MAS DUDA [END]

17

•••

Dara sudah selesai menyiapkan barang yang akan di bawa nya.
Dia sudah bulat dengan keputusan nya untuk pulang ke kampung kelahiran nya.

"Sebaiknya gue hubungin luna" dara mengambil hp nya di meja yang ada di kamar nya, dini dan harto tidur di ruang tamu karna kamar kos dara hanya satu.

Setelah menemukan handphone nya dara membuka aplikasi warna hijau dan menghidupkan data seluler.
Banyak pesan masuk tapi di abaikan nya karna tujuan nya ingin menghubungi sahabatnya

Mencari kontak luna, lalu menelpon nya deringan ketiga baru di angkat oleh luna.

Luna:

"Halo ra, kenapa telpon malem-malem"
M

e:

"Assalamualaikum"

Luna:

"Ah iya waalaikumsalam" terdengar kekehan dari sebrang sana. Walaupun luna Kristen tapi dia tetap membalas salam dara.
M

e:

"Emang nya gk boleh kalau gue telpon"

Luna:

"Yah gk gitu juga kali ra, tumben aja kamu telpon aku udah hampir jam sebelas gini"
M

e:

"Aku mau ngomong sama kamu"

Luna:

"Ngomong apa kok tumben ngomong nya di telpon biasanya kamu selalu pengen ngomong langsung"

Me:

"Gk sempat"

Luna:

"Emang nya mau ngomongin apa si"
M

e:

"Gue mau pulang kampung besok pagi"

Luna:

"Kok mendadak!!!"
M

e:

"Santai dong sakit ni kuping"

Luna:

"Yah lo nya si tiba-tiba aj"
M

e:

"Gue nyerah"

Luna:

"Jadi lu mau pulang langsung besok?"
M

e:

"Iya lun"

Luna:

"Gue gimana?"
M

e:

"Kalau kamu mau ikut, ikut aja"

Luna:

"Gue belum bisa kalau sekarang ra, soalnya gue lagi mempelajari untuk ngelolah peninggalan cafe  bokap gue"

Me:

"Yaudah gue cuma mau sampain itu aja, kalau lu mau nyusul gue tunggu di kampung aja ya"

Luna:

"Iya ra gue nyusul aja ya"

Me:

"Lo jangan bilang alamat ayah bunda sama siapa-siapa yah apalagi sama keluarga devan ataupun Devan sekalipun"

Luna:

"Iya lu tenang aja"

Me:

"Yaudah gue tutup, mau tidur ngantuk"

Luna:

"Ya ra selamat malam"

Me:

"Malam, oke da assalamualaikum"

Luna:

"Waalaikumsalam"

Telpon di matikan, dara meletakan kembali handphone nya di meja lalu berjalan ke kasur untuk tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.