17. Takhta Sang Raja

194 24 14
                                    

Ruang hampa mencengkeram Vino dalam kesepian

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ruang hampa mencengkeram Vino dalam kesepian. Tanpa menjelaskan apa-apa, Joel menghilangkan diri dari hadapannya. Sekarang bagaimana? Jikalau Vino berjalan, hasilnya pun nihil.

Ruangan ini tak berujung, menyesakkan hati dan mengacaukan pikiran. Sendirian di tempat ini bukanlah hal yang menyenangkan. Ketenangan ini sangat mencekam.

Vino memejamkan mata karena kepalanya mulai sakit. Kian tertusuk dengan berbagai memori hingga Vino menempatkan fokus ke satu penglihatan yang menampilkan pria berkacamata tengah membacakan cerita dari suatu buku.

 Kian tertusuk dengan berbagai memori hingga Vino menempatkan fokus ke satu penglihatan yang menampilkan pria berkacamata tengah membacakan cerita dari suatu buku

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Dahulu kala, hiduplah seorang raja yang sangat setia kepada permaisurinya. Raja itu bahkan tak memiliki selir maupun wanita simpanan. Hingga ada saatnya di mana sang ratu mengandung pewaris takhta," katanya.

"Lalu?" tanya Joel.

Seseorang yang Vino kenal dengan sebutan Boodi membolak-balik halaman dari buku tersebut kemudian berkata, "Lalu ..."

"... raja memerintahkan 12 panglimanya untuk selalu menjaga perdamaian negeri dan membuat para panglima bersumpah bahwa mereka akan selalu berkorban demi negeri dan raja serta seluruh keturunannya, apa pun yang terjadi.

"Tiba saatnya ketika ratu telah melahirkan seorang putra mahkota, dayang dari sang ratu menghasutnya. 'Yang Mulia Ratu, mohon ampun, izinkanlah hamba menyampaikan hal ini,' ucap dayang itu kemudian si dayang lanjut berkata, 'Negeri ini sedang dikutuk. Perang terjadi di sekitar kerajaan saat Yang Mulia Putra Mahkota lahir karena Yang Mulia Raja telah menjalin hubungan terlarang dengan seorang penyihir.' Mendengar hal itu, sang ratu langsung percaya."

"Karena apa sang ratu langsung percaya?" tanya Joel sementara panglima yang lain mendengarkan dengan saksama.

"Karena ... dayang itu adalah dayang kesayangan ratu yang dipercaya sebagai orang suci di kerajaan. Ia diyakini dapat berbicara dengan dewa-dewi, memberi berkat, dan pandai membuat ramuan untuk menyembuhkan orang sakit. Padahal si dayang mendalami ilmu sihir dengan mengikat perjanjian dengan jin. Bahkan si dayang memiliki seorang putri hasil kawin dia dengan jin. Hal itu dilakukan dayang untuk merebut takhta kerajaan.

"Karena putra mahkota lahir, kesempatannya untuk menduduki takhta akan semakin kecil, maka ia ingin membunuh putra mahkota dengan berkata, 'Hamba mendapat pendengaran dari dewa-dewi bahwa putra mahkota harus dibunuh sebagai korban pengampunan dari dosa yang telah dilakukan oleh Yang Mulia Raja.' "

Panglima Raja KelanaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora