[ Dua Puluh Dua ]

6.5K 607 29
                                    

💮Selamat Membaca💮

🍭
🍭
🍭

"Hiks.." tangis Nana

"Hikss maa--" ucapan Nana disela oleh teriakan membahana Calista

"HUWAAA UCUPP" teriak Calista lalu menolong Ucup dan Ela, sebelum nya ia sudah memberikan Novia pada Axel

"Ada yang sakit cup? Hikss huwaa badan semok lu jadi tepos huwaaa ucuppp" tangis bombai Calista, sedangkan para tamu menatap bingung dengan bahasa aneh yang keluar dari mulut putri Senclovazka itu.

Untung saja wajah khawatir Calista terlihat imut jadi para tamu tidak ada yang mencibir dirinya

"[ Dosa apa saya punya tuan begini, malu saya malu ]" batin Ucup menutup matanya sejenak

"Ucuppp jangan matii dulu" sentak Calista mengguncang-guncang tubuh hewan tersebut

"[ Calista berhenti berkelakuan seperti ini, saya malu ]" Calista yang seperti cacing kepanasan malah ia yang merasa malu

"Heh anak monyet, gue khawatir dodol" batin Calista saat tersadar dia masih berada dihadapan semua orang

"[ Saya panda bukan monyet ]" ralat Ucup

"Bodoamat!" Kesal Calista

"Ela, siku mu lecet" seru Calista, sambil menggendong Ucup ia mendekati Ela lalu meniup pelan siku Ela, membuat mereka yang melihat terkejut

"Tu-tuan putri jangan, itu tidak sopan" ucap Ela gugup ketakutan

"Tidak sopan gimana! Kau terluka Ela" kesal Calista

"Saya hanya pelayan put--"

"Kata siapa? Kau kakak ku, jadi berhenti memanggil diri mu pelayan, aku sudah menganggap mu sebagai kakak, kau selalu menjaga ku bahkan tidak ingin aku terluka"

"Jadi kenapa aku tidak boleh menjagamu? Ini bukan antara majikan dan pelayan tapi ini sebagai bentuk kepedulian ku, aku seorang putri tidak akan pernah membiarkan orang-orang ku terluka, karna kalian keluarga yang selalu menjaga ku dengan baik! Ingat itu tidak ada bantahan" ucap Calista tegas, membuat mereka yang mendengar tertegun, bahkan Ela sudah menitikkan air matanya

"Jadi kemarilah Ela, aku akan mengobati mu" Ela melangkah dengan ragu, ia menatap kaisar dan permaisuri nampak keduanya mengangguk menyetujui

Calista tersenyum saat Ela sudah berada didekatnya, ia memberikan Ela sebuah pil agar kulit nya yang lecet kembali bersih seperti semula tanpa ada bekas luka

Para tamu terlebih para wanita menatap takjub pada pil yang ada ditangan Calista, mata mereka menunjukkan ketertarikan pada pil tersebut

Calista yang memang sangat menyukai uang pun terlintas ide di otak nya "ini pil buatan ku jadi tidak ada satupun yang menjualnya, mungkin nanti aku akan menjualnya dipelelangan" ucapan Calista membuat para wanita mengangguk antusias

"[ Disaat seperti ini sempat-sempatnya anda promosi jualan ]"

"Iri Bilang monyet"

"[ Saya panda bukan monyet Lista ]"

"Suka-suka gue"

Ucup pasrah dengan kelakuan Lista "[ untung anda manusia ]" batin Ucup tanpa didengar Lista

"Terimakasih putri" ucap Ela tulus

"Sama-sama" jawab Calista tersenyum manis, membuat para tuan muda berwajah merah, Calista sangat cantik saat tersenyum menunjukkan kedua lesung pipinya yang dalam

Soul transfer of ancient timesWhere stories live. Discover now