Pemuda itu berjongkok dan memegang kedua bahu Anyara “Cantik-cantik cabe rawit, gue suka”. Perlahan tangan pemuda itu turun ke pinggang Anyara.

“Lepasin! Mau apa lo?!” Anyara melepaskan tangan pemuda itu dari pinggangnya. Anyara sedikit mundur ke belakang.

“WOI BOS! TUH CEWEK BAWA KE SINI! KITA PERKOSA BARENG-BARENG!” seru salah satu pemuda di gazebo itu.

“MANTAP TUH!” seru pemuda yang lainnya.

Pemuda di hadapan Anyara itu semakin mendekat. Sementara Anyara berjalan mundur “Jangan mendekat! Kalo gak, gue teriak!” peringat Anyara.

Pemuda itu malah tergelak keras “Komplek ini wilayah gue, gak akan ada orang yang berani lewat sini.”

Tanpa aba-aba, pemuda itu langsung membopong tubuh Anyara.

Anyara memberontak dan memukul-mukul dada bidang pemuda itu, “Lepasin! Lepasin gue! Gue bilang lepasin! Dasar cowok mesum! Gue bilang lepasin!”

Pemuda yang tidak di ketahui nama aslinya itu hanya diam. Ia tidak menggubris perkataan dan serangan Anyara yang di berikan padanya. Pemuda itu pun menurunkan Anyara di gazebo, di tengah-tengah pemuda yang jumlahnya lima orang itu.

“Mantap nih!” seru salah satu pemuda yang sudah mabuk berat itu.

“Kalian mau ngapain?! Lepasin gak?! Gue bilang lepasin!” tangan dan kaki Anyara ditahan oleh beberapa pemuda itu. Sementara pemuda yang membopong tubuh Anyara itu hampir menindihnya dari atas. Anyara menangis sesenggukan “Gue mohon, jangan lakuin itu. Gue masih sekolah, lepasin gue... ” lirihnya. Anyara sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Kedua tangannya sudah terkunci. Kedua kakinya juga terkunci. Anyara sudah tidak bisa bergerak lagi. “Stop! Jangan sentuh gue! Jangan lakuin itu, gue mohon... ” lirih Anyara.

“Cepetan foto!” bisik pemuda itu pada salah satu temannya. Temannya itu pun menurut dan memfoto pemandangan di depannya.

Cekrek

Anyara pun sadar jika ada yang memfotonya. “Hapus gak?! Gue bilang hapus! Hapus foto itu!” bentak Anyara. Pemuda itu bukannya menghapus fotonya, tetapi foto itu malah di kirim ke seseorang.

“Seseorang tolong gue...” gumam Anyara. Ia tidak kuat lagi. Apa takdir hidupnya akan berakhir seperti ini? Dari sekian banyaknya pengalaman terburuk Anyara, yang paling buruk adalah yang sedang terjadi saat ini. Anyara merasa telah gagal menjaga dirinya sendiri.

TTIIIIIINNNN!! TIIIINNNN!! TIIIIINNNNNN!!

Suara klakson motor yang sangat nyaring itu menghentikan aktivitas pemuda itu.

Arkan. Dia datang tepat waktu untuk menyelamatkan Anyara.

“Serang dia!” titah pemuda yang hampir menindih Anyara itu. Ia tidak ingin ada orang yang mengacaukan rencananya. Siapapun orang itu, maka ia harus di beri pelajaran karena telah mengacaukan rencananya.

Kelima pemuda itu pun mengeroyok Arkan yang masih setia di atas motor. “Cih, mainnya kroyokan” decak Arkan. Arkan pun turun dari motornya dan langsung membogem salah satu pemuda itu.

Pemuda yang hampir menindih Anyara itu hendak membuka kancing seragam Anyara. Namun Anyara tidak akan membiarkan cowok itu melakukannya. Anyara pun mengambil botol khamr kosong yang ada di sampingnya dan melemparnya ke wajah cowok itu.

Cinta Lewat Mayaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن