🍁(24) Happy Family 🍁

966 55 8
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Sudah 1 minggu Ali mengambil cuti untuk menjaga Prilly karena sudah mendekati HPL-nya. Selama itu juga Ali melakukan pekerjaannya di rumah dan melakukan meeting dari jarak jauh.

Mama Ully juga sudah 2 hari sengaja menginap di rumah mereka untuk menjaga Prilly jika terjadi apa-apa. Prilly duduk di sofa ditemani mama Ully.

“Mama jangan pulang ya sebelum Illy lahiran,” pinta Prilly.

“Iya sayang mama temenin kamu disini,” kata mama Ully, “udah kerasa mules sayang?”

“Belum sih mah, cuman waktu shalat subuh doang kerasa mules sebentar,” kata Prilly.

“Oh iya, pokoknya kamu sandaran aja disini ya,” kata mama Ully membenarkan bantal yang menyangga punggung Prilly.

“Iya mah, tapi Illy jadi deg-degan deh,” kata Prilly yang cemas mengusap-usap perutnya.

“Tenang sayang, berdoa terus ya jangan panik,” ucap mama Ully, “mama ke kamar dulu ya mau ganti baju,” Prilly mengangguk.

Ali dari dapur membawa segelas susu hangat buatannya, “diminum dulu susunya sayang.”

Prilly pun menerimanya lalu meneguk sampai setengahnya, “maaf mas,” katanya, lalu Ali menaruh segelas susu di meja.

“Kerasa gimana sekarang?” tanya Ali yang memijat punggung Prilly.

“Agak kram perut bawah aku,” keluhnya.

“Kita ke rumah sakit aja ya?” ajak Ali.

“Nanti aja mas,” kata Prilly.

“Kamu lapar gak?” tanya Ali yang dijawab gelengan kepala oleh Prilly.

“Aku mau ke kamar mandi dulu mas,” kata Prilly yang akan bangkit dari duduknya dan dibantu Ali, “mas antar ya.”

“Gapapa aku bisa sendiri mas,” kata Prilly yang berjalan dengan tertatih-tatih sambil memegangi pinggang dan perutnya lalu Prilly masuk kamar mandi.

Selagi menunggu Prilly, Ali masuk ke ruang kerjanya untuk mengecek pekerjaan di laptop. Ia lupa hari ini ada meeting jam 10 pagi, lalu ia memulai meeting nya. 

Prilly keluar dari kamar mandi dengan mengeluh mulas di perutnya, ia pun ke dapur karena haus. Tapi rasa mulesnya semakin bertambah dan membuat ia terhenti karena menahan sakitnya. Ia berpegangan pada ujung meja makan sambil menunduk saking sakitnya.

“Aww … ya Allah sakit banget …” Prilly meringis memegangi bawah perutnya sambil menangis. 

“Eh, non kenapa?” bi Asih panik melihat majikannya.

“Perut Illy sakit bi,” rintihnya.

Mama Ully yang keluar dari kamarnya lalu mencari-cari Prilly dan terkejut melihat Prilly yang kesakitan, “ya Allah sayang!” pekik mama Ully yang langsung berlari.

“Perut Illy sakit mah! Gak kuat … hiks … hiks …” Prilly menangis tidak bisa menahan rasa sakitnya itu.

“Yaudah kita ke rumah sakit sekarang ya,” kata mama Ully, “Alii, Aliii!” panggil mama Ully yang panik.

Ali keluar dari ruang kerjanya dan kaget melihat Prilly yang kesakitan sambil menangis, “Prilly kenapa mah!?” 

“Mama juga gak tau, Li. Kayaknya Prilly kontraksi,” jawab mama Ully.

“Mas perut aku sakit mas …. hiks … hiks … hiks …” rintihnya.

“Iya sayang kita ke rumah sakit ya sekarang, mah bentar ya Ali mau ambil kunci mobil dulu!” 

Happy Family [SELESAI]Where stories live. Discover now