Chapter 22 ; what is going on?

33 4 3
                                    

——————✧◦♚◦✧——————⋆


Mulai malam itu juga Reina berusaha untuk menghindari sosok yang bernama Killian. Ia membuat benteng tinggi dengan dirinya. Ia tidak ingin menjadi bahan buah bibir semua orang dan semakin merusak harga dirinya.

Namun berbeda dengan Killian, pria itu selalu mempunyai alasan untuk membuat Reina dekat dengannya atau hanya sekedar melihat wajah wanita itu. Bahkan Killian saat ini telah membuat keputusan yang menurut banyak orang gila karena menjadikan Reina sebagai omega pribadinya yang sebenarnya Killian telah memilikinya.

Ingin rasanya Reina menebas leher pria itu karena membuatnya semakin kesulitan dalam beraktivitas di pack house. Reina selalu mencoba untuk mencari alasan agar dirinya terhindar menjadi omega pribadi Killian saat pria itu membutuhkan dirinya. Untuk satu minggu ia berhasil menghindar, tapi tidak untuk minggu berikutnya karena ia mendapat teguran dari Queen Mother.

Merasa tidak enak hati, Reina akhirnya mulai melaksanakan tugas barunya dengan berat hati.

"Reina!!!" Killian berteriak dari dalam kamar mandi.

Reina menarik nafasnya dalam-dalam, memejamkan matanya sejenak. Ia harus menenangkan dirinya karena sejak pagi tadi entah sudah keberapa ratus kalinya Killian meneriakkan namanya.

Rasanya Reina ingin berganti nama saja.

Reina mendekat ke pintu kamar mandi di kamar Killian. "Ada yang salah, Alpha?" Reina berkata.

"Masuk." Perintah Killian tegas.

Reina mematung di depan pintu. "Yang benar saja." Ia berbisik. Namun Killian dapat mendengarnya.

"Aku masih memakai pakaian. Cepat masuk." Killian berkata.

Dengan perlahan Reina membuka pintu dengan mata tertutup, takut Killian akan berbohong padanya.

"Aku meminta air dingin dengan batu es, kenapa kau malah memberikan aku air dingin tanpa batu es?" Killian bertanya, membalikkan badannya dengan cepat menghadap Reina.

Ia menaikkan sebelah alisnya menatap Reina. Ide licik muncul dalam pikirannya. Ia membuka pakaiannya satu persatu sambil berkata. "Buka matamu atau akan aku masukkan kau kedalam bathtub." Ia telah selesai membuka pakaian atasnya.

Reina membuka matanya. "AAAAA." Ia berteriak dan segera menutup kembali matanya dengan kedua tangannya.

Dan langsung berlari keluar kamar mandi dengan membanting pintu kamar mandi dengan keras. Ia terkekeh kecil melihat tingkah Reina.

"Kau berbohong, Alpha." Titahnya.

Killian hendak menjawb namun mindlink dari Allerick membuatnya tidak jadi melakukan itu. Segera ia mencari pakaian yang layak di walk in closet dan keluar dari kamarnya secara terburu-buru membuat Reina menatap Killian penuh tanya.

Ia pun akhirnya mengekori kemana perginya Killian.

Mengikuti kemana pun Killian pergi adalah salah satu tugasnya menjadi omega pribadi. Walau sepertinya saat ini suasana hati Killian sedang tidak baik-baik saja secara mendadak, Reina tetap mengikutinya dibelakang dengan jarak yang cukup jauh.

Nampak Killian memasukki ruang kerjanya, Reina tidak bisa masuk karena jika bukan atas ijin Killian ia tidak boleh masuk kesana. Jadilah ia hanya berdiri dengan dua penjaga lainnya di depan pintu.

Dua jam berdiri disana membuatnya sangat jenuh dan juga kakinya terasa pegal. Ia sama sekali tidak boleh untuk duduk meski dilantai sekali pun karena hal itu dianggap tidak sopan walau ia hanya seorang omega. Ia melirik dua penjaga yang bisa seharian berdiri disana hingga shif mereka berganti nampak tidak menampilkan raut wajah kelelahan sama sekali.

Seperti mereka memang telah diatur untuk pekerjaan seperti itu.

Reina hendak pergi, namun salah satu penjaga mencegahnya.

"Kau tidak bisa pergi kemana-mana, Nona. Alpha masih didalam." Katanya.

"Rapat Alpha sepertinya masih panjang, jadi aku ingin mengerjakan pekerjaan lain saja. Aku merasa bosan jika terus berdiri disini." Reina menjawab.

"Tetap tidak bisa. Kau adalah omega pribadi Alpha. Bukan lagi omega biasa." Ucap penjaga itu penuh penekanan.

Reina menghela nafasnya. Ia tidak berminat untuk melawan kembali. Jadilah ia hanya menyandarkan tubuhnya ditembok, memejamkan matanya sejenak.

"Reina."

Tubuh Reina tersentak dan kepalanya membentur dinding karena terkejut akan teriakan Killian yang secara tiba-tiba itu. Ia segera masuk keruangan kerja itu.

"Alpha memerlukan sesuatu?" Tanya Reina sambil menunduk.

"Ambilkan tamu-tamuku wine. Sepertinya rapat ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan sebelumnya."

Reina mengangguk patuh. Dan ia pun segera pergi ke gudang wine bawah tanah pack house untuk mengambilkan pesanan Killian.

Reina jadi penasaran, sebenarnya apa yang dibahas dalam rapat tersebut hingga mereka memerlukan waktu hampir seharian.

Setelah mengambil tiga botol anggur, Reina juga mengambil gelas dan secepat mungkin untuk kembali kesana sebelum teriakan Killian memanggil namanya membuat seluruh pack gempar.

"Tetap disini. Tugasmu sekarang addalah menambah setiap gelas yang telah kosong." Ucap Killian.

Reina mengangguk. Ia pun berdiri di pojok ruangan, memperhatikan gerak gerik mereka yang sibuk dengan kertas ditangan mereka masing-masing dan sesekali berdebat kecil.

Selama beberapa menit ia berdiri disana, Reina akhirnya paham kenapa mereka memerlukan waktu yang lama untuk rapat. Karena masalah mereka adalah bisnis dan ekonomi pack yang harus dipertahankan dan juga masalah dana Bloodmoon pack yang telah dikorupsi oleh Noirenmoon pack.

Reina menuangkan kembali wine rendah alkohol itu dalam setiap gelas mereka yang telah kosong. Terkadang ia tidak mengerti jalan pikir laki-laki yang memilih mengerjakan pekerjaan berat dengan alkohol sebagai pendampingnya.

"Kau ingin mengatakan sesuatu?" Killian bertanya pada Reina setelah ia melihat gerak-gerik Reina yang seakan ingin mengatakan sesuatu pada mereka.

"Apakah boleh?" Reina bertanya dengan hati-hati.

Killian mengangguk. "Kami akan beristirahat sejenak sambil mendengar ucapanmu." Ia memberi syarat pada petinggi pack untuk mengehentikan pekerjaan mereka.

Reina pun mulai menjelaskan apa yang ada dipikirannya sejak tadi. Ia merasa sedikit gugup karena ditatap banyak pasang mata, namun kala melihat Killian yang sepertinya sangat serius mendengarkan dirinya, rasa percaya diri Reina meningkat. Hingga akhirnya ia tidak menjadi gugup dalam menjelaskan sedikit solusi dalam permasalahan mereka.

"Karena kau telah mencabut semua kerjasama dengan Noirenmoon pack, maka kau juga tidak bisa memberikan bantuan secara langsung tapi tetap ingin menolong rakyat disana. Kau bisa memberikan bantuan itu lewat tangan lain." Reina memejamkan matanya kala ia telah selesai menjelaskannya.

Suara tepuk tangan membuat Reina membuka matanya, telihat Killian hanya diam namun sudut bibirnya terangkat sedikit membentuk senyuman.

"Saran yang bagus. Akan kami pikirkan kembali saranmu. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu, Reina." Killian berkata.

Reina membungkuk, kemudian pamit undur diri dari sana. Setelah keluar ruangan, ia memegang dadanya yang berdetak tidak karuan dari tadi. Ia menarik nafasnya menetralkan kembali oksigen yang masuk ketubuhnya.



——————✧◦♚◦✧——————⋆
















































































ayo dong semangat ngasi votenya 🥹🫰🏻

RETROUVAILLES [werewolf]Where stories live. Discover now