Bab 4

128 50 9
                                    

(Pagi hari)

Ketika Senja baru bangun, tiba-tiba  Senja mendapatkan notif dari Alister. Ia pun langsung membuka handphonenya

Ia sudah menduga, pasti Alister tidak bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia sudah menduga, pasti Alister tidak bisa.
Karena akhir akhir ini Alister sedang sibuk dengan teman temannya itu.

Tiba tiba ibunya memanggil.

"Senja, sini. Mamah pengen bicara sama kamu." Ucap Bu Chilla yang sedang memanggil anaknya itu.
Senja pun langsung menuju ke arah ibunya.

"Mamah tadi ga sengaja melihat surat undangan di tas kamu."

"Isinya ini." Ucap Bu Chilla sambil memberikan suratnya. " kenapa kamu tolak, Senja?."

"Jelas jelas ini adalah kesempatan kamu buat bisa jadi dokter."

"Mamah ga suka ya kalau kamu seperti itu." Ucap Bu Chilla dengan nada sedikit tegas.

Isi suratnya adalah undangan perlombaan tes kedokteran dari universitas Gadjah Mada,ia di undang untuk mewakili provinsi se jawa barat.
Tentu saja jika ia menang,ia bisa langsung masuk ke universitas Gadjah Mada ketika ia lulus nanti.
Meskipun di tes dulu,tetapi peluang untuk masuk nya sangat lah besar.

Senja yang dari dulu sudah tidak kuat memendam rasa ingin memberitahu kepada mamahnya kalau ia ingin menjadi seniman, ia pun  memutuskan untuk berbicara jujur kepada mamahnya.

"Mah, maafin Senja kalau ucapan Senja sedikit lancang."

"Sebenarnya Senja gamau jadi dokter mah. . . Senja pengennya jadi pelukis dan photography."

"Makanya Senja ga Nerima undangan itu, dan Senja lebih memilih untuk menerima undangan lomba melukis dan photo, dari institut seni Indonesia Yogyakarta."

Karena mamahnya kesal dengan perkataan Senja,ia pun tidak sengaja membentak Senja.

"SENJA! MAMAH SUDAH BERAPA KALI BILANG,KALAU MAMAH PENGEN KAMU JADI DOKTER. DAN MAMAH TIDAK SUKA JIKA KAMU MENJADI SENIMAN."

"JELAS JELAS DOKTER LEBIH BAIK, MAU JADI APA KAMU NANTI KALAU DI SENIMAN?" Ucap Bu Chilla dengan nada yang sangat tinggi.

"Mah. . . dari dulu Senja udah nahan lho mah, Tapi kali ini Senja udah ga bisa mendem semuanya. Senja tau ko mah, Senja bakal jadi apa kedepannya. Lagi pula seniman bukan hal buruk kan mah?"

"Mamah kan tau,dari dulu Senja hobi melukis, photography,liat langit. Ga salah kan kalau Senja pengen jadi seniman?lagi pula Senja suka ko jadi seniman." Ucap Senja.

"BERANI YA KAMU SAMA MAMAH." Ucap Bu Chilla yang tak sengaja menampar Senja. Untuk pertama kalinya, Bu Chilla menampar Senja.

"NYESEL MAMAH DULU MALAH MILIH KAMU, HARUSNYA DULU MAMAH PILIH ADEK KAMU." Ucap Bu Chilla tak sengaja.

Mendengar perkataan itu, Senja pun kaget. Ade? Selama ini Senja tak punya ade, dan ibunya juga tidak pernah memberitahu Senja bahwa ia mempunyai ade.

"Ade? mah? aku punya Ade?"
"mah jawab mah.. Senja punya Ade?" Ucap Senja sambil Menangis memegang kedua tangan Bu Chilla.

ASTROPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang