She Is Psycho 27 : Dia Pasti Kembali

Start from the beginning
                                    

Tubuh Nafelly kembali gemetaran. Isakannya kembali terdengar. Nafelly membayangkan betapa takutnya Alberto saat kaca di punggungnya pecah dan menyebabkan tubuhnya turun bebas dari lantai lima. Mata Nafelly terpejam rapat saat bayangan Alberto yang melayang jatuh kemudian membentur tanah dan membuat darah bercucuran di kepalanya.

"Nafelly ..." Samuel mengeratkan pelukannya. "Dia ... mencoba menyelamatkanmu dengan tindakan se-ekstrim itu. Dia yang seharusnya tidak terluka, malah terluka parah dan menghilang karena menyelamatkanmu. Denganmu yang seperti ini, Alberto akan sangat sedih. Dia sudah mengorbankan dirinya, dan yang kau lakukan adalah menolak makan dan menyakiti dirimu sendiri. Alberto benar-benar akan sangat sedih dan memusuhimu jika dia ada di sini."

Bibir Nafelly gemetar kuat saat menjawab, "Tapi dia tidak ada di sini ...."

"Dia akan kembali. Dia sudah berjanji padaku. Aku akan menyelamatkannya."

"Kau bahkan tidak tahu di mana dia berada ...."

"Yang membawanya adalah orang-orang profesional yang bahkan tidak meninggalkan jejak sedikit pun saat membawa Alberto."

Nafelly terdiam sejenak saat mendengar ucapan Samuel. Dia menoleh dan menatap Samuel dengan pandangan tidak percaya.

Samuel yang melihat harapan kembali muncul di wajah Nafelly pun, hanya tersenyum lembut dan berkata pelan. "Aku akan mulai mencarinya. Mereka pasti dari organisasi-organisasi tertentu atau suruhan orang lain. Aku pasti akan mendapatkan Alberto kembali."

"Sungguh?"

Samuel mengangguk. "Percaya padaku."

Nafelly tersenyum sejenak sebelum cemberut dan kembali menangis karena terharu. Dia kembali memeluk Samuel dan terisak kencang di pelukan Samuel.

Samuel mengelus kepala Nafelly dengan pelan. "Karena itu, setidaknya, makanlah sesuatu. Alberto akan kecewa jika pengorbanannya sia-sia dan hanya membuatmu menjadi pemalas."

Nafelly menganggukkan kepalanya dalam pelukan Samuel.

"Jadi? Apa yang ingin kau makan?"

Nafelly menjauhkan wajahnya dari Samuel dan berkata, "Omele—" Nafelly menghentikan ucapannya dan menggeleng kuat. "Tidak. Aku akan memakan omelette dan omurice saat Alberto kembali. Aku tidak akan memakannya dari orang lain."

Samuel mendengus pelan. "Jadi? Kau mau makan apa?"

Nafelly terdiam lama. "Terserah padamu."

"Bagaimana dengan steak yang waktu itu kau makan di sini?"

"Apa kau akan mengomentari caraku memegang pisau seperti ingin membunuh orang lagi?"

"Tidak. Aku yang akan menggantikan posisi Alberto untuk memarahimu dan mengajarimu cara memakai pisau steak yang benar."

"Sungguh?"

Samuel menganggukkan kepalanya.

Nafelly terdiam sejenak seolah berpikir, kemudian menjawab. "Baiklah ...."

Samuel tersenyum tipis. Dalam hati, dia merasa tegang. [Demi Tuhan, ini pertama kalinya aku membujuk seorang wanita!]

***

Hari sudah malam saat Samuel mengantarkan Nafelly ke kamarnya dan pergi ke kamar lain di rumah orang tuanya. Ini adalah kamar lama Samuel, dan tidak ada yang berubah selain meja yang kosong namun bersih itu. Bukti bahwa Felly bahkan masih membersihkan kamar ini walaupun Samuel sudah tidak tinggal di sini lagi.

Samuel mendengus geli, teringat saat dahulu ia bahkan sudah ingin tinggal sendiri semenjak umur 18 tahun. Di umur 16, Samuel mendapatkan jantung baru. Entah bagaimana caranya, jantung yang sangat amat sulit didapat setelah bertahun-tahun itu, tiba-tiba muncul di saat jantung Samuel sedang dalam keadaan kritis.

I Love My President Though He Is PsychoWhere stories live. Discover now