Gavindra mengelus rambut Javier lembut membuat kenyaman tersendiri untuk Javier

"Javiel kalau mau dapat maaf nya Avin harus siap mental dan tenaga, soalnya Avin susah maafin Olang" ucap Avin pelan

"Apalagi sama Alis, huh Avin gak akan maafin iblis kecil belkedok manusia itu, awas aja" sambung Avin yang geram

Setelahnya baru ia tertidur begitu saja, dengan tangan yang juga tanpa sadar kembali membalas genggaman Javier




_____________________

"Javiel" panggil Avin membuat Javier yang sedang menyiapkan sarapan untuk Gavindra kini menoleh

"Kapan Avin bisa pulang ? Avin mau ketemu sama bang Denis, bang Dandi juga, jangan lama-lama disini Avin bosen apalagi kalau cuma beldua sama Javiel" ucap Avin membuat Javier terkekeh pelan

"Nanti sore sudah bisa pulang Ndut"

"Heh ! Avin gak gendut ya !! Jangan body shaming !" Javier tertawa melihat bagaimana kesal nya wajah Avin

"Mau bertemu Denis ?" Langsung saja Avin menoleh, menatap Javier berbinar

"Mau !! Kita pelgi sekalang ?" Javier menggeleng

"Nanti sore, setelah pulang dari rumah sakit kita mampir ke panti"

"Panti ? Kenapa di panti ?"

"Denis dan anak-anak jalanan yang lainnya sudah Daddy pindahkan ke tempat yang layak" Avin mengangguk-nganggukan kepala mengerti

"Lalu bagaimana dengan dua Olang itu ?"

"Ah mereka ada di kantor polisi, Daddy menyuruh Kim mengurus semuanya" Avin mengangguk mengerti lalu tersenyum lebar

"Telimakasih Javiel, Javiel benal-benal yang telbaik !!" Pekik Avin memberikan 2 jempol untuk Javier

Javier tersenyum tulus, ia bisa melakukan apapun selagi Avin mau menerima nya, tak apa jika belum bisa memaafkan nya setidaknya bisa menerima ia dan yang lainnya itu sudah cukup bagi Javier dan anggota keluarga yang lain

"Nah sekarang kita sarapan dulu, Daddy suapi ?" Avin mengangguk

"Tapi Avin mau makan di taman, Avin bosen disini" cicit Avin pelan

"Tentu, kita akan kesana sekarang jadi jangan membuat wajah sedih seperti itu oke" Avin mengangguk, lalu ia mendekat pada Javier yang merentangkan tangan nya untuk menggendong Avin

"Javiel, mulai sekalang jangan panggil Gavindla lagi kepanjangan tau, panggil Avin aja lebih mudah" ucap Avin di tengah-tengah perjalanan nya menuju rumah sakit

"Tentu, apapun untuk mu" Avin senang setidaknya ia merasa lebih baik karena Javier mau berusaha untuk berubah

Mereka duduk di bangku panjang yang memang ada di sana, tentu saja banyak bodyguard yang berjaga karena perintah Javier

"Mau makan sekarang ?" Tanya Javier, di angguki oleh Avin, ia memakan makanan nya dengan lahap pun karena ia di suapi ia jadi bersemangat makan nya, karena memang tangan nya sedang sakit nyut-nyutan gitu

Avin menatap anak-anak yang bermain di taman dengan cerita, senyum dan tawa tak pernah lepas dari wajah anak-anak itu, ada anak yang baik-baik saja ada juga anak yang lagi menjadi pasien pun tak membuat mereka berdiam diri di kamar nya

"Javiel, nanti kalau Avin udah pulang boleh gak Avin minta di buatin pelosotan yang jatuh nya ke kolam" pinta Avin menoleh menatap Javier

"Tentu, nanti kita buat bersama, Daddy akan menyuruh Kaivan untuk membuat sketsa nya" Avin mengangguk lalu tersenyum

Tangan Avin bergerak mengelus rahang tegas Javier membuat Javier terdiam menegang, lalu ia memejamkan matanya kala merasakan usapan lembut dari tangan anak nya, tangan hangat itu menyentuh rahang nya dengan lembut

"D-daddy.. jangan belgadang lagi, kasian mata nya" cicit Avin membuat Javier segera membuka matanya lalu menatap Avin yang menatap nya ragu-ragu

"Tadi.... Panggil apa ?" Tanya Javier pelan

Avin mengigit bibir bawah nya, ia malu tapi juga.... Ahhkkahskakshslajsn !!!

"D-daddy" cicit Avin menahan malu nya

Javier tersenyum lebar, lalu mengambil Avin untuk duduk di pangkuan nya, menciumi wajah anak nya dengan gemas

"Jangan pergi lagi Gavindra, Daddy menyesal memberikan mu pergi waktu itu, maafkan Daddy hmm" gumam Javier pelan

"Nanti aja minta maaf nya kalau udah tahun balu Imlek, jangan lupa angpao nya yang tebel ya" Javier tertawa pelan pun dengan Avin yang juga ikut terkekeh karena kerandoman nya










______________________

Ayo sebarkan cerita ini biar banyak yang baca !!! Voting kek anj- males banget nulis kaga ada yang votting

Mau gue hapus aja juga sayang udah 12 chapter

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now