chapter 9 : Lo serius?

4 4 0
                                    

Disisi lain, gue juga lagi nulis diary, gue juga bingung kenapa gue marah sama rey, kan memang dari awal orangnya dingin dan cuek. Kenapa gue harus bingung sih?

Entah karena apa gue juga semakin marah ke rey, gue pikir mungkin gue ada salah, tapi seharusnya dia bilang kalo dia nggak bilang mana gue tau letak kesalahan gue, itulah sebabnya gue marah. Keesokan harinya gue pergi ke sekolah bareng daniel lebih dahulu sebelum rey datang kerumah

Setibanya Rey kerumah ia tidak melihat gue yang selalu menunggu dikursi depan. Dia masuk dan menanyakan kepada nyokap gue.

"Tante ren nya mana?" Tanya sopan setelah melihat mama gue yang kebetulan mau keluar

"Dia udah pergi bareng teman nya, kamu nggak dikasih tau rey?, Katanya sih sudah" ucap mama gue yang ikut bingung karena gue bilang udah ngomong ke rey kalo nggak pergi dengan dia, padahal itu hanya alasan karena gue masih marah sama rey

"Oh iya te, rey lupa makasih te" ucap rey lalu bergegas menghidupkan motornya, ia sengaja pura-pura tau agar nyokap gue nggak curiga meski dia jujur nggak dapet info kalo gue pergi sama orang lain

Setibanya disekolah, rey melihat jelas gue yang dianter sama daniel. Ia bertambah kesal, lalu mengurungkan niatnya untuk meminta maaf

"Rey kok lo nggak bareng ren?" Tanya dylan yang baru datang dan melihat rey yang masih ditempat parkir

Dylan melihat kearah rey melirik, dylan juga melihat gue dengan seorang laki-laki yang bukan dari sekolah ini. Dylan bertanya ke rey siapa orang itu

"Rey, siapa yang bareng ren itu?" Tanya dylan, tanpa dosa

"Gak tau!" Ucap rey sedikit ngegas lalu meninggalkan Dylan sendirian ditempat parkir

"Lah kok, eh?" Dylan sedikit sulit mencerna kejadian ini

Dengan cepat dan marah rey memasuki kelas, dia tidak seperti biasanya, dia tidak membaca bukunya disetiap pagi, ia malah keluar entah kemana

Melihat itu tambah membuat circle RLR bingung. Ditambah lagi tidak adanya gue dibelakang rey, dan mereka melihat gue sendirian dibelakang. Dengan cepat circle RLR mendatangi gue bertanya ada apa

"Ren jujur lo dengan dia kenapa?, Kenapa kalian nggak pergi bareng?, Kenapa dia langsung keluar nggak baca bukunya seperti biasa?" Pertanyaan itu bergantian ditanyakan oleh teman-teman gue

"Gue nggak tau" ucap gue ikut cuek sambil meletakkan tas disamping meja gue

"Yahh" semuanya merasa kecewa dengan jawaban gue

"Oh ya btw siapa laki-laki yang nganter lo itu ren?" Tanya dylan yang melihat gue tadi diparkir

"Hah?! Lo dianter sama laki-laki lain ren?" Sontak itu membuat fella terkejut

"Oh itu daniel, pacar gue dari sekolah gue dulu" jawab gue santai

"What??!! Pacar???? Lo serius ren?" Tanya dini yang tak percayalah gue ada pacar, yah baru tau dia hhihi

"Iyalah serius gue" jawab gue sangat santai

"Tadi gue tanya sama rey, tapi dia malah ngebentak gue" ucap dylan yang menjelaskan kejadian ditempat parkir tadi

"What, maksud lo rey liat itu?" Tanya andra ketemannya itu, mendapatkan anggukan

"Fixs ini mah, rey cemburu lo bareng dia" ucap raka mendapatkan anggukan dari semua orang kecuali gue

