16 Alina Syabila

5.1K 337 9
                                    

Udah hampir sepekan gak update karna sibuknya aku sama persis dengan kesibukan Nadhira.

Tapi bukan kesibukan urus suami yah.😋

Jangan lupa divote sebagai bentuk pertanggungjawaban kalian dihadapan Tuhan. Awokwokk.

Follow akun aku supaya dapat notifikasi dari cerita menariknya lainnya
telorpecah000

________

Kedatangan Nadhira membuat Farel bahagia. Sebelumnya, putrinya itu sudah memberitahu kedatangannya dan menyampaikan beberapa hal terkait status dirinya sebagai seorang anak yang tidak memiliki nasab dengan ayah biologisnya. Statusnya sebagai seorang anak diluar nikah menjadikannya sangat sedih. Sosok yang dianggap satu-satunya keluarganya, tetap bukanlah mahromnya. Tidak berlaku hukum mahrom bagi anak diluar nikah dan tidak dinasabkan pada Ayahnya.

"Bagaimana keadaan Ayah?" tanya Nadhira. Untung saja adiknya masih libur hari ini. Jadi ia tidak perlu berduaan dengan Ayahnya.

"Alhamdulillah semakin membaik, nak. Suamimu gak masuk dulu?"

Nadhira menggeleng. "Mas Ghaazi buru-buru ke kampus, Ayah. Makanya gak sempat masuk. Tapi tadi nitip salam sama Ayah dan Adek."

Farel mengangguk paham. Ada beberapa hal yang ingin ia tanyakan pada putrinya. Namun, sepertinya lebih ke ranah privasi. Sebagai seorang Ayah yang mengkhawatirkan putrinya tidak dapat menahan diri untuk tidak menanyakannya.

"Ghaazi baik kan sama kamu, nak?"

Mendapatkan pertanyaan itu, Nadhira cukup terkesiap. Ia pun tersenyum untuk melancarkan aksinya dengan menutupi semua kejadian selama ia menjadi istri.

"Alhamdulillah, Ayah. Mas Ghaazi sama Mama Ayu baik banget Nadhira," jawabnya yang tidak sepenuhnya berbohong. Karena akhir-akhir ini juga Ghaazi memang memperlakukannya lebih baik dari sebelumnya.

"Alhamdulillah kalo begitu, nak. Ayah jadi gak terlalu khawatir."

"Emang kenapa, Ayah?"

Farel menggeleng. Padahal ia khawatir kalau Ghaazi malah belum bisa melupakan istri pertamanya. Terlebih setelah menantunya itu menceritakan segalanya tentang istri pertama menantunya, setengah hatinya resah.

"Oiya, Ayah. Dhira mau tanya kenapa Ayah langsung setuju Dhira nikah sama Mas Ghaazi? Gak biasanya loh Ayah langsung percaya sama orang. Apalagi untuk menyerahkan putri Ayah ke orang lain."

Seketika, Naldy mengangkat wajahnya dan menatap Kakaknya bergantian dengan Ayahnya. Pria SMA itu cukup tau alasan Ayahnya karena ia tidak sengaja mendengar cerita Ghaazi tentang Syabila—Istri pertamanya— dan Nadhira. Farel terdiam dan terlihat seperti sedang berpikir. Ia menimbang-nimbang, apakah ia harus memberitahu putrinya tentang Ghaazi atau tidak?

"Ayah, Dhira mohon," pintanya. Hampir saja ia menyentuh punggung tangan Ayahnya. Namun, seketika ia disadarkan oleh kenyataan yang ada. Nadhira pun menarik tangannya dan justru menangkupkannya di depan dadanya.

"Kalo gak diceritain, bagaimana Dhira bisa ngerti suami sendiri, Yah?"

"Emang suami kamu kenapa?"

Hampir saja Nadhira keceplosan. "Mas Ghaazi gak apa-apa. Dhira aja yang gak baik-baik."

"Mas Ghaazi baik sama Dhira. Tapi Dhira gak pernah berani tanya ke Mas Ghaazi tentang masalalunya. Padahal, Dhira mau tau tentang suami Dhira."

"Aku tau sedikit, Kak," timpal Naldy yang membuat Farel menoleh kearah putranya.

Mama Untuk Maryam [ON-GOING]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon