09 Pernikahan Sah

4K 309 12
                                    

Targetnya gak sampai 10 yang vote yah. Mungkin belum rejekinya. Tapi kali ini aku bakal update aja. Nanggung, udah dibuat.
Padahal, tadinya mau double update.
🙂

Yokk, 10 vote aja.

Jangan lupa divote sebagai bentuk pertanggungjawaban kalian dihadapan Tuhan. Awokwokk.

Follow akun aku supaya dapat notifikasi dari cerita menariknya lainnya
telorpecah000

________

Sepanjang perjalanan hidupnya, Nadhira tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menikah. Apalagi pria yang ia nikahi adalah dosennya yang sudah mempunyai seorang anak. Kisahnya ini berbeda dengan kisah yang ada dinovel. Bukan seorang wanita yang menikahi seorang sugar daddy dengan umurnya yang sudah on the way menuju 50 tahun. Sangat berbeda.

Daddy yang satu ini masih cukup muda dengan beragam prestasi. Meski Nadhira tidak bisa menutup matanya saat menyaksikan betapa megahnya rumah Ghaazi. Megah, tetapi monokrom.

"Udah siap, nak?" tanya Ayu yang sudah menyayangi Nadhira seperti anaknya sendiri. Ditambah dengan ketertarikan Maryam pada gadis itu, semakin membuatnya menyukai Nadhira.

"Iya, Bu," jawab Nadhira hampir tidak terdengar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Iya, Bu," jawab Nadhira hampir tidak terdengar. Ia grogi dan ingin menangis, entah karena apa.

"Mulai sekarang, panggil Mama." Ayu membenarkan dan hal itu membuat air mata Nadhira merembes keluar. Seumur hidupnya, ia tidak pernah memanggil seseorang dengan sebutan Mama karena ia sama sekali tidak pernah mengenali sosok Mama.

Nadhira memeluk Ayu dengan erat. "I-iya, Ma-Mama."

Ayu tau perasaan Nadhira seperti apa. Sepertinya pilihan Ghaazi sudah sangat tepat. Cucunya akan memiliki seorang ibu yang menemani tumbuh kembangnya nanti. Ayu tidak akan sanggup mendapati Maryam akan tumbuh tanpa figur seorang Ibu seperti yang Nadhira rasakan.

Keduanya saling melepaskan pelukannya. "Sayang, kok nangis?"

Nadhira menggeleng. "Nadhira senang. Sekarang, Nadhira udah punya Mama."

Hati seorang ibu mana yang tidak terenyuh melihat seorang anak yang selama ini menanti kehadiran ibu dalam hidupnya.

"Kalo ada apa-apa, bilang sama Mama yah. Bilang sama Mama kalo ada yang nyakitin kamu," ujar Ayu dengan lembut dan penuh cinta.

"Makasih, Mama." Ayu tersenyum lembut dan mencium kening wanita yang beberapa menit lagi akan sah menjadi menantunya.

"Jangan nangis lagi, nak. Nanti make upnya luntur. Bukannya jadi cantik, malah kayak badut," canda Ayu untuk menghibur Nadhira.

Mama Untuk Maryam [ON-GOING]Where stories live. Discover now