= PROLOG

82 5 0
                                    

"Hari ini kamu harus inget, Jen. Perusahaan besar dari Amerika akan segera datang untuk mengajak kerja sama dalam prospek bisnis yang sangat besar." ucap Ayah dari Jennie sembari memotong sehelai daging untuk disantapnya.

Jennie mengangguk dengan mengunyah sehelai daging di dalam mulut lalu menelannya.

"Tentu saja aku ingat tentang itu, Ayah." balas Jennie dengan sopan.

Ayah tersenyum manis kepadanya, "Ayah harap, setelah ayah pensiun dari pekerjaan ini, kamu bisa meneruskan kesuksesan di perusahaan yang sudah Ayah raih sejak dulu," ucap Ayah dengan secercik amanah kepada Putri Sulungnya yaitu Jennie.

Jennie mengangguk paham, "Ayah tidak perlu khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Percaya sama aku," ucap Jennie dengan lembut.

Ayah kembali tersenyum manis sembari menatap Jennie dengan bangga, "Ayah senang mendengarnya," balasnya.

"Sudahlah.. Berhenti sejenak terlebih dahulu membicarakan soal pekerjaan. Lebih baik saat ini selesaikan saja sarapan kalian," pekik Bunda melerai percakapan yang sedang mereka bicarakan.

Ayah dan Jennie menyeringai kecil mendengar ocehan dari Bunda, keduanya tidak bisa melawannya. Bunda bagaikan Kapten Bajak Laut di Kapalnya.

"Baiklah, selamat menikmati!" ucap Jennie dengan riangnya.

"Selamat menikmati!"




















"Bagaimana sekolahmu Yuji? Sepertinya semenjak Classmeeting kemarin, wajahmu terlihat murung. Apa ada yang mengejekmu?"

Yuji hanya menggeleng singkat dengan wajah murung tanpa menjawab pertanyaan Taehyung, kakak angkatnya.

"Lalu, kenapa wajahmu begitu murung?" ucap Taehyung bertanya lagi pada Yuji, kedua tangannya sangat sigap sembari menyiapkan sarapan untuk keduanya pada pagi ini.

Tubuh Taehyung menunduk terarah kepada Yuji, "Apa kau kalah lotre?" ucap Taehyung meledek dengan seringainya.

Mendengar itu, Yuji semakin murung dan kesal. Dia mendecak kasar pada Taehyung karena sudah meledeknya.

Taehyung langsung merangkulnya, lalu mengusap bahu sebelah kanannya dengan lembut. "Aku hanya bercanda, maaf." ucapnya.

Dengan rangkulan hangat serta usapan lembut yang di berikan kepadanya, tubuh Yuji langsung mendarat pada Taehyung disebelahnya.

Perlahan air matanya turun menetes pada kedua pipinya secara bergantian, Yuji menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Tangisan sendu serta nafasnya yang begitu isak tidak bisa ia bendung, membuat Taehyung menjadi tidak tega melihatnya.

"Mereka.. mengataiku gadis miskin.. hiks," ucap Yuji dengan jujurnya saat sedari tadi dia menahannya.

Taehyung yang mendengar itu langsung merasakan hal menyakitkan tersebut, dirinya tidak berhenti untuk terus mengusap bahu Yuji dengan lembut agar bisa membuat Adiknya tenang.

"Aku capek.. hiks, Kaaakk.."

Tangisannya semakin menjadi, Taehyung tidak bisa berbuat apa-apa selain membuat Yuji supaya kembali tenang.

Yuji memang bukan anak orang kaya seperti siswa-siswi yang ada di sekolahnya saat ini. Dia dapat masuk ke dalam sekolah itu karena kecerdasannya yang berbuah Beasiswa.

Selain pintar, Yuji juga gadis yang sangat cantik. Memiliki postur tubuh serta wajah yang mumpuni untuk bisa masuk circle murid-murid disana.

Yuji pikir siswi berprestasi sepertinya akan menjadi pusat perhatian. Namun pikirannya salah, tidak semua tempat seperti itu, disini seperti neraka baginya. Orang miskin di pandang rendah, seperti kerikil yang harus di buang dari tumpukan berlian.

Taehyung juga saat ini sudah melakukan apapun untuk dia dan Adiknya. Bahkan untuk mendapatkan sesuap nasi saja dia sudah bersyukur. Namun karena adanya Yuji di kehidupannya, Taehyung menjadi lebih bersemangat untuk terus melanjutkan hidupnya.

"KAAAK, HIKS" pekiknya dengan tangisan, dia menghentakkan kakinya berkali-kali, Emosinya benar-benar melonjak, Yuji tidak bisa menahan tekanan batin miliknya, dan jiwanya sangat tertekan.

Taehyung melepas rangkulannya lalu menarik tangan Yuji agar memeluknya. Kini keduanya sama-sama berpelukan dengan erat dan hangat, dengan kedua tangan Taehyung yang mengusap punggung Yuji dengan lembut.

"Tenanglah.. lupakan itu untuk sementara. Yuji," ucap Taehyung pada adiknya dengan lembut.

"Aku capek kak kalau begini terus, Hiks!"

"Sudah.. tak apa bila kamu ingin menangis, maka menangislah. Kakak ada disini," ucap Taehyung dan menangislah Yuji dengan derasnya.

"Kita selesaikan sarapan setelah kamu sudah merasa tenang," ucap Taehyung dengan Yuji yang mengangguk pelan.

"Satu hal yang perlu kamu ingat, Yuji..











..Aku sangat menyayangimu."












Yu Jimin as Kim Yuji,

Memerankan sebagai sesosok sang Adik Angkat dari Kim Taehyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memerankan sebagai sesosok sang Adik Angkat dari Kim Taehyung. Gadis yang memiliki kepribadian ceria, serta memiliki kemampuan otaknya yang cerdas hingga ia selalu menjadi peringkat pertama di sekolahnya.

Pemeran pendamping yang selalu ada di sisi Kim Taehyung, menganggap Kim Taehyung sudah seperti kakak aslinya, meskipun sampai saat ini dia dan Taehyung tidak tau siapa kedua orang tuanya.

Duduk di bangku sekolah SMA Nasional Pelita Raya yang menjadi sekolah terbesar di kotanya, tidak sembarang murid yang bisa masuk kesana.

Dirinya sudah menjadi tingkat akhir di sekolahnya, kemungkinan pertengahan tahun depan dia sudah lulus, semoga saja dengan nilai terbaik.

VERSATILE MAN



Catatan = Aku ubah nama Jimin menjadi Yuji karena namanya terlalu mirip dengan idol idol lainnya. Kemungkinan idol idol lainnya tersebut bisa masuk ke dalam cerita ini. Terimakasih

VERSATILE MAN

VERSATILE MAN | TAENNIEWhere stories live. Discover now