03

328 53 2
                                    

《♠️♥️♦️♣️》

Hari sudah semakin sore, Valerie sudah menjelajahi berbagai toko dan berbagai sudut kota. Namun tetap saja hasilnya nihil, ia tidak menemukan satu orang pun di sekitarnya.

Saat ini Valerie sedang berbaring di sebuah kursi panjang di sisi jalan, mencoba untuk menetralkan nafasnya yang terengah-engah akibat ia telah berlarian kesana kemari mengitari kota Shibuya.

"Bahkan alat elektronik pun tidak berfungsi sama sekali?" Monolog Valerie sambil melihat handphone yang berada di genggamannya tidak menyala sama sekali.

"Ahh sial! Jangan bilang dugaanku mengenai masuk dunia paralel itu benar?"

"Jika itu benar, kapan aku akan keluar dari sini dan bagaimana caranya? Apakah aku sendirian atau ada orang lain di sini?" Valerie hanya bisa merenungi nasibnya ini dengan melontarkan beberapa pertanyaan, sambil melihat ke arah langit yang sebentar lagi akan berubah gelap.

"Kurasa, aku tidak akan ikut serta dalam pertandingan bela diri minggu depan." Saat menggumamkan kata-kata tersebut, Valerie baru saja menyadari satu hal.

"Hee~ kalau begitu aku tidak perlu lagi memenuhi ekspektasi pria sialan itu?" Valerie tersenyum miring kala menyadari keuntungannya. "Hahahaha, ya setidaknya aku terbebas dari perintah 'Harus Sempurna' dalam segala hal."

"Yosh, kurasa aku harus mencari seorang teman?"

"Hmm tidak terlalu buruk, kalau hanya untuk kepentingan kan?"

"Dan kurasa, aku memang tidak sendirian disini."

Disaat Valerie akan melangkahkan kakinya, ia menyadari bahwa hari sudah berubah menjadi gelap. Serta billboard yang berada di depannya tiba-tiba menyala dengan memperlihatkan sebuah tulisan.

SELAMAT DATANG, PARA PEMAIN.
PERMAINAN AKAN DIMULAI SESAAT LAGI.

"Game?" Monolog Valerie ketika ia membaca tulisan di layar kaca besar tersebut. Ia mengarahkan pandangannya ke kanan dan ke kiri untuk mencari petunjuk lain mengenai 'Game' tersebut, sampai matanya tak sengaja membaca sebuah tulisan di layar kaca yang lebih kecil.

MUNUJU KE ARAH PERMAINAN ->

"Hee~ Game ya? Apa ini semacam game online? atau game yang melibatkan manusia sebagai objek secara nyata?" lagi dan lagi pikiran gila Valerie muncul, ia hanya tersenyum penuh arti ketika menyadari perkataannya. "Maa, kita tidak akan tahu jika tidak mencoba."

Valerie segera berlari mengikuti petunjuk tulisan lainnya, sampai ia tiba di depan sebuah gedung bertulisan 'GM'.

"Apa disini?"

Sebelum ia melangkahkan kakinya ke dalam gedung tersebut, ia mengedarkan pandangannya terlebih dahulu, mengamati setiap inci bangunan itu. Ya untuk berjaga-jaga kalau ini hanya jebakan kan?

Setelah yakin bahwa memang ini bukanlah jebakan, Valerie mulai melangkahkan kakinya ke dalam gedung itu. Namun, lagi dan lagi Valerie tertahan saat ia merasakan benda berbulu yang mengusak kakinya.

"Kucing? Ini kucing siapa?" Valerie yang pada dasarnya memang pecinta kucing, ia mulai menunduk, mengusap kucing tersebut dengan pelan dan lembut.

"Kau lucu sekali, siapa nama mu?" Bodohnya Valerie yang bertanya kepada kucing yang sudah tahu dia tidak akan menjawabnya dengan benar dan hanya mengeong.

"Bahkan tidak ada kalung pemilik."

"Apa kau kucing liar?"

Miawwww~

"Baiklah ku anggap jawaban itu sebagai ya." Tanpa berpikir panjang lagi, Valerie menggendong kucing tersebut membawanya masuk lebih dalam ke gedung itu.

"Dari pada kau sendirian, lebih baik kau ikut bermain bersamaku. Bagaimana?"

Miawww~

"Hahahaha kau lucu sekali, bagaimana jika ku beri nama. Hmmm siapa ya?" Monolog Valerie dengan tangannya sibuk mengelus bulu kucing yang sudah berada di gendongannya, serta kakinya yang tak berhenti melangkah kala melihat petunjuk arah yang lain.

"Kau mengingatkanku pada Cheshire Cat di film wonderland."

• • •

Sesampainya Valerie di ujung lorong, ia melihat petunjuk lain yang mengisyaratkan untuk berbelok. Tanpa ragu ia pun mulai berbelok. Dan ya, disaat Valerie berbelok, ia dapat melihat tiga orang yang tak asing sedang menatap ke arah Valerie.

Ketiga orang tersebut hanya menatap heran dan senang. Senang karena ada manusia lain, dan heran karena manusia itu membawa seekor kucing.

"Ahh syukurlah masih ada manusia lain disini." Ucap syukur pria yang berpakaian kantor kepada Valerie sesaat ia berada di depan mereka.

"Anu.. Gomen, sebenarnya apa yang terjadi di sini?" Tanya seorang pria berbaju hijau.

"Heii, kemana semua orang pergi? Tanya pria bersurai kuning.

Valerie tidak langsung menjawab, dia masih meneliti segala sudut yang ia lihat. Sampai ia melihat handphone yang tergeletak rapih di sebuah meja dengan keterangan 'Satu Perorang'. Valerie pun langsung mengambil salah satu handphone tersebut dan menyalakannya.

"Pengenalan wajah berlangsung. Mohon tunggu."

Saat loading selesai, handphone tersebut memperlihatkan beberapa fitur dasar dengan tidak ada signal di dalamnya.

"Permainan. Mohon tunggu. Mohon tunggu permainan dimulai. Dua menit sebelum pendaftaran ditutup. Saat ini, ada empat peserta."

"Hee~" Valerie yang sudah mulai membiasakan diri pun berbalik dan menatap ke tiga pria di depannya. Setelah itu, Valerie berniat untuk menjawab pertanyaan yang belum sempat ia jawab sebelumnya.

"Aku tidak tahu, aku baru-" belum sempat Valerie meneruskan peerkataanya, ia lebih dulu dipotong oleh suara wanita dari arah ujung lorong.

"Game."

"Ohh, ada manusia lain!" Ucap pria berpakaian kantor, ketika ia melihat seorang wanita dengan setelan kantor berjalan ke arah mereka.

Wanita dengan setelan kantor itu melangkah mendekati pria dengan berpakaian kantor, mengambil name tag pria tersebut yang bertengger manis di sakunya, lalu melempar name tag pria itu lurus ke arah ujung lorong.

CTAZZZ*

Name tag tersebut jatuh begitu saja, dengan terdapat sebuah lubang yang menembus depan dan belakang name tag itu. Seakan-akan habis terkena sebuah laser.

"Begitu ya.." Batin Valerie yang sedari tadi hanya menonton kegiatan orang-orang di depannya.

_____________________________________________

Rabu, 08 Februari 2023.
Written by [viphantm9]
~ Vien.

Let's play in the game [Alice in Borderland] Where stories live. Discover now