25

257 32 10
                                    

《♠️♥️♦️♣️》

Keesokan paginya.

Arisu dan Valerie benar-benar ikut dalam sesi pemburuan mereka bersama Usagi. Saat ini mereka bertiga tengah berjalan menyusuri hutan dengan alat yang mereka bawa masing-masing.

Masing-masing dari mereka membawa alat-alat yang berbeda-beda, dimana Usagi membawa perangkap, Arisu yang membawa tongkat sedangkan Valerie membawa belati, serta kucingnya.


“Ini kubangan lumpur.” Tunjuk Usagi ketika dia melihat sebuah kubangan di depannya. “Babi hutan membersihkan diri di sini.” Ucapnya mengintrupsi, “Selain itu, kau bisa melihat tanah yang digali untuk memakan kuncup daun dan tanda bekas mereka mengasah taring.” Jelas Usagi dengan tangannya menunjuk beberapa tempat yang ia maksud.

Valerie dan Arisu hanya mendengarkan apa yang dikatakan Usagi, dengan pandangannya terus mengikuti arah tunjuk Usagi. Valerie berdecak kagum terhadap Usagi, ternyata gadis beramput pendek itu sangat pandai dalam hal bagaimana caranya survive di dalam hutan.

“Ada babi hutan di Odaiba?” Tanya Arisu menatap Usagi di sampingnya. “Tak ada yang tersisa di kota. Jadi, hewan-hewan itu datang.” Jelas Usagi menaruh perangkap yang ia bawa di tanah, lalu berjongkok di depan kubangan lumpur.

“Melihat jejak kaki adalah hal dasar berburu.” Ujarnya menunjuk jejak kaki yang tertangkap di sana. Arisu dan Valerie memperhatikan itu dengan posisi mereka yang juga berjongkok.

“Habitat binatang buas mengembang seperti jala. Yang dibutuhkan dalam berburu adalah kemampuan menghubungkan jala itu, dan memahami pergerakan hewan-hewan ini.” Jelas Usagi menatap Valerie dan Arisu secara bergantian.

“Jadi, jangan fokus pada satu hal, tapi pikirkan lebih jauh.” Arisu berkata menimpali. “Kau cepat belajar.” Ujar Usagi menatap Arisu yang mulai berdiri dari posisi jongkoknya. “Aku bertarung seperti itu di Battleland.” Ujar Arisu.

“Battleland?” Usagi bertanya bingung, lalu ia mulai berdiri dari posisi jongkoknya, di ikuti Valerie yang juga berdiri. “Itu game online, aku pernah melihat kakak ku memainkannya.” Ucap Valerie ikut menimpali obrolan mereka.

“Game online?” Tanya Usagi bingung menatap Valerie dan Arisu secara bergantian. “Ya, game yang dimainkan secara online.” Jelas Arisu yang dibalas dengan anggukan ragu dari Usagi.

•    •    •

Besok malamnya.

Valerie, Arisu dan Usagi memutuskan untuk kembali mencari petunjuk mengenai beach di berbagai bangunan yang dijadikan sebagai tempat permainan.

Kali ini mereka bertiga sedang menguntit sebuah gedung yang cukup besar, dengan Valerie, Arisu dan Usagi memutuskan untuk berpencar. Namun mereka sama-sama memegang walkie talkie untuk mempermudahkan mereka dalam berkomunikasi.

Valerie, dia menguntit para pemain itu dari sisi kanan gedung itu. Usagi dari sisi kiri, sedangkan Arisu dari sisi bagian depan gedung permainan tersebut.

“Bagaimana?”

Valerie mendengar suara Usagi keluar dari walkie talkie yang sedang ia pegang, lalu tak lama kemudian suara Arisu ikut menyahut. “Kurasa ada sekitar sepuluh peserta, beberapa orang juga membentuk tim. Bagaimana di tempatmu?” Tanya Arisu balik. “Ada empat orang, aku akan bicara dengan mereka dan pura-pura ikut.” Ujar Usagi.

Let's play in the game [Alice in Borderland] Where stories live. Discover now