14 Ayah Maryam

5.1K 318 3
                                    

Jangan lupa divote sebagai bentuk pertanggungjawaban kalian dihadapan Tuhan. Awokwokk.

Follow akun aku supaya dapat notifikasi dari cerita menariknya lainnya
telorpecah000

_________

Mereka pikir Ayu hanya akan menginap satu malam saja. Ternyata, dugaannya Ghaazi dan Nadhira salah. Justru dugaan lain yang mulai muncul dipikiran pria itu adalah Mamanya sengaja karena ingin mengawasi sikapnya pada Nadhira. Untungnya, sang istri sangat kooperatif dalam menjalankan aksinya.

Sesuai dengan kesepakatan selama Mamanya menginap. Pertama, Ghaazi akan tidur dikamar yang sama dengan Nadhira. Kedua, Nadhira mengganti nama panggilan untuk Ghaazi. Entah itu Mas, sayang, ayang, Papa, terserah yang mana istrinya merasa nyaman saat memanggil pria itu. Ketiga, Nadhira tidak boleh menolak jika Ghaazi melakukan physical touch untuk meyakinkan Mamanya kalau mereka baik-baik saja. Namun, tetap dalam batasannya yang tidak sampai melakukan hubungan antara suami dan istri secara biologis.

Selama memasak, Nadhira tidak berhenti bertukar cerita satu sama lain dengan Ayu. Begitu pun dengan Mama mertuanya yang juga membagikan pengalamannya saat masih muda dan saat hamil muda hingga melahirkan.

"Jadi Mas Ghaazi punya kakak, Ma? Nadhira baru tau loh," ujar Nadhira yang cukup terkejut. Karena Ghaazi pun tidak pernah menyinggung soal keluarganya. Bahkan, tentang Mamanya Maryam yang masih membuat Nadhira penasaran.

"Ghaazi gak pernah cerita yah?"

Pertanyaan Ayu mendapatkan jawaban gelengan. Sebenarnya, wanita paruh baya itu sudah menduganya. Ghaazi memang bukan tipe orang yang mudah bercerita duluan. Kadang Ayu harus memancing putranya agar bisa lebih terbuka, tetapi kadang pula Ghaazi tetap tidak ingin menceritakan yang dialami.

Prinsip Ghaazi, ia tidak ingin membebani orang lain yang juga memiliki banyak masalah dengan masalah yang ia alami. Apalagi ia berharap empati usai menceritakan semuanya. Sangat tidak seperti kepribadian Ghaazi.

"Ghaazi itu tiga bersaudara, nak. Tapi kakaknya udah meninggal. Trus, adeknya lagi kuliah di Taiwan."

Nadhira berdecak kagum. Ternyata keluarga suaminya terbilang keturunan cerdas. Bukan hanya suaminya yang menuntut ilmu di luar negeri, melainkan adik iparnya pun seperti itu. Disisi lain, Nadhira turut prihatin mendengar kakak iparnya yang sudah lebih dulu berpulang.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Maaf yah Ma. Nadhira gak maksud. Kalau boleh tau, Kakaknya Mas Ghaazi meninggal kenapa?"

Ayu menghela napas sejenak. Sebenarnya ia merasa berat menceritakan tentang Gema, kakaknya Ghaazi. Karena jika ia mulai bercerita, satu persatu akan terbuka, baik itu tentang Ghaazi maupun Maryam dan Ibunya.

Disisi lain, sebagai seorang Ibu yang ditinggal oleh anak masih memiliki rasa trauma dan sesak. Seberapa nakalnya putranya, tetap saja Ayu merasa sangat kehilangan Gema.

"Gema kecelakaan karna nyetir mobil dalam keadaan mabuk."

Kalimat yang membuat Nadhira terkejut bukan main. Kalau ia melihat dari keluarga Ghaazi, tidak ada hal-hal yang menggambarkan keluarga peminum.

"Gema berbeda dengan adik-adiknya. Mama juga gak tau kenapa anak pertama Mama bisa kayak gitu. Ghaazi juga sudah berusaha menghentikan kakaknya untuk tidak melakukannya, tapi Gema keras kepala. Bahkan sikapnya lebih dingin daripada Ghaazi."

Wanita itu bergidik ngeri. Sikap Ghaazi yang dingin padanya sudah membuat Nadhira mati kutu, bagaimana jika ia bertemu Gema yang lebih kulkas dibanding suaminya? Sepertinya, takdir memang tidak ingin mempertemukannya.

Mama Untuk Maryam [ON-GOING]Where stories live. Discover now