Bab 11

84 40 3
                                    

Tak lama suster membawakan makanan dan minuman kepada Senja.
"di makan ya." Kata suster tersebut.
"sebelum minum obat, Lo harus makan dulu. Ayo makan." Kata Fajar.
Senja pun berusaha untuk bangun dari tempat tidur dan mengambil makanannya. Karena melihat Senja kesusahan, Fajar pun berinisiatif untuk menyuapi Senja.

"sini-sini biar gua suapin." Kata Fajar sambil menyendok bubur.
Fajar pun menyuapi Senja pelan-pelan.
"makasi ya." Kata Senja. "iya santay aja." Jawab Fajar.
"gua bisa pulang hari ini kan?" Tanya Senja.
"bisa ko, asal Lo makan dan minum obat." Jawab Fajar sambil menyuapi bubur kepada Senja.

Selesai makan, Senja pun minum obat.
Dan tak lama kemudian, ia kepikiran event tadi. "oh iya, gimana hasilnya?"
"kalau kalah, maafin gua ya. Tadi gua ga serius ngelukis nya." Kata Senja.
"udah jangan di pikirin, sekarang yang lebih penting kesehatan lo. Menang kalah hal yang biasa." Kata Fajar tersenyum.

Tak lama kemudian Senja pun merasa sehatan, dan dia memutuskan untuk pulang. "gua udah ngerasa sehatan, gua mau pulang. Takut mamah nyariin." Kata Senja.
"tenang, gua udah bilang ko ke nyokap Lo. Maaf ya tadi gua buka handphone lu ga ngomong. Abisnya gua panik banget tadi." Kata Fajar.
"iya gapapa, Lo ngasih tau ke nyokap gua lewat handphone gua?" Tanya Senja.
"iya, sorry ya..." Kata Fajar dengan rasa bersalahnya.

Tak lama kemudian suster pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan ngecek keadaan Senja. Karena tak ingin lama-lama di sana, Senja pun memutuskan untuk bilang ke suster tersebut. "sus, saya sudah merasa sehatan. Saya udah boleh pulang kan?" Tanya Senja. "boleh, tapi jangan lupa di minum ya obatnya." Jawab suster tersebut.
Setelah ngecek keadaan Senja, dan ternyata Senja sudah mendingan. Suster pun mengizinkan Senja untuk pulang.

Senja pun memutuskan untuk pulang.
Namun ia binggung, di mana mobilnya.
"lho, mobil gua ko ga ada?" Tanya Senja kaget. "gimana mau bawa mobil lu coba, tadi lu tiba-tiba pingsan. Karena gua panik, langsung gua bawa ke RS pake mobil gua." Kata Fajar.
"terus mobil gua gimana?" Tanya Senja.
"aman, nanti gua minta tolong sama supir gua buat ngambil mobil lo." Kata Fajar.

Mereka pun menuju rumah Senja.

Saat sedang menyapu halaman, Bu Chilla melihat mobil yang menuju ke rumahnya. Pasti itu Senja.

Ia pun langsung menghampiri Senja dan Fajar. "ya ampun Senja, kamu gapapa? ko bisa sampai pingsan gitu sih?" Kata Bu Chilla panik. "aku gapapa mah, tadi cuma pusing dikit ko." Kata Senja meyakinkan Bu Chilla.
"oh ya, terimakasih ya nak. Kamu sudah membawa Senja ke rumah sakit dan mengantar Senja pulang." Kata Bu Chilla tersenyum menatap Fajar.
"iya Tante." Jawab Fajar tersenyum.
"oh iya, tadi nama kamu siapa?" Tanya Bu Chilla penasaran. "Fajar Tante." Kata Fajar.
"oh Fajar, yaudah ayo masuk dulu." Kata Bu Chilla.
"oh engga usah Tante, sebelumnya terimakasih. Maaf Tante, Fajar ga bisa masuk. Fajar harus pulang, karena mau ada tanding basket." Kata Fajar. "mungkin lain kali hehe." Sambung Fajar.
"oh yaudah gapapa, kamu hati-hati ya... sekali lagi terimakasih ya Fajar." Kata Bu Chilla. "yaudah Fajar pamit dulu ya Tante, bilangin ke Senja, jangan lupa di minum obatnya." Kata Fajar tersenyum kepada Bu Chilla.
"iya Fajar, terimakasih ya." Kata Bu Chilla.

Fajar pun berpamitan kepada Bu Chilla dan juga Senja. Setelah itu, Fajar pun memutuskan untuk pulang.

"Senja, di dalam ada Alister. Masuk gih." Kata Bu Chilla.
Senja kaget, kenapa tiba-tiba ada Alister di rumahnya. Karena tidak mau mengingat kejadian kemarin, Senja pun memutuskan untuk cepat-cepat masuk kamar. "Senja, kamu mau kemana?" Kata Alister. "mau istirahat." Jawab Senja sambil berjalan menuju kamar.
"makasih ya, lo udah nyempetin dateng ke sini." Kata Senja.

ASTROPHILE Where stories live. Discover now