13

87 15 0
                                    

Mobil sudah berhenti di depan gedung perusahaan. Mobil tidak bisa lama-lama berhenti di sana, jadi Grisha segera melepaskan sabuk pengamannya. Dia meraih gagang pintu mobil.

Sentuhan di lengannya menghentikannya. Grisha menatap Dreesen yang menyentuhnya.

"Kau yakin harus menemuinya di kantornya? Kita pulang saja dan menunggu dia pulang. Baru bicara padanya."

Grisha menarik lengannya. "Kau tidak percaya padaku?"

"Hah? Apa hubungannya?"

"Kau mungkin berpikir aku akan meminta bantuan pada Rupert soal pernikahan ini."

Dreesen tersenyum. Dia menyentuh rambut istrinya dan membelai wajah cantik itu dengan ibu jarinya. "Tentu tidak. Aku tidak pernah curiga padamu. Aku percaya padamu. Sepenuh hati."

"Lalu jangan hentikan aku. Aku tidak bisa menunggu untuk mengatakan padanya. Menanggung rasa bersalah sangat menyakitkan, Dreesen. Aku tidak mau menunggu lebih lama."

Dreesen mengangguk. Dia mengangkat tangannya. "Baik kalau begitu. Kau lakukan seperti yang kau mau. Aku tidak mau dianggap tidak percaya padamu."

Grisha mengangguk.

"Tapi aku akan masuk juga nanti. Aku hanya harus memarkir mobil. Jadi, jangan terkejut kalau aku ada di sana."

"Kau yakin mau bertemu dengan Rupert? Bagaimana kalau dia memukulmu? Aku tidak mau kau terluka."

Dreesen mendekat, dia mencium pipi Grisha dan memberikan kedipan mata pada istrinya. "Aku akan kembali."

Grisha yang mendapatkan perlakuan manis tipis itu malah merasakan jantungnya meloncat sendiri. Dia buru-buru keluar dari mobil dan berjalan tanpa menatap ke belakang lagi.

Dreesen yang melihatnya hanya menggelengkan kepala. Senyuman yang sempat terbit, segera menghilang dengan khawatir menggantikannya. Dia harusnya tidak membiarkan Grisha masuk, dia harusnya menghentikannya dengan cara apa pun. Tapi Dreesen harus akui, dia juga tidak ingin Grisha terus merasa bersalah.

Kini Dreesen tahu bagaimana perasaan Grisha padanya, meski tidak mengatakan dengan lantang, tapi jelas Grisha memiliki perasaan yang sama padanya. Hanya rasa bersalahnya yang menahan Grisha menyuarakannya.

Grisha sendiri sudah masuk ke gedung perusahaan itu. Dia segera masuk lift saat penjaga juga memang mengenalinya. Grisha kerap membawa makan siang untuk Rupert.

Sekretaris Rupert juga dekat dengan Grisha. Grisha sering menghubungi perempuan itu dan menanyakan Rupert. Tapi sekarang dia datang tanpa pemberitahuan. Waktu makan siang juga belum datang. Grisha harap Rupert tidak sedang memiliki tamu penting, atau berada di tengah sesuatu yang tidak dapat diganggu. Itu akan memudahkan Grisha untuk bicara.

Grisha sengaja tidak menghubungi Rupert. Dia tidak tahu harus mengatakan apa lewat ponsel. Jadi, dia lebih memilih bicara langsung.

Tiba di lantai Rupert, Grisha segera berjalan melewati lorong. Beberapa karyawan yang melihatnya menyapa dengan senyuman. Ruangan Rupert sendiri ada di ujung lorong, cukup pribadi.

Saat tiba di kubikel sekretaris pria itu, Grisha tidak menemukan sekretarisnya. Apa mereka sedang mengadakan rapat? Grisha mengganggu?

Grisha sudah meragu, tapi dia ingin mengambil keberuntungannya. Dia melangkah ke ruangan Rupert, dia tidak melihat pintu ruangan itu ditutup. Malah dibuta lebar.

Segera perempuan itu berjalan ke arah pintu, dia sudah akan melangkah masuk tapi menemukan pemandangan luar biasa di depannya, bukannya mendekat, Grisha malah mundur dan menempelkan diri di dinding. Dia menekan tangannya di atas dadanya.

Sekretaris Rupert sedang duduk di atas paha Rupert. Rupert sendiri duduk nyaman di kursinya sembari menatap laptopnya.

"Sampai kapan kau akan bekerja, Rupert?"

"Panggil dengan benar, Grace. Ini masih jam kerja. Dan kau harusnya turun sekarang, kalau ada yang datang dan melihat ...."

"Bukankah katamu Grisha menghilang? Dia tidak akan datang ke sini dan melihat kita. Dan soal ayahmu, bukankah tidak masalah?"

"Lalu bagaimana dengan mata lain?"

Dengusan diberikan Grace. "Penakut."

"Tutup pintunya. Orang lain bisa datang dan memergoki kita."

"Baik, Tukang Perintah."

Suara langkah datang mendekat.

Terpaksa Menikah Where stories live. Discover now