"Om !" Pekik Alvian tiba-tiba membuat Kim terjengkit kaget

"Om Alvi- maksud nya Avin siapa ?"

"Tentu saja tuan muda keluarga Dirgantara"

"Lalu Alis siapa ?"

"Eumm anda tak ingat tuan ? Tuan Aris adalah anak adopsi tuan Javier 1 tahun yang lalu" Alvian terdiam sesaat

Jadi namanya Javier

Sialan Javier tua Bangka itu akan ia balas nanti, lihat saja azab nya nanti !!

Kesel dia tuh

"Om, Avin gak ingat apapun masa, boleh gak ceritain tentang kelualga ini" pinta Alvian

"Anda aneh hari ini tuan, tapi baiklah akan saya ceritakan, sebenarnya anda adalah bungsu keluarga ini tapi hari itu tuan Javier pulang membawa anak yang begitu polos dan lugu lalu mengatakan pada semua orang jika anak itu akan menjadi bagian dari keluarga Dirgantara, pun menjadi bungsu di keluarga ini, semua orang menerima tuan Aris dengan senang karena kebaikan dan keramahan nya"

"Tuan Javier memiliki 4 anak kandung, yang pertama Kaivan yang tadi berbicara dengan Anda, lalu di sebelah nya Haikal dan terakhir yang datang bersama tuan Aris adalah Astra lalu anda yang terakhir Gavindra"

Alvian mengangguk mengerti, setidaknya ia cukup mengerti dengan keadaan nya yang tak di terima di keluarga ini, bukan dirinya tapi tubuh nya ini yang tak di terima, memang terlihat jelas jika ia di abaikan dan hanya di jadikan pelampiasan amarah saja

Pantas saja Alvian tak pernah tau bungsu keluarga Dirgantara, ternyata memang tak pernah di publish

"Om main yok" ajak Alvian, ah atau namanya sekarang Gavindra atau Avin

"Mau main apa ?"

"Apa aja, bola boleh juga"

"Tentu" Avin terpekik senang lalu berjalan dengan menggandeng tangan Kim, berjalan dengan hati yang berbinar-binar

"Kim" Kim dan Avin berhenti lalu berbalik, ada anak Javier yang ketiga di sana, kalau Avin tak salah namanya Astral ?

"Daddy memanggil mu" ucap nya melirik Avin sinis

"Baik tuan"

"Eh ? Telus Avin gimana ? Kan kita mau main bola"

"Tuan muda, anda bisa menunggu saya di kamar ? Saya akan datang setelah menemui tuan besar"

"Gak mau, Avin mau main bola sekalang, kalau nanti panas"

"Segera Kim" titah Astra lagi

"Astlal jangan kaya gitu !! Om Kim kan mau ngajak main Avin bola !!" Pekik Avin keras membuat Kim membulatkan matanya lebar apalagi Astra yang terdiam karena Avin memanggil nama nya pun dengan nada yang berteriak

"Apa kau bilang" tanya Astra dingin

"Om Kim mau main bola sama Avin di belakang, jangan ganggu"

Tak lama semua orang mendekati mereka termasuk Javier yang menggendong Aris

"Ada apa" tanya nya menatap Avin sekilas

"Tuan maaf, saya akan membawa tuan muda-"

"Pergi ke kantor pusat dan ambilkan berkas yang ada pada Elina, sekarang" ucap Javier memotong ucapan Kim

"Tap-"

"Sekarang Kim" Kim mengangguk mengerti lalu segera pergi setelah ia melihat Avin yang sepertinya akan menangis

Avin menatap 4 pria dewasa di hadapan nya dengan nyalang, kesel dia tuh

"Javiel jelek, semoga cepat tua" gerutu Avin yang langsung berlari saat melihat tatapan Javier menajam

"Gavindra Dirgantara !!!" Teriak Javier keras

"JAVIEL JELEK JANGAN BELISIK NANTI CEPAT TUA KAYA KAKEK DI DEPAN LUMAH !!!" balas Avin yang juga berteriak

Avin bertekad untuk membuat keluarga nya membenci nya lebih lama, semakin ia di benci maka semakin cepat ia keluar dari rumah yang sayang nya ia menganggap rumah ini neraka

Avin berlari ke halaman depan, tanpa sadar jika Javier mengejar nya dari belakang tanpa sepengetahuan Avin

Avin menatap pagar yang menjulang tinggi di hadapan nya ini dengan kagum

"Wahhh, pasti di lual lebih selu dali pada di dalam, di dalam banyak monstel" ucap Avin yang berusaha menggapai pembuka pintu gerbang dengan susah payah

"Aakkkhhh" pekik Avin kaget saat tubuh nya melayang, melihat ke belakang ternyata Javier yang menggendong nya, Javier menatap nya tajam

"Tulun !!!! Avin mau tulun !!! Avin mau main kelual" berontak nya

"Diam"

"Gak mau, Avin mau kelual"

"Jika kau keluar satu langkah saja aku tak akan membiarkan mu masuk lagi"

Avin terdiam sesaat mencerna ucapan Javier, walaupun umur nya baru 10 tahun tapi jiwa nya 15 tahun

"Yaudah bialin aja Avin di lual, bial di culik" ucap Avin yakin, maka Javier menyeringai

"Kau akan di mutilasi jika di culik nanti"

"Bialin, yang penting gak ada yang namanya Javiel"

"Siapa yang kau sebut Javier"

Avin menunjuk dada Javier untuk memberitahu jika Javiel adalah dia

Lalu tak lama suara klakson mobil terdengar membuat keduanya menepi lalu 2 mobil mewah memasuki area mansion itu

"Itu siapa ?" Tanya Avin pada Javier

Javier memilih diam lalu 3 orang pria berbeda usia keluar dari mobil nya

"Pemandangan apa yang ku lihat ini, seorang Javier Dirgantara yang tak mengakui putra bungsu nya saat ini sedang menggendong si bungsu ?"

"Berita apa yang akan di sorot media nanti, kakak"







_______________

Just info, this is only brothership not bl/homo

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now