Chapter 7 : Teman?!

4 4 0
                                    

Sesampainya di kafe itu gue dan Daniel , yap memesan minuman seperti biasanya. Gue langsung duduk sih, yang mesen daniel. Ya terkadang daniel lupa kesukaan gue apa jadi balik lagi buat nanya ke gue

"Eh ren, lo mau apa?" Tanyanya kembali ke tempat duduk

"Seperti biasa, cofee latte" ucap gue sambil mengambil handphone gue disaku celana

"Owkey" ucap daniel lalu kembali ke meja pesan dan memesan cafee latte dan minumannya capuccino

Setelah memesan, tak perlu beberapa menit pesanan mereka sudah ada didepan mereka. Mereka mulai menyeruput minuman mereka bersama beberapa desert yang mereka pesan

Tanpa gue sadari, sedari tadi ada orang yang mengikuti gue dan sudah masuk ke kafe, duduk di meja belakang gue

Gue dan daniel bercerita banyak hal, mulai dari sekolah daniel yang sekarang sedang direnovasi, mantan circle gue yang masih aja nakal, sampai menceritakan tentang sekolah baru gue ini

"Oh ya ren, lo bilang tadi dianter sama Rey, dia siapa?" Tanya daniel, setelah beberapa saat diam

"Oh rey, dia itu ketua kelas yang disukai banyak orang disekolah, 90% siswa dan juga guru adalah fansnya, dia itu pinter di semua mapel, dia cool dan dia temen gue" terang gue mendeskripsikan siapa itu rey menurut gue

Mendengar kalimat terakhir, 'teman' membuat daniel menjadi tenang. Ia tidak ingin pacarnya memiliki orang lain dihatinya. Sedangkan setelah mendengar kata 'teman' orang dibelakang ren sedikit tersentak, ada rasa sedih namun ia tetap mencoba tenang. Ia tidak mau penyamaran nya terbongkar

Melihat waktu yang sudah cukup sore, gue mendapat telpon dari mama gue

"Ren, kamu dimana nak?, Kok nggak ada dirumah?" Ucap mama gue yang terdengar jelas sampai ke telinga orang yang mengikuti gue dan Daniel

"I-iya ma ren lagi sama temen, mau ada tugas kelompok" ucap gue sambil mengisyaratkan daniel untuk tidak bicara

"Oh ngomong dong dari tadi kan Mama nggak khawatir udah mams tutup, semangat belajarnya" ucap mama, setelah gue jawab gue langsung menutup telepon, lalu berbicara ke daniel

"Jangan kasih tau nyokap gue, kalo kita ketemu, bisa abis gue" ucap gue dengan menunjukkan tangan yang menutup mulut, 🤫

"Iya ren, gue paham, so sekarang mau kemana?" Tanya daniel

"Eum serah deh, pokoknya jam 7 malem gue udah pulang, rey mau kerumah!" Tegas gue sambil berdiri

"R-rey mau ngapain?" Tanya daniel sedikit cemas

"Ih sorry ya, dia mau main sama adek gue kai, bukan buat ketemu sama gue" ucap gue lalu meninggalkan kafe

"Oh gitu ren tunggu" daniel kemudian sedikit berlari dan mengejar gue yang udah diluar kafe

Orang yang ngikutin gue tadi juga udah keluar dari kafe, ia berniat untuk mengejar kami lagi namun terhenti setelah mendapat telepon

"Rey, kamu dimana?, Mana pesanan mama tadi?" Orang yang mengikuti gue tadi ternyata adalah rey yang keluar rumah buat membeli pesanan mama nya

"Iya ma, sebentar rey pulang nih" ucap rey lalu bergegas menghidupkan motornya

"Ren lo harus jelasin ini ke gue" batin rey setelah melihat ren yang masih sedang bermain bersama daniel, tak jauh dari kafe tadi

------------

"Ren mau ngapain kita nih?" Tanya daniel kembali bingung mau ngapain

"Ya bebas jalan jalan kek, makan makan kek, ngapain gitu" ucap gue sambil menendang batu kecil di jalanan merasa sangat bosan

"Yaudah ikut gue ke mol, ntar gue traktir" ucap Daniel sambil menghidupkan motornya

"Yeay asik" dengan cepat gue melompat ke atas motor daniel, karena terlalu senang

-----------

Malam harinya, sesuai janji rey datang kerumah gue sekitar pukul 7 malam,

"Ma kak rey sampe tuh" ucap kai kegirangan asik mendengar suara motor rey

"Perm-" belum sepenuhnya rey mengucapkan kalimat permisi, kai sudah membukakan pintu dan mengajak rey masuk

"Kak rey ayok masuk" ucapnya kegirangan dengan tersenyum lebar

"Iya kai, kak rey masuk ya" ucap rey sangat sopan lalu masuk kerumah kai dengan perlahan, ets rumah gue juga

"Eh ada nak rey, ayok duduk di sini" ajak mama gue untuk duduk diruang tengah, bukan ruang tamu seperti biasanya

Rey pertama-tama sedikit ragu dan malu, namun akhirnya ia menuruti mama gue dan menuju keruang tengah. Rey melihat satu anggota keluarga yang belum pernah ia lihat sebelum, 'papa kai?' ucapnya dalam hati, eum pasti sih

Rey langsung menyalami kedua ortu temannya itu, lalu kembali duduk disebelah kai

"Aduh nak kamu ganteng banget" ucap papa kai yang selama ini hanya mendengar cerita tentang rey, dan nggak pernah ketemu

"Eh makasih om" ucap rey sedikit malu

"Iya deh, yaudah pa, biarin mereka main berdua, kasian kalo ada kita ntar rey nya malu terus" ucap mama gue sambil tersenyum dan mengelus kepala rey

"Bener, yaudah ren kami kedalam ya, tolong awasi kai, oh ya sama ren, dia masih belum pulang dari rumah temennya" ucap papa gue yang percaya dengan alasan gue yang gue buat asal-asalan

"Eh iya om" ucap rey, meskipun dalam hati rey masih bertanya-tanya, ren belum pulang?, Ortunya percaya kalo dia ada tugas kelompok?

Tak lama setelah bermain bersama kai dan Ochi, my cat. Gue pulang berjalan kaki, dengan perlahan takut ada mama dan papa gue, tapi yang gue temui malah rey yang sedang bermain bersama adek gue

"Eh kak ren pulang" ucap kai lalu mendekati gue

"Iya kai, kakak pulang, nih kak ren bawa makanan buat kai" ucap gue sambil memberikan kantong plastik berisi martabak manis

"Asikk" dengan cepat kai mengambil kantong itu, dan menyerbu isinya

"Kai cuci tangan dulu yuk" ucap rey sebelum kai menyantap makanan nya

"Oh iya, kak rey temenin" ucap kai lalu menarik tangan rey,

"Yaudah ayok" ucap rey lalu menggendong kai, bagaikan seorang anak kecil

Setelah mencuci tangan, rey dan kai kembali keruang tengah

"Mana mama gue?" Tanya gue ke rey

"Keatas kata nya mau istirahat" jawaban rey terdengar smagat cuek dan dingin. entah karena apa gue ngerasa rey sedikit marah, tapi tak tau alasannya kenapa

"Lo kenapa?" Gue ngerasa ada yang aneh dari rey. Dari pada gue mikir yang aneh aneh lebih baik gue tanya langsung ke orang nya

"Gpp" jawabnya singkat

// Bersambung //

Do you still remember? [✓]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz