EMPAT

84 7 0
                                    

saka dan zaven tentu nya,haha siapa lagi yang akan menjadi teman saka selama 24 jam kalau bukan zaven ?

mereka berdua lagi berduaan maksdunya cuma berdua di rooftop duduk gabut. gasi,ada saka yang makan jajan nya sementara zevan milih buat nyibukiin diri sama hp nya.

"za?" panggil saka menatap zaven yang cuma berdehem sebagai respon.  "lo ga punya pacar?" pertanyaan tiba tiba dari saka itu membuat zaven menatap nya datar. saka langsung kikuk,apa dia salah ngomong?

"repot" balasnya cuek.

"kaga, menurut gue cewe emang gitu. lo gasuka kalau dia manja sama lo?" jedanya. "ya memang rada repot sih kalau lagi manja,minta nya ini itu nyampe cape buat nurutin" katanya seolah sudah mengalami.

"kaya pernah aja lo" ucapan zaven membuat saka diam seribu kata,sedetik berikutnya saka memukul brutal zaven dengan tangan nya. zaven sendiri cuma terkekeh.

"sialan lo, walaupun gue ga pernah gue juga tau kalau begituan" saka memberhentikan pukulan nya,ia menatap kesal sang sahabat.

"begituan apa? jangan aneh aneh" peringatan zaven,udah di bilang zaven itu cuma keliatan dingin di luar tapi hangat di dalam. Buktinya ia sangat mewanti wanti saka untuk tidak terjerumus ke pergaulan bebas. zaven ga mau sahabat nya ini mempunyai otak yang kotor.

"hehe ga kok"



"saka woi!" tepukan mendarat di pundak saka yang lagi melamun. Saka kaget langsung menoleh ke belakang.

"apa den! gausa pake mukul juga njir" sungutnya Tao terima pundak nya di tepuk,padahal Arden bisa memanggil nya saja.

"lo ngelamun,emang denger gue panggil heh?" balas arden tak ingin di salahkan.

"yaudah,. apa?"

"tuh anterin pesanan ke meja enam" saka membeku sebentar. meja enam? jangan bilang om om yang kemarin? huh saka gamau ketemu sama om om mirip pedofil itu. "sak! yeeuu malah bengong lagi.. buruan anter"

"kenapa gue? kenapa ga lo aja? bang jov sama bang kev--mmpphh!!" arden membungkam mulut saka dengan tangan nya.

"ssutt,orangnya mau nya lo yang nganter" saka mengerutkan dahi nya. apa apaan ini! "dh sana, gaboleh buat pelanggan nunggu lama"

terpaksa saka mengantar pesanan yang kemarin ia bawa ke meja enam. haah tepat tebakan nya,om om kemarin kesini lagi, menyebalkan. tapi dia hanya sendiri tidak dengan teman teman nya yang semalam. Karena saka ingin cepat,ia lekas mengantar pesanan itu.

"silahkan di nikmat--ehh?" oke oke,om ini sangat mirip dengan om pedofil,anjir tapi ganteng juga kalau saka perhatiin lebih intens.  "apaan sih om" terlihat orang yang di panggil 'om' dengan saka mengangkat satu alisnya.

"om?" katanya. dia tidak menyangka ada yang melihatnya sudah seperti om om padahal umurnya baru jalan 28 tahun. dasar anak muda.

"iyalah! situ ngapain narik saya?" sewot saka mulai kesal dengan wajah om di depan nya ini.

"siapa yang kamu panggil om bocah?" tanyanya menatap tajam manik mata saka yang terlihat gelisah melihat kesana kesini secara abstrak.

"ya om lah! ya kali kucing di luar" memang benar ada kucing di luar. hades,orang yang di panggil om itu terkekeh melihat tingkah saka yang panik tapi lucu di matanya.

"saya ingin mengenalmu,boleh?" jantung saka berdegup kencang lagi. hatinya berkata tidak tapi otak nya mengiyakan. jadi saka tanpa sadar mengangguk. "duduk sini" hades sedikit menggeser tubuh nya mentok ke dinding cafe. ia tak ingin membuat saka tidak nyaman berada di sekitar nya.

El Amor Comienza |BXB [END]Where stories live. Discover now