TIGA.

95 7 0
                                    


Hari Minggu,hari yang ga di sukai sama saka. Kenapa? karena dia gabisa ketemu sama temen nya si zaven terus cafe juga tutup kalau Minggu. sekarang saka lagi guling guling gabut di lantai ruang keluarga. adi yang memang tidak pernah libur saat Minggu dan Priya ada jadwal dengan ibu ibu di lingkungan tempat mereka tinggal. Kedua Abang nya gada yang bisa di ajak main.

Zio yang sibuk gatau ngapain di kamar,sok sibuk banget kaya rajin aja. Bang Ez apalagi,tu Abang satu kalau Minggu kerjaan nya ya cuma baca buku,turun buat minum ambil cemilan,abis tu balik lagi ke kamar.

"AAA BOSEN BANGET ANJRT!!" teriak saka frustasi akan rasa bosan yang melanda diri nya.

"keluar aja deh" katanya lalu pergi beranjak ke luar rumah. membuka pagar lalu berjalan di sekitar komplek nya. "hm coba gue ada tetangga yang anak cowo seumuran sama gue,kan gue bisa ajak main" katanya menatap rumah rumah berjejer rapi yang di dominasi warna putih dan abu abu itu.

Saka terus berjalan sampai ujung komplek,ia menemukan rumah yang amat sangat besar bahkan jika saka kira kira total bisa sampai milyaran rupiah. rumah siapa ini,? huh tidak mungkin kosong,sayang sekali jika kosong.

Saka sampai di depan pagar yang menjulang ke atas, melebihi tinggi pagar rumah nya.  ia mengetuk dua kali pagar itu,lalu seorang satpam membuka nya,eits tidak di biarkan saka masuk begitu saja.

"mencari siapa anak muda?" tanya satpam itu menatap ramah saka.

"gapapa kok pak,cuma penasaran aja." jawab saka membuat satpam itu menatap bingung saka. jika tidak ada keperluan dan hanya penasaran kenapa sampai diketuk sih?

"penghuni baru pak? kok baru liat ya saya?" tanya saka masih mengagumi pahatan rumah mewah di depan nya.

satpam itu terkekeh "udah lama den, sekitar empat tahunan rumah ini ada disini,saya sendiri sudah 3 tahun ini bekerja di sini" jawab si satpam yang membuat saka membeo seperti anak tolol.

"serius pak? kalau selama itu kenapa saya ga pernah liat ada ni rumah" tanya saka masih bingung. selama dirinya tinggal di kompleks ini,ia tak pernah sekalipun melihat rumah besar ini.

"mungkin kamunya tidak pernah jalan sampai kesini"

saka mantuk "bener juga sih pak..eh iya,siapa yang nempatin? huh pasti orang nya kaya raya."

"haha tentu,   maaf jika tidak ada urusan Aden boleh pergi,tuan rumah nya tidak mengizinkam sembarangan orang untuk masuk.permisi" saka lagi lagi mengangguk,lalu satpam itu kembali masuk dan menutup gerbang.

saka berjalan menjauhi rumah itu,ia ingin pulang lalu tidur saja. komplek nya terlalu sepi,tidak ada anak kecil yang bermain di luar.

"darimana?" suara datar itu menyapa pendengaran saka saat membuka pintu rumah.

saka melihat ada Ezra lagi ngambil botol minum di kulkas. "jalan keluar bentar" jawabnya.

"jangan keluar,mama tidak mengizinkan" sebelum mengalahkan lebih jauh ezra berhenti lalu membalikkan tubuh nya. "ikut zio atau pergi ke kamar mu,mengerti?" saka mengangguk. bang ez sama papa itu 11 12 protektif abis sama saka. minus sikap dingin ezra. papa mah ga dingin cuma cuek aja

"oke"


Di rumah yang di singgahi saka sebentar, seseorang tengah menatap bangga ke arah kamera yang menampilkan saka. kamera cctv yang terletak tak jauh dari saka berdiri.

"aku akan mendapatkan mu" gumam seseorang itu.



Malam nya tepat jam satu malam saka belum juga tidur insomnia kadang kumat kalau lagi mikir, padahal cuma mikir random kaya kenapa cicak namanya cicak kenapa ga reptil aja kan itu..ah udah pusing gua!

El Amor Comienza |BXB [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang