuju kearah mereka. Aidan juga merasakan-nya, tapi anehnya, aura itu tampak 'sedikit' familiar.

"Sembunyikan hawa keberadaan kalian!" komandonya mutlak.

Mereka sedang berada disisi gelap dekat dengan rimbun-nya pohon sehingga tidak mudah untuk mendeteksi keberadaan mereka.

Seseorang berjalan dari gelapnya malam menuju kuil kecil yang terletak cukup jauh didepan mereka.

Dilihat dari penampilannya itu adalah seorang lelaki dengan perawakan yang mirip dengan Duke, yaitu tubuh tinggi besar dan juga punggung yang kokoh.

Dia mengenakan sebuah jubah hitam dengan tudung yang menutupi wajahnya hingga mereka tidak mengetahui dengan pasti siapa sosoknya.

Pria itu tampak mencurigakan jika dilihat dari penampilannya. Namun pria itu hanya melangkah menuju kuil dengan langkah wibawanya.

Menggerakkan lonceng pertanda dia akan memulai doa. Aidan dan pasukannya terus saja mengamati setiap tindakan pria itu. Anehnya mereka seolah memang diperintahkan untuk mengamati pria itu dengan baik.

Tiba-tiba pria itu menoleh kearah tempat persembunyian mereka seolah menyadari bahwa dirinya sedang diawasi.

Aidan tersentak saat pria itu mengalihkan wajahnya kearahnya seolah mengetahui dengan pasti dimana posisinya.

Angin bertiup dengan pelan, tudung pria itu terangkat sejenak dan memperlihatkan sepasang mata berkilat tajam yang membuat jantung Aidan terasa berdebar dan terhenyak ditempatnya. Waktu terasa berjalan lambat untuk sesaat.

Dia kemudian tersadar saat dimana bola sihir yang digunakan untuk komunikasi mengeluarkan sebuah signal dalam saku nya. Dan ketika dia mengedipkan matanya sekali, sosok pria itu telah menghilang seolah dia tidak pernah berada disana.

Aidan lalu mengalihkan atensinya pada bola sihirnya dan mendapati bahwa Achlys telah menghubungunya. Segera dia menyalakan alatnya

"Hei kau masih diluar? Aku sudah kembali!" suara Achlys disebrang sana terdengar

"Oh? Kau sudah kembali?"

"Ya dan sebaiknya kau tarik pasukanmu untuk kembali sekarang."

"Baiklah."

Percakapan itu hanya terjadi dengan singkat dan seperlunya saja.

"Tuan muda, apakah kami harus menyelidiki pria itu?"

"Itu tidak diperlukan."

Aidan menanggapi pertanyaan dari komandan ksatria nya.

"Dari pada itu, sejauh mana kau melihat?" jantungnya terasa berdebar menunggu jawaban dari komandan-nya

"Ya? Saya hanya melihat sosoknya yang terbalut jubah, itu saja." komandan menjawab nya dengan heran namun tidak menghilangkan kesopanan-nya.

Untuk alasan tertentu raut wajah Aidan menjadi tenang dan damai kembali.

TBC

⭐◾⭐

Hallo gw balik lagi guys, buat kalian yang berharap interaksi Achlys sama ibunya lebih banyak

Sorry karna kalian harus kecewa dulu, adegan itu akan menjadi misteri untuk sementara

And btw guys gue ngakak waktu nulis bait senandung Achlys😂

Itu salah satu lagu india btw😂

Dan adakah yang bisa nebak kira-kira siapa lelaki itu sampai Aidan terhenyak kaget?

Apakah itu orang yang sama dengan orang yang menemui Achlys?

Tetep tunggu kelanjutannya yah guys...

See you next part readers😘



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Decider {Second Life}Where stories live. Discover now