🍁(9) Happy Family 🍁

883 60 3
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Prilly akhirnya bertemu dengan keponakannya yang baru lahir, ia tersenyum dengan menatap bayi perempuan itu. 

“Pipinya embul banget nih,” Prilly menoel pipi Raisha dipangkuan Sherina. Sementara Rasya duduk disebelah Sherina dan tak mau lepas setelah 2 hari tidak bertemu.

“Mau gendong gak Pril?” tawar Sherina.

Prilly yang ragu akhirnya mengangguk, dengan hati-hati Prilly menggendong keponakan, dan ia menepuk-nepuk pantatnya agar tetap tenang.

“Mas liat deh,” ucap Prilly menghampiri Ali yang duduk di kursi, Ali pun menaruh hp dan menatap bayi kecil itu.

“Cantik kayak mamanya,” ucap Ali yang diangguki Prilly.

Prilly asyik menatap keponakannya, Ali langsung mengambil hp dan mengabadikan momen yang menurutnya sangat sayang untuk dilewatkan.

Prilly asyik menatap keponakannya, Ali langsung mengambil hp dan mengabadikan momen yang menurutnya sangat sayang untuk dilewatkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya mama Ully datang dengan papa Rizal,

hello cucu nenek,” sapa mama Ully pada Raisha dipangkuan Prilly, “udah cocok kok, Pril,” ucap mama Ully.

“Eh, apa?” beo Prilly yang tidak fokus.

“Cepetan punya bayi, kayaknya Ali seneng tuh liat kamu gendong Raisha sampai senyum-senyum gitu,” goda mama Ully yang membuat Prilly dan juga Ali salah tingkah.

“Ekhem … doain aja mah,” ucap Ali sambil menggaruk kepalanya sendiri.

“Usaha tidak akan mengkhianati hasil kok, Li, semangat jangan pantang menyerah,” timpal papa Rizal menepuk-nepuk bahu menantunya yang membuat Ali hanya tersenyum kaku menanggapinya.

•••••

“Sayang?” panggil Ali tetapi Prilly tidak menyahut.

“Sayang lagi ngapain?” panggil Ali menghampiri Prilly dibalkon kamarnya.

Prilly menoleh, “lagi menikmati udara sore,” jawabnya.

“Keliatannya lagi melamun deh,” kata Ali.

Prilly hanya menggeleng pelan dan menatap langit senja yang cerah.

“Kepikiran soal ucapan mama tadi?” terka Ali yang ikut memandangi langit senja.

“Yang mana?” tanya prilly bingung.

Ali mendekat pada Prilly, “suruh cepet punya bayi.”

Prilly menoleh dan menggeleng cepat, “nggak kok, aku lagi menikmati udara mas. Aku gerah,” elak Prilly.

“Hm iya deh,” ucap Ali, “oh iya minggu depan kita datang ke nikahan temen mas ya.”

“Temen kantor?” tanya prilly yang diangguki Ali, “yaudah deh aku nyari bajunya dulu.”

Happy Family [SELESAI]Where stories live. Discover now