Ia salah, seharusnya ia memberitahu Javier semuanya sejak awal, mungkin keadaan tak akan seperti ini

"Maaf hiks.. maaf Daddy hiks..." Tangis Aris, tangan sakit karena terus bergesekan dengan tali yang mengikat pergelangan tangan nya

Semuanya terdiam, hanya tangisan Aris yang terdengar

"Dad, bagaimana" tanya Haikal pelan

Javier menghela nafasnya pelan, melirik jam yang seharusnya ia sudah berangkat menjemput Gavindra

"Aris, aku akan mengembalikan mu ke tempat asal mu, aku sudah tak bisa menerima mu lagi, ini hukuman yang bisa aku berikan, setidaknya aku tak jadi membunuh mu" ucap Javier membuat Aris hanya bisa menangis

"Kim persiapkan semuanya, lalu kita pergi sekarang" perintah Javier

"Di mengerti tuan"

Sementara itu di sisi lain dunia, Avin hanya terdiam sedari tadi, kaki nya benar-benar lecet karena gesekan dari rantai yang membelenggu pergelangan kaki nya, pun Jack yang tak memberikan obat atau apapun untuk setidaknya meredakan rasa nyeri dan perih nya

Avin seperti raga tanpa jiwa, seperti robot yang hanya bisa diam menunggu tuan nya memberikan perintah

Ia hanya menatap kosong pada jendela dimana keadaan sedang cerah-cerah nya, pun sarapan yang di berikan beberapa menit yang lalu belum ia sentuh, rasanya ia tak bisa memakan apapun dalam kondisi seperti ini

Pintu terbuka, Jack masuk bersama dua bodyguard yang menunggu di depan kamar Avin

Wajah Jack menggelap melihat Avin yang kian hari sering membantah

"Kau tak menyentuh makanan mu" bukan pertanyaan melainkan pernyataan, Avin tak menoleh, sudah di bilang bukan jika ia seolah tak memiliki jiwa sejak kejadian Jack menembak Ed tepat di hadapan nya

Prankkk

Avin refleks menutup matanya kala Jack melempar Piring nya ke lantai, rasanya ia tak akan bisa pergi dari sini sampai kapan pun

"Kau bajingan kecil" geram Jack mengcengkram erat wajah Avin membuat Avin hanya bisa menatap Jack dengan tatapan polos nya, tak ada kehidupan apapun di bola mata jernih milik Avin

Lagipula apa yang di harapkan dari anak berumur 10 tahun yang selalu berada di mansion sejak kecil ?

"Hah.. membosankan, kau membuatku muak" ucap Jack melepaskan tangan nya dengan kasar

"Apapun itu, yang penting kau tetap harus hidup untuk membunuh Javier, terserah kau mau makan atau tidak itu bukan urusan ku, yang penting aku sudah memanusiakan dirimu" jelas Jack membuat Avin menunduk, matanya memanas ingin menangis

Tiba-tiba terdengar suara ribut dari luar, Jack mengernyit bingung lalu melihat dari jendela terdapat begitu banyak mobil mewah yang terparkir di depan halaman mansion nya, pun dengan beberapa pria bersenjata yang langsung melawan anak buahnya

Jack menyipitkan mata nya sesaat sebelum akhirnya ia menyeringai tipis, tatapan tajam nya mengarah pada seseorang di bawah sana yang ia tunggu kedatangan nya

"Ikut aku" Jack melepaskan rantai yang terhubung dengan kaki meja, dengan beberapa tarikan kuat saja rantai itu terlepas, hanya pergelangan kaki Avin tetap masih di rantai

Jack menyeret Avin dengan kasar hingga ke lantai dasar, di bawah sana lautan berubah menjadi merah pekat, mayat bergelimpangan dimana-mana, seisi mansion hancur hanya dalam hitungan menit saja akibat ulah Javier dan antek-antek nya

"Kau datang ?" Jack menyapa lebih dulu dengan menahan Avin di hadapan nya

Mereka semua jelas terkejut dengan kondisi Avin yang jauh dari kata baik, lihatlah tatapan kosong itu, tubuh yang kurus, wajah yang lusuh dan kotor, kaki yang di rantai dan lecet

"Sialan, Jack kau apakan anak ku !" Sentak Javier kasar

Mendengar suara Javier, Avin sontak mendongak dan tatapan nya langsung bertemu dengan tatapan Javier

Avin menatap Javier dalam diam pun dengan Javier, tak sadar air mata Javier menetes begitupun dengan Avin

"Daddy..." Lirih Avin pelan, yang hanya bisa di dengar oleh Jack, Jack terkekeh meremehkan, bosan dengan drama di hadapan nya yang sering ia lihat di layar tv

"Jangan membuang-buang waktu lagi, ambil pistol ini dan arahkan padanya" perintah Jack membuat Avin menegang

"Jack Albert" geram Javier marah

Ia tak apa jika harus mati di tangan Gavindra, hanya saja ia tak suka Jack memaksa Gavindra apalagi terlihat jika anaknya itu tak suka dan terlihat panik

"Gak mau... Avin gak mau.." lirih Avin pelan menggeleng ribut, ia juga berusaha untuk melepaskan tangan Jack yang berada di leher nya

"Lepasssss !!! Avin mau sama Daddy !!" Teriak Avin frustasi

Avin menginjak kaki Jack dengan kuat namun tak berhasil, jadi ia membawa tangan nya ke selangkangan milik Jack dan meremas nya dengan kuat, jijik sebenarnya tapi ia tak perduli, ia hanya ingin Daddy nya

Avin menarik milik Jack dengan kuat membuat Jack memekik keras dan melepaskan Avin, ini di jadikan kesempatan untuk Gavindra yang langsung berlari menghampiri Javier

Salahnya yang tak melihat keadaan, di belakang sana Jack menodongkan pistolnya pada punggung Gavindra yang terus berlari dengan tertatih, pun dengan Javier yang juga berlari menghampiri Gavindra

Dor !

"GAVINDRA / DADDY !!!!"








__________________

Yang minta Aris mati kemarin mana, acungkan jempol kalian !!! Uraaaa !!!

Spesial sebelum leberan hehe~

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now