19 -Berdamai-

126 11 6
                                    

(y/n) tidak ada di ruangannya. Tidak meninggalkan jejak atau pesan sama sekali. Benar-benar hilang. Hanya menyisakan kasur beralas kain putih yang terasa dingin. Para asisten Shinobu yang notabenenya selalu ada di kediaman kupu-kupu juga sama sekali tidak melihat saat (y/n) keluar dari ruangannya. Mereka bahkan tidak tahu dan tidak menyadari kalau (y/n) tidak ada.

Naho mengatakan kalau dia dan kedua temannya sempat bermain bersama (y/n) tapi itu tidak lama. Pun dengan Aoi yang mengatakan kalau sekitar 20 menit yang lalu dia datang ke ruangan (y/n) untuk memberikan obat pada sang empu. Aoi menjelaskan kalau saat itu tidak ada tanda-tanda kalau (y/n) punya niatan untuk pergi keluar. Dia terlihat normal seperti biasa. Duduk santai sambil melihat dunia luar dari jendela.

Dada Sanemi terluka secara tidak langsung. Rasanya niat yang sudah ia bangun hancur begitu saja. Ketika dia benar-benar ingin meminta maaf pada (y/n), gadis itu malah menghilang tanpa sepengetahuan orang lain. Sanemi merasa niatnya ini tidak disetujui oleh Tuhan. Kenapa saat dirinya ingin berbuat baik Dia malah membuat skenario lain yang tidak pernah diduga oleh Sanemi? Apa memang Tuhan belum mengizinkannya bertemu dengan (y/n)? Apa alasan Tuhan sampai membuat jarak antara dirinya dengan (y/n) terasa semakin lebar dan menjauh?

Aoi dan ketiga gadis kecil itu ikut bingung. Ingin membantu tapi mereka juga tidak tahu harus berbuat apa. Raut wajah Sanemi terlihat putus asa di mata mereka. Seorang Shinazugawa Sanemi yang biasanya kasar dan pemarah tiba-tiba berubah seperti orang lemah yang baru saja dihantam kenyataan pahit. Tapi memang benar dugaan mereka.

Kiyo diam-diam menangis. Dia menyesal karena gegabah tidak menjaga (y/n) dengan baik padahal dia sangat menyukainya. Sumi dan Naho juga merasakan demikian. Mereka bertiga adalah orang yang diminta Shinobu untuk terus menemani (y/n) agar gadis itu tidak merasa bosan. Tapi karena hal ini mereka merasa gagal. (y/n) menghilang dan tidak ada yang tahu kemana dia pergi.

Mereka semua kebingungan. Situasi ini membuat mereka tidak bisa berpikir jernih. Harus minta bantuan siapa? Apa yang harus mereka lakukan? Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada (y/n)? Kondisi gadis itu baru saja pulih dan mengalami perkembangan pesat. Pastinya (y/n) belum siap kalau tiba-tiba harus berhadapan dengan orang jahat atau iblis sekalipun hari masih terbilang sore.

Suasana saat ini terasa menyesakkan. Hingga suara seseorang membuat mereka tersadar dari lamunan dan pikirannya.

"Are? Shinazugawa-san? Dan kalian berempat juga?"

Sontak semuanya melihat ke arah pintu. Shinobu berdiri disana dengan wajah ramah dan senyumnya yang hangat. "Apa yang sedang kalian lakukan di ruangan Aozora-san?" tanyanya kembali.

Aoi bergegas mendekati Shinobu diikuti Sumi, Kiyo, dan Naho. Jujur saja mereka hampir melupakan keberadaan Shinobu karena terlalu panik. Kalau mau mungkin sudah daritadi mereka memanggil gadis itu untuk mencari solusi dan pemecahan masalah.

Keempat gadis itu menceritakan apa yang terjadi saat ini. Sesekali mereka juga menatap cemas ke arah Sanemi yang masih diam tertegun sembari duduk di atas kursi yang selalu ada di samping kasur (y/n). Shinobu juga jadi tertarik melihat Sanemi. Dan benar. Keadaan pria itu terlihat sedikit kacau dan kalut.

Entah apa yang membuat Shinobu tersenyum saat mendengar penjelasan mereka semua. Terutama ketika mereka mengatakan kalau Sanemi terlihat sangat cemas saat menyadari kalau (y/n) tidak ada di ruangannya. Kedua kaki Shinobu berjalan mendekati Sanemi. Bahu ditepuk. Sanemi langsung menoleh.

"Jangan khawatir. Aozora-san baik-baik saja."

Seketika Sanemi bangkit berdiri. "Dimana dia sekarang??"

Shinobu masih dengan senyuman yang sama. "Aozora-san pergi ke makam pemburu iblis beberapa saat yang lalu. Karena kondisinya sudah sangat baik jadi aku membiarkannya pergi," tuturnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Scenario || Kimetsu no Yaiba Where stories live. Discover now