01

81.8K 2.1K 3
                                    

HAPPY READING







Seorang gadis yang kini masih bergulung dalam selimutnya, ia bahkan tidak mendengarkan bunyi alarm nya yang dari tadi berteriak menyuruh nya bangun.

Cuaca sedikit mendung membuat gadis itu enggan meninggal kan kasur kesayangan nya itu, tapi dia ada mata kuliah pagi hari ini, dia tidak mau ketinggalan materi apalagi sebentar lagi akan di sibuk kan dengan skripsi.

Dengan rasa malas ia bangkit dari kasur dengan mata masih setengah mengantuk menuju kamar mandi. Setelah mandi kantuk itu akan hilang, itulah pikiran gadis itu.

Setelah mandi dan bersiap tanpa sarapan ia langsung pergi kuliah dengan menggunakan angkot. Kenapa tidak membawa mobil atau motor sendiri? Jawaban nya karna dia tidak mempunyai kedua-duanya. Dia hanya anak kampung yang pergi ke kota karna ingin melanjutkan pendidikan nya, menyewa tempat tinggal yang tidak terlalu besar cocok untuk di tempati diri nya sendiri selama masa kuliah.

Gadis yang berasal dari kampung pergi ke kota ingin kuliah karna perna di tawarkan beasiswa oleh   teman ayah nya Ya dia hanya menggunakan beasiswa untuk kuliah, kalau bayar bunda dan ayah nya gak bakal mampu.
Dia hanya gadis yang hidup nya di kampung terbilang sederhana, ayah nya bekerja di ladang, ibu nya membuka warung makan kecil depan rumah hanya untuk meringankan beban ayah.

Andara Kartika biasa di panggil dara kini berumur 22 tahun, anak dari pak Harto dan ibu dini, dara anak tunggal, sebenarnya dia dulu mempunyai saudara cewek tetapi hidup nya tidak lama masih bayi sering sakit-sakitan sudah di bawah berobat kemana-mana tapi sakit nya enggak sembuh-sembuh dan kini kakak nya itu sudah di pangkuan Allah.

Sudah 3 tahun lebih dara pergi ke kota setiap hari weekend dara selalu mengunjungi ayah dan bunda nya di kampung sekedar melepas rindu, terkadang ayah dan bunda nya juga sering ke kota untuk menjenguk anak gadisnya.

08.00

Dara sekarang berada di kampus sedang mendengarkan penjelasan dari dosen nya itu.
Ah iya dia kuliah mengambil jurusan akuntansi. Dara anak yang pintar sebenarnya tapi karna otak nya malas mikir jadi penjelasan yang dosen berikan jarang masuk di otak kecilnya itu, dia selalu memegang prinsip nya "kalau tidak masuk jangan di paksa" terkadang banyak yang menyimpulkan kata-kata dara itu ke arah yang negatif. Akhh entahlah siapa yang salah.

Materi dari dosen membosankan itu selesai kini dara dan sahabat nya berada di kantin menikmati bakso kesukaan mereka.

"Dara selesai kuliah lo bakal pulang kampung ya?" Tanya luna dengan mimik muka sedih

Luna adalah sahabat dara satu-satunya di kota, mereka kemana-mana selalu berdua sampai banyak mengirah mereka kembar tak identik.

"Em belum tau si lun" ucap dara sambil memakan bakso nya dengan nikmat.

"Kalau lo pulang kampung siapa dong temen gue lagi" lirih luna sambil mengaduk-aduk bakso nya.

Dara menatap sahabatnya itu yang kini lagi sedih membayangkan dara pulang kampung dan dia sendirian di kota besar ini karna kedua orang tua nya sudah meninggal 2 tahun yang lalu karna jatuh dari pesawat, sampai kini jasad kedua orang tua luna tidak di temukan, kini luna hanya tinggal sendiri di rumah yang terbilang mewah. Ah tidak sendiri si lebih tepatnya ada pembantu di rumah nya, tapi pembantu di rumah luna datang pagi pulang sore jadi ketika malam luna sendirian di rumah.

"Lo bisa ikut gue ke kampung, pasti bunda seneng kalo lo ikut" ucap darah menenangkan luna.

"Tapi gue gk mau ninggalin rumah peninggalan bokap gue"

"Sudahlah nanti saja di bahas kan jadi melow, kita harus awali hari ini dengan senyum ceria" ucap dara tersenyum.

Luna hanya diam memandang dara.

••••

Di waktu yang sama dan tempat berbeda seorang gadis kecil sedang bermain dengan boneka barbie  di temani oleh oma nya.

"Oma barbie caca cantik kan kayak caca" ucap caca menyisir rambut barbie nya itu.

Fani oma nya caca tersenyum mengelus rambut cucu nya " iya cantik kayak caca" ucap fani

"Papa pulang" teriak pria dewasa pada anak nya yang sibuk dengan barbie di tangannya.

"Yey papa pulang" caca berlari memeluk papanya.

"Papa liat barbie caca cantik lo kayak caca" ucap caca menunjuk kan barbie nya

Devan berjongkok menyamakan tinggi badan nya dengan gadis kecil nya itu " iya cantik tapi lebih cantik kan barbie nya deh kayak nya" ucap Devan menggoda anak nya.

"Cantik kan caca" ucap caca cemberut sambil melipat kedua tangan nya di dada.

Devan terkekeh melihat wajah menggemaskan caca, dia senang sekali menggoda gadis kecil kesayangan nya itu.
" Iya cantikan caca, caca kan anak papa," ucap devan tersenyum.

"Devan sana ganti baju lalu makan" ucap fani

"Iya ma,,,, caca sama oma dulu ya papa mau ganti baju" devan mengelus rambut caca sebelum berlalu ke kamar untuk mengganti baju sekalian mandi karna badan nya sudah lengket karna keringat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

LANJUT PART DUA🗿

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang