Chapter 21 ; Is This Love?

48 6 7
                                    

——————✧◦♚◦✧——————⋆


Reina berusaha untuk menghindar dari dekapan pria diatasnya, ia terus memukul dada pria tersebut. Air mata telah lirih dari matanya, kepalanya menggeleng kesana-kemari untuk menghindar dari bibir pria tersebut.

Ia menendang selangkangan pria itu, kemudian segera berlari meninggalkan gudang tersebut. Pria itu nampak mengaduh kesakitan namun tetap berusaha untuk mengejar Reina.

Dengan kakinya yang masih bergetar, Reina terus berusaha untuk berlari ditengah malam. Pack house sangat sunyi, nampak seperti tak berpenghuni. Entah kemana para pengawal yang berjaga, tak ada satu pun dari mereka yang muncul membuat Reina tidak bisa meminta tolong.

Tubuhnya terjatuh direrumputan, kala tak sengaja menabrak seseorang yang lebih tinggi darinya. Ia mendongak melihat siapa dihadapannya, hatinya merasa lega sejenak. Ia segera berdiri memegang tangan seseorang tersebut dengan tangannya yang masih bergetar.

"Tolong aku." Ucapnya ditengah tangisannya. "Ku mohon, Killian."

"Reina!!!"

Suara terikan itu membuat Reina terkejut dan secara otomatis ia berpindah dipunggung Killian meminta perlindungan, walau Killian bahkan belum meng-iya-kan permintaan tolongnya.

Killian menaikkan sebelah alisnya, melihat salah satu prajuritnya berjalan terseok-seok, sambil terus meneriakkan nama Reina dan Reina yang bersembunyi di belakang punggungnya.

"Apa yang telah dia lakukan kepadamu?" Tanya Killian dengan mata yang terus mengawasi prajuritnya itu.

"Di-dia mencoba untuk menyentuhku."

Killian yang peka terhadap ucapan Reina, segera menghampiri prajuritnya itu dengan menarik tangan Reina untuk itu. Reina menahan Killian, menggelengkan kepalanya tidak mau ikut. Namun, Killian terlalu pemaksa untuk ditolak.

Killian melepaskan jubahnya yang besar, kemudian memakaikannya kepada Reina.

Prajurit tersebut yang melihat Reina telah dilindungi oleh sang Alpha, memilih untuk pergi dari sana. Namun, Killian telah melihat percobaan pelecehan terhadap omeganya di pack housenya sendiri membuat jiwa Alpha-nya mencuat keluar.

Ia segera menghampiri prajuritnya itu, memberikan pukulan pada wajahnya. Setelah puas memukuli prajurit itu ia kemudian menyeretnya untuk membawa mereka mendekati Reina.

"Dibagian mana saja ia telah menyentuhmu, Reina?" Tanya Killian penuh penegasan.

Reina tak berani melihat. Ia memejamkan matanya, namun tangannya menyentuh setiap bagian tubuhnya yang telah disentuh oleh prajurit tersebut.

Cakar serigala Killian telah keluar, dengan cakar itu pula ia melukai setiap bagian tubuh prajurit itu sesuai dengan apa yang Reina tunjukkan ditubuhnya. Membuat tubuh prajurit itu terkoyak, dengan darah yang keluar tak sedikit.

Ia tak berani meminta ampunan dari Killian karena ia juga telah mengetahui keganasan Killian dalam menghabisi musuhnya.

"ALLERICK." Teriak Killian dengan kencang.

Ia telah selesai memberikan hukuman yang pantas untuk prajurit tersebut, mengembalikan kembali cakar-cakar dijarinya.

Allerick datang satu menit kemudian dengan berlari, mungkin ia terkejut dengan terikan Alpha-nya itu ditengah malam. Nampak pria itu masih memakai setelan tidurnya.

"Ada apa, Alpha?" Tanyanya.

"Bakar dia sekarang juga." Perintah Killian mutlak, yang artinya tak bisa diganggu gugat kembali.

RETROUVAILLES [werewolf]Where stories live. Discover now