"Emang iya?" Gue masih nggk terlalu percaya

"Udah ren, denger ya dari dulu gue tuh curiga kenapa dia mau disuruh-suruh sama nyokap lo, ribet-ribet nganterin sama jemput lo yang ngeselin ini, trus ya dia juga mau ngasih tau jawabannya, wew itu sih another level of friends, lo nggak tau aja kalo kami minta jawaban ke dia, amukan nya besar banget, dan itupun dia masih nggak mau ngasih" andra menerangkan analisisnya mengenai teman satu sd nya itu

"Bener banget tuh, satu lagi lo sering ketemu daniel kan?" Tanya dini

"Lumayan sih" ucap gue sambil menggaruk kepala yang tak gatal

"Nah mungkin disalah satu pertemuan lo sama dia, si rey liat jadi dia cemburu makanya dia marah senin kemarin" ucap fella dengan senyum bangga dengan dirinya sendiri

"Gue nggak terlalu yakin" ucap gue sambil menatap kearah jendela melihat beberapa pemandangan alam lalu seorang siswa melintas, yap dia rey

"Gue jadi bingung ngadepin nya" ucap gue ke teman-teman gue

"Minta maaf dulu lah" ajak syifa sambil memegang tangan gue

"Eum gue bakal coba nanti" ucao gue sambil melirik rey yang baru memasuki kelas dan duduk ditempat nya

"Semangat" ucap teman-teman gue lalu mereka kembali ke tempat duduknya masing-masing

------------------------

Dijam istirahat, andra , raka dan dylan melancarkan rencana yang sengaja mereka buat untuk mengetahui isi hati temannya ini

"Woy lo tau dylan orang yang lo liat bareng ren tadi pagi tuh pacarnya lo" ucap andra sengaja membawa pembicaraan didekat rey, agar dia mendengar

"Lo bener dra?, Siapa namanya ya?" Ucap raka sambil memanas-manasi temannya

"Itu kalo nggak salah daniel deh" ucap andra sambil melirik tangan rey yang sudah mengepal keras, seperti menahan amarah

"Hem tuh" bisik andra sambil menunjuk ke arah rey ke teman-temannya

Dengan keras, rey meninggalkan kelas dan pergi keluar

"Mision berhasill" ucap ketiganya lalu bertepuk tangan

"Apa yang berhasil?" Tanya syifa ke mereka

"Gini lo" dengan cepat mereka melesat ketempat kami dan menceritakan tentang tadi sebelum istirahat

"Serius lo yakin?" Tanya fella dengan mata berbinar

"100% gue yakin" ucap ketiga nya sambil menunjuk kan ketiga jarinya tanda sumpah

"Udahlah fixs ini ren, dia suka sama lo" ucap dini sambil menggoyang-goyangkan tubuh gue

Gue hanya diam nggak tau mau ngomong apa?

------------------------

Sepulang sekolah gue samperin rey

"Rey, lo marah?" Ucap gue sambil memegang tangan nya

"Nggak juga" ucapnya tapi masih sedikit cuek

"Maaf gue ada urusan penting jadi gue nggak pulang sama lo dulu hari ini, gue janji besok pergi sama lo lagi" ucap gue sambil mengangkat tiga jari

"Eum yaudah gue pulang dulu" sikap rey yang cuek sedikit berkurang

Gue merasa senang, tapi juga takut ketemu bareng daniel nanti

------------------------

Sepulang sekolah, hari ini tidak terlalu malam, karna ada sedikit acara, kami dipulangkan lebih cepat. Gue pulang setelah benar-benar memastikan rey pulang, gue pulang bareng daniel dan bertemu dengannya lagi

Dan tanpa gue duga, dikafe tempat biasa kami kumpul, gue dan daniel bertemu dengan circle gue dulu,

"Waw siapa yang gue liat ini?"

// Bersambung //

Do you still remember? [✓]Where stories live. Discover now