6

130 18 0
                                    

Grisha membuka mata, kepalanya terasa agak berat, tapi dia memaksa dirinya untuk bangun. Berpegang pada setengah tenaganya dia berhasil duduk dengan mata menatap ke arah tubuhnya.

Ada selimut tebal yang membungkus tubuhnya. Dengan takut dia coba mengintip sedikit ke dalam selimut. Pupil matanya membesar, di dalam sana dia hanya menemukan bra dan celana dalam sebagai penutupnya.

Tidak ada ingatan yang dia ingat sampai akhirnya sebuah suara datang padanya.

"Aku tidak akan menyentuh perempuan yang tidak sadar. Setidaknya, aku masih bisa menahan diriku."

Grisha menatap ke arah kanan, dia menemukan Dreesen duduk di sofa tunggal dengan pandangan pria itu mengarah padanya. Tatapan Dreesen kali ini berbeda. Dia tidak lagi menemukan pria yang membuat dia kasihan. Melainkan dia menemukan mata menakutkan itu.

Grisha ingat apa yang terjadi. Dreesen memberikannya minuman, mengatakan kalau minuman itu soda dan memang rasa soda. Tapi dia lemas kemudian dan dia jatuh. Kata-kata terakhir Dreesen masih dia ingat. Rumah kita? Itu katanya. Kita? Sejak kapan mereka menjadi kita?

Grisha menatap ke segala arah, dia menemukan berada di tempat asing. Gadis itu pernah masuk sekali ke kamar Dreesen di rumah utama keluarga Jakob, saat itu Dreesen sedang sakit dan Grisha yang merawatnya. Jadi Grisha ingat bentuk kamar itu, dan jelas Dreesen tidak membawanya ke kamarnya.

Juga, ini bukan hotel. Terlalu mewah untuk sebuah hotel. Meski hotel kelas atas, dia menemukan kalau ruangan ini memang begitu mewah.

"Di mana aku?"

"Rumah kita. Aku sudah mengatakannya. Kau seharusnya mendengar."

"Kita? Sejak kapan menjadi kita, Sen?"

"Sejak aku memutuskan kalau kau akan menjadi milikku, apa pun yang terjadi."

Grisha menatap tidak percaya. "Kau menculikku?"

"Menculik? Kenapa kau mengatakannya seperti aku ada penjahat? Apa di matamu sekarang aku penjahat?"

Grisha memejamkan mata, coba menahan emosinya. Entah kenapa, meski Grisha tahu kalau pria di depannya melakukan kesalahan padanya, tapi Grisha tidak mau menyinggungnya. Apalagi membuat Dreesen terluka.

Grisha sendiri yang berjanji untuk tidak membiarkan siapa pun melukai Dreesen, jadi, dia tidak akan menjadi salah satu melakukannya.

"Aku tidak memandangmu seperti penjahat. Tapi aku membutuhkan penjelasan. Kenapa kau harus melakukannya? Apa karena aku akan menikahi Rupert? Aku tahu kekhawatiranmu, Sen. Dan aku akan coba memikirkannya baik-baik. Soal pernikahanku—"

"Kau sudah tidak perlu menikahi Rupert. Kalian tidak akan bisa menikah."

"Apa? Kenapa?"

"Karena kau sudah menikah denganku."

Grisha melotot. "Jangan bercanda, Sen. Aku tidak senang mendengarnya. Sebaiknya kau jelaskan di perjalanan. Bawa aku pulang."

Dreesen berdiri dengan siulan yang membuat bulu kuduk Grisha naik. Dia tidak menemukan ketenangan sekarang melihat pria itu, yang dia lihat hanya bagaimana dia takut pada Dreesen. Pada apa yang bisa dilakukan pria itu. Pada tindakan seperti apa yang mampu diambilnya.

Ponsel dilempar ke depan Grisha. Layarnya menyala.

Ragu Grisha mengambil ponsel itu. Dia melihat layarnya yang menunjukkan dokumen pernikahan. Di dokumen itu ada tanda tangannya.

"Tidak mungkin. Aku tidak mungkin tanda tangan."

"Kau sudah melihat sendiri hasilnya. Kau istriku sekarang."

"Dreesen! Aku sudah tidak mau melakukannya, aku tidak bisa membiarkan kau bertindak sesukamu. Lepaskan aku sekarang dan aku ingin pulang. Ayahku akan mencariku, dia tidak akan pernah memaafkanmu kalau sampai dia tahu apa yang kau lakukan."

"Benarkah?" Dreesen menatap ke nakas dengan senyuman menang.

Grisha menatap ke mana mata Dreesen mengarah. Di sana ada ponselnya yang terus menyala. Dia meraih ponsel itu, menemukan nama ayahnya di sana membuat Grisha lega. Dia sudah hendak menjawab panggilan itu tapi Dreesen malah naik ke ranjang, menyibak selimutnya dan teriakan Grisha dibungkam dengan mulut pria itu yang menjelajah bibirnya.

Sensasi yang dirasakan Grisha pada ciuman itu cukup gila. Sampai-sampai Grisha mengerjap coba mengendalikan dirinya.

Terpaksa Menikah Onde histórias criam vida. Descubra agora