Bab 12

80 40 1
                                    

-
-
-
-
Kira-kira gimana ya perasaan Senja?
Apa yang akan Senja lakukan selanjutnya? Cuss baca terus gais!!!
Jangan sampai ketinggalan.

-
-

Senja pun memutuskan untuk pergi naik taxi online, ia pun memutuskan untuk memesan taxi online.
Setelah itu, ia memutuskan untuk pergi ke rainbow flower. Itu merupakan tempat kesukaan Senja yang kedua setelah love garden.
Di sana ia melukis sendirian di tempat yang sepi. Tiba-tiba...
"eh ada neng cantik, sendirian aja neng." Kata salah satu preman.
"mau ga Abang temenin?" Sambung preman lainnya.

Senja pun panik, tetapi ia memberanikan diri untuk tegas kepada preman tersebut. "mau apa kalian? jangan macem-macem sama gue!" Kata Senja sambil berdiri.
"duh cantik amat neng mukanya." Kata preman tersebut sambil berusaha mendekati tubuh Senja.

Karena Senja binggung apa yang harus ia lakukan. Senja pun teriak minta tolong.
"tolonggg, tolongggg." Teriak senja minta tolong ketakutan.
Kedua preman tersebut langsung menyekap mulut Senja, agar ia tidak bisa teriak lagi.

Tiba-tiba ada yang menendang punggung kedua preman tersebut, "wah berani-beraninya lo, ga usah jadi sok pahlawan deh." Kata salah satu preman tersebut.
Satu premannya lagi masih menyekap mulut Senja. "lepasin ga?!" Kata lelaki itu.
"hadepin gua dulu." Kata preman tersebut.
Mereka pun berantem, dan preman itu kalah. Lanjut preman satunya, tetapi tetap saja kalah. Karena mereka sudah di buat babak belur oleh lelaki itu, mereka pun memutuskan untuk pergi.

"lo gapapa?"
"gapapa ko, thanks ya jar." Kata Senja.
Ternyata yang sudah menolong ia adalah Fajar. "ko lo bisa tiba-tiba ada di sini?" Tanya Senja binggung. "oh iya, tadi kebetulan gua lagi nyari alat lukis, tiba-tiba gua denger suara teriak orang minta tolong. Makanya gua samperin, dan ternyata lo." Kata Fajar.
"Lo sendiri ngapain sendirian di sini?" Tanya Fajar penasaran.

"gapapa, gua cuma lagi badmood." Kata Senja.
"lho, badmood kenapa?" Tanya Fajar.
"gapapa." Kata Senja.
"Lo lagi sedih ya? di sini emang rawan banget preman nja, bahaya. Apalagi buat cewe, yauda yu pergi dari sini." Kata Fajar sambil ngajak Senja untuk pergi dari sana.

Mereka pun jalan menuju tempat lain, tanpa tujuan. Ketika di jalan, Senja memberanikan diri untuk cerita ke Fajar. Ia berfikir bahwa Fajar bisa di ajak cerita.
"emangnya gua ga boleh ya, buat kejar apa yang gua pengen dari kecil?" Kata Senja dengan perasaan sedih.
"kata siapa ga boleh? tentu saja boleh Senja." Kata Fajar.
"emangnya apa yang lo pengen dari kecil?" Tanya Fajar penasaran.
"gua pengen jadi seniman." Kata Senja.
"lho? bagus dong. Apalagi lo pinter ngelukis sama foto." Kata Fajar.
"eum." Ucap Senja.

"emangnya apa yang membuat lo ngerasa kalau lo ga boleh kejar apa yang lo mau?" Tanya Fajar.
"mamah gue ga pernah ngedukung gue, jar..." Kata Senja.
"lho?kenapa?" Kata Fajar binggung.

"mamah gua, pengennya gua jadi dokter. Dia selalu ngekang gua jar." Kata Senja.
"nah kalau gitu berarti Lo harus bisa buktiin ke nyokap Lo, kalau Lo bisa jadi apa yang lo mau. Gua yakin ko, nyokap lo pasti nanti bakal ngerti dan sadar." Kata Fajar.
"ga bisa jar, gua udah selalu berusaha buat yakinin dia. Tapi selalu gagal..." Kata Senja.

"itu artinya, lo belum bener-bener bisa ngeyakinin nyokap lo nja."
"gua yakin ko, lo bisa ngeyakinin nyokap lo. Jangan cuma gegara hal ini, Lo jadi putus semangat."
"seharusnya dengan cara ini, lo bisa jauh lebih semangat. Lo pasti bisa, Nja." Kata Fajar meyakinkan Senja.
"ayo dong semangat, katanya mau jadi seniman terkenal." Kata Fajar tersenyum.

Senja pun tersenyum mendengar ucapan Fajar. "thank you ya." Kata Senja.
"Senja, lo harus bener-bener yakin kalau lo bisa nge gapai impian Lo. Gue aja yakin, massa lo ngga." Kata Fajar dengan nada pelan.

"terkadang emang berat banget kalau apa yang kita mau, sama apa yang orang tua kita mau itu berbeda. Tapi kita harus ngeyakinin diri kita, kalau kita pasti bisa."
Kata Fajar.

"ke pantai yu, mau ga?" Tanya Fajar.
Senja pun mengangguk "boleh."
"mungkin pikiran lo akan jauh lebih tenang kalau ke pantai." Kata Fajar.
Mereka pun bergegas untuk masuk ke dalam mobil Fajar. Dan mereka memutuskan untuk pergi ke pantai.

Tak lama kemudian mereka pun sampai di pantai. "pemandangan nya bagus ya." Kata Senja. "iya, apalagi nanti sore." Jawab Fajar.
Mereka pun memutuskan untuk duduk di tepi pantai sambil memandangi langit dan pemandangan pantai yang sangat indah.

"kenapa ya, pantai itu indah banget." "pantai juga selalu damai dan ga bising. Rasanya kalau kita di pantai, hati tuh jadi tenang banget." Kata Senja.
"iya bener nja, meskipun ombak di pantai ga akan pernah berenti, tetapi ombak ga pernah buat pantai jadi bising, malah ombak lah yang membuat pantai menjadi lebih tentram." Kata Fajar sambil melihat pemandangan di sana.

"Lo haus ga?" Tanya Fajar.
Senja hanya tersenyum. "bentar ya, gua beliin kelapa dulu." Kata Fajar sambil berdiri dan berjalan menuju tempat jual kelapa.
Setelah ia membeli, ia pun memberikan satu kepada Senja.  "thank you ya." Ucap Senja.

"di pantai tuh enaknya liat pemandangan sambil minum air kelapa yang masih fresh. Vibesnya tuh dapet banget." Kata Fajar.
"keanya bakal seru deh, kalau sambil melukis." Kata Senja.
Fajar pun ingat, bahwa tadi ia baru saja membeli alat lukis, dan ia menaruh alat lukis tersebut di mobil. "ide yang bagus, ayo kita melukis." Kata Fajar. "bentar ya, gua ambil alat lukisnya dulu." Sambung Fajar.

Setelah Fajar mengambil alat lukis tersebut, mereka pun melukis bersama sampai datang waktu Senja.
"Senja nya cantik ya." Kata Fajar.
"iya." Sambung Senja.

"lukisan lo bagus banget jar." Kata Senja.
"bagusan punya lo Nja." Kata Fajar tersenyum.
"langit di kala Senja emang ga pernah gagal ya." Kata Senja.

Setelah selesai melukis, mereka pun memutuskan untuk pulang.

ASTROPHILE Where stories live. Discover now