17

23.6K 889 0
                                    

HAPPY READING

••••••


Keluarga dara sudah sampai di kosan dara, mereka turun dari mobil.
"Makasih pak udah nganterin saya sekeluarga" ucap harto.

"Sama-sama tuan"

"Jangan panggil tuan, panggil harto saja seperti nya kita seumuran"

"Ah iya, saya panggil mas saja kurang enak kalau menyebut nama"

"Terserah kamu" harto tersenyum

"Baiklah saya permisi mas"

"Iya hati-hati"

Pak yanto supir keluarga ardi pulang ke rumah majikan nya kembali.

Melihat mobil yang di kendarai yanto sudah menghilang harto masuk ke rumah menyusul anak dan istrinya yang sudah masuk duluan.

Harto duduk di kursi yang ada di situ.
Datang istrinya keluar dari kamar dara seperti nya habis mengganti baju, dini duduk di samping harto.

"Dara mana bun?" Tanya harto ketika tidak melihat anak nya tidak ikut keluar.

"Lagi membersihkan badan yah"

"Kenapa kamu menyuruh nya mandi malem-malem bun nanti sakit" ujar harto

"Gk mandi yah cuma bersih-bersih sedikit"

Dara keluar dari kamar sudah menggunakan pakaian, dara hanya menggunakan kaos hitam polos celana pendek dan rambut di jepol asal.

"Ayah bunda dara mau ngomong" ucap dara duduk di depan harto dan dini.

"Mau ngomong apa nak" tanya harto

"Dara mau ikut ayah sama bunda pulang ke kampung" dara berucap lirih seakan belum iklas meninggalkan kota terutama keluarga devan yang sudah baik dengan nya.

"Kenapa? Bunda gak maksa kamu lgi buat ikut bunda pulang ke kampung, di sini bukan kah kamu sudah punya devan dan caca?" Tanya dini heran dengan keputusan anak nya.

"Ayah bunda seperti nya devan memang tidak di takdir kan untuk dara, devan tidak mencintai dara, dara menyerah, dara ingin ikut kalian pulang biar bisa lupain devan" dara menduduk mengingat kembali ucapan devan tadi.

"Yaudah kalau memang itu keputusan kamu nak, kalau nak devan itu jodohmu Allah akan kembali mendekatkan kalian, tapi kalau memang kalian tidak di takdir kan bersama kamu harus ikhlas, insyaallah Allah akan mengganti nya dengan yang lebih baik lagi" ucap harto menenangkan anak nya.

"Iya nak bener kata ayah mu, kamu harus ikhlas, jadi kapan kamu mau ikut ayah sama bunda pulang?" Tanya dini.

"Kapan bunda dan ayah pulang?" Tanya balik dara.

"Kami besok pagi sudah pulang nak"

"Yaudah dara ikut"

"Siapkan barang yang akan kamu bawa biar besok tidak repot lagi"

"Iya bunda, dara mau siap-siap dulu" dara pergi masuk ke kamar nya untuk siap-siap pulang kampung besok.

•••

Di kediaman ardi, devan uring-uringan di kamar nya, dia bingung dengan hati nya seakan-akan tidak rela dara pergi. Apa dia akan mencegah dara sebelum terlambat? Tapi itu sangat memaluhkan tadi dia yang menginginkan dara pergi masa iya diri nya juga yang mencegah.

"AAAGGGGHHHHH" teriak devan menarik rambutnya frustasi.

"Gue harus apa? Apa jalan yang gue ambil salah? Haish bodoh amat gue gak bakal menyesal!!!" Monolog devan kembali merebahkan tubuh nya mencoba untuk memejamkan mata nya.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang