Chapter 06 ; Celebration

51 5 1
                                    

——————✧◦♚◦✧——————⋆



Karena Reina tidak bisa pergi, jadi Enid memutuskan berangkat sendiri. Ada rasa tidak enak dalam dirinya karena meninggalkan Reina sendiri, namun bagaimana lagi ia sudah mendapatkan teriakan werewolf yang lainnya karena ia juga tak kunjung naik ke kereta.

Perjalanan dari Noirenmoon pack menuju Bloodmoon pack membutuhkan waktu sekitar satu hari penuh menggunakan kereta. Maka dari itu para werewolf yang berasal dari Noirenmoon pack pasti memutuskan membawa pakaian ganti untuk mereka menginap disana.

Mereka tidak perlu khawatir karena disana pasti sudah disiapkan penginapan yang layak, mengingat Bloodmoon pack adalah pack yang besar dan luas tentunya.

Reina tidak bisa melakukan aktivitas yang biasa ia kerjakan, ia pun hanya berdiam diri dirumahnya tak bisa keluar karena ia belum bisa menggunakan pakaian. Ia memandangi hamparan ladang yang luas dan hijau dari jendela rumahnya.

Seluruh desa pergi untuk memenuhi undangan dari Bloodmoon pack dan hanya ia yang tak bisa pergi.

Reina menghela nafasnya gusar. Menyentuh secara perlahan luka punggungnya yang sudah lumayan mengering. Entah tumbuhan apa yang diberikan Lenka yang bisa menyembuhkan lukanya dengan cepat. Karena Reina sendiri tidak mampu menggunakan kekuatan regenerasi miliknya, jadi ia bersyukur Lenka membantunya.

"Aku tidak sempurna bertambah tidak sempurna dengan luka ini." Gumam Reina.

Air mata turun dari mata hijaunya, ia meletakkan dagunya dilututnya yang tertekuk. "Ayah, Ibu aku merindukanmu. Aku sangat merindukan rumah." Lirih Reina.

***

"Alpha sebagaiknya kau segera kembali. Malam akan segera datang." Ucap Eugo sang Gamma dari Bloodmoon pack yang tengah menemani Alphanya berlatih kekuatannya.

"Lima menit lagi, Eugo."

"Ini sudah lima menit yang kesepuluh kali kau minta, Alpha."

Killian memberikan tinju terakhirnya pada pohon dihadapannya yang berakhir tumbang. Ia mengambil handuk untuk mengelap keringan yang mengalir dari pelipis hingga dada bidangnya yang dibiarkan terbuka tanpa kain.

Ia melenggang pergi meninggalkan Eugo, namun tetap diikuti oleh Eugo dibelakangnya. Ia berhak melakukan apapun semaunya.

Berendam dengan air dingin yang dipenuhi oleh air es beku yang berbentuk kotak-kotak kecil yang banyak di bathtub adalah kesukaannya untuk meredakan rasa panas dalam dirinya.

Sang Ibu sudah berkali-kali melarang Killian untuk melakukan hal itu karena menurutnya sangat berbahaya bagi kesehatan putranya, namun seberapa cara pun Iyanna melarang putranya itu tidak akan berpengaruh oleh Killian yang berhati batu.

"Kapan rasa panas ini menghilang dari diriku?" Ucap Killian sambil memejamkan matanya menikmati sensasi dingin air yang menusuk kulitnya.

Setelah dirasa cukup dingin, Killian segera keluar dari bathtub melilitkan handuk dipinggangnya. Setelah keluar, ia sudah disambut oleh beberapa omega yang telah bersedia untuk membantunya bersiap.

Tidak heran jika omega itu bisa masuk kedalam kamarnya untuk membantu dirinya bersiap, selain karena hari penting, juga karena kamar itu adalah kamar khusus seorang Alpha yang bisa dikunjungi oleh siapapun. Setiap Alpha pasti akan tinggal dikamar tersebut setiap ada sesuatu yang penting contohnya perayaan seperti ini.

Biasanya para Alpha sangat menyukai kamar tersebut dan akan tinggal disana seterusnya, seperti ayahnya dulu. Namun, Killian memilih untuk tinggal dikamarnya yang lain. Ia tidak menyukai kamar yang sudah pernah ditempati oleh ayahnya atau siapa pun itu ia sangat tidak menyukai memakai bekas orang lain.

Setelah memakai jubah khas sang Alpha, Iyanna masuk tepat waktu. Ia tesenyum menatap putra yang sangat ia banggakan itu. Ia mengelus wajah putranya dengan tangannya yang lembut, Killian memejamkan matanya sejenak sangat menyukai elusan diwajahnya.

"Long life, Alpha." Ucap Iyanna memberikan kecupan didahi Killian dengan sedikit berjinjin karena putranya itu sangat tinggi.

Iyanna mengambil sebuah mahkota yang dipegang oleh sang Beta dengan nampan yang sudah dilapisi oleh kain agar tidak merusak mahkota itu.

Ia meletakkan mahkota tersebut dikepala anaknya. Seharusnya yang melakukan hal itu adalah mate dari sang Alpha karena itu sudah menjadi tradisi dari Bloodmoon pack, tapi karena mate Killian tiada maka sang Ibu lah yang menggantikan tugas itu.

"Bejalanlah berdampingan denganku, Ibu." Pinta Killian namun dengan nada yang datar dengan tangan kanannya terulur kepada Ibunya.

"Bagaimana aku bisa menolak jika itu keinginanmu, Alpha." Jawab Iyanna dengan senyuman. Lalu mengaitkan lengannya dilengan Killian.

Mereka berdua akhirnya keluar untuk menyambut para tamu. Iyanna dengan senyumannya dan Killian dengan wajah datarnya.

Mungkin itu semua sudah menjadi keturunan seorang Alpha yang tumbuh tanpa senyuman kepada para rakyatnya. Karena hal itu juga terjadi pada Ayah Killian. Namun, Iyanna tidak terlalu memusingkan hal itu.

***

Seluruh penduduk yang memiliki pangkat duduk rapi dikursi mereka menantikan sang Alpha King untuk memasukki aula. Sedangkan yang tidak bisa memasukki aula menunggu diluar pack house untuk sambutan dari Alpha Bloodmoon pack.

Killian melepaskan tautan lengannya dengan sang Ibu. Ia berjalan menuju balkon aula yang luas. Sorot matanya menatap lautan para werewolf yang tengah menantinya disana.

"Astaga dia sangat tampan." Pekik Enid. Namun tidak ada yang terganggu karena mereka semua berteriak menyoraki nama King Alpha tersebut. "Reina sayang sekali kau tidak ikut." Ucapnya kembali.

"Long life, Alpha." Seru para penduduk kepada Killian secara bersamaan.

Killian mengangkat kedua tangannya ke udara, mereka semua langsung terdiam.

"Aku merasa terhormat atas kedatangan kalian dan terimakasih karena telah memenuhi undanganku. Nikmatilah perayaan ini dengan rasa bahagia." Killian memulai pidatonya dengan suara yang lantang agar mereka semua mendengarnya. "Bila ada masalah yang terjadi segera laporkan kepadaku atau Beta dan Gamma Bloodmoon pack maka kami pasti akan membantu kalian." Ia sedikit menjedanya. "Kalian bisa memulai perayaannya tanpa rasa ragu dan sungkan." Killian menganggukkan kepalanya tanda perayaan sudah dimulai.

Dengan berakhirnya pidato Killian, kembang api mulai diledakkan diudara membuat sorak gembira terbit diseluruh penduduk pack yang ada disana.

Banyak makanan dan minuman lezat yang tersedia secara gratis untuk mereka nikmati. Ada berbagai permainan dan wahana-wahana seru untuk mereka tumpangi.

Mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menikmati waktu mereka dengan keluarga menemukan kebahagiaan baru. Ada pula yang menemukan mate mereka karena seluruh pack diundang. Mereka sangat senang karena untuk pertama kalinya sang Alpha King melakukan perayaan besar-besaran padahal ia sudah sangat sering memenangkan sebuah peperangan.

Entah kapan lagi hal ini akan terjadi.

Sementara, Killian memilih untuk pergi darisana setelah memberikan sambutan dan membuka festival tersebut.


——————✧◦♚◦✧——————⋆




























TBC...

RETROUVAILLES [werewolf]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora