"Nah tadi katanya adek mau ganti menu makanan, memang nya kenapa ? Bukannya adek suka daging ya ?"

Sial..

"Eumm.. Avin mau telul" Alvian mengigit bibir nya malu, bukan apa ia malu karena menyebut kata telul itu !!!

Sialan wajahnya merah karena menahan malu

"Ohh, yaudah tunggu di meja makan ya bibi masak dulu telur nya" Alvian mengangguk lesu lalu kembali ke meja makan

Menaiki tempat duduk yang benar-benar  tinggi, enggak ini bukan salahnya yang pendek, ini salah bangku nya yang terlalu tinggi !!

"Bangku Avin di ganti aja jadi pendek, Avin gak nyampe" ucap Alvian pelan membuat semua mata menoleh padanya, namun mereka kembali memakan makanan nya tak perduli dengan perkataan Alvian membuat Alvian berdecak kesal

Alvian mengedarkan pandangan nya guna melihat apa yang bisa ia pikirkan, sebuah figura foto besar terpanjang di ruang tamu, menyipitkan matanya melihat tak ada ia di dalam foto itu, hanya ada seorang wanita cantik nan anggun yang duduk dengan di kelilingi oleh para lelaki di hadapan nya ini, tapi satu yang tak ada di sini

Sepertinya ini akan menjadi kehidupan yang panjang dan melelahkan

"Dek ini makanan nya, di habisin ya kalau udah di minum obat nya nanti bibi suapin" Alvian mengernyit tak suka

Obat apaan !!

Jangan bilang ia penyakitan !!

"Avin gak mau minum obat, Avin sehat kok" balas Alvian dengan yakin

"Iya adek sehat makanya harus minum obat biar tambah sehat, kan katanya mau jadi kuat kaya Daddy dan Abang" Alvian menatap ketiga pria yang juga menatap nya dengan datar

"Enggak, Avin gak mau minum obat, buang aja, Avin ok kok" ucap Alvian kekeh

"Gavindra" suara rendah itu membuat Alvian menoleh melihat pria yang terlihat dewasa itu menatap nya dengan tajam

"Jangan membantah apapun yang di katakan bibi Ira, kau sudah cukup membuat semua nya runyam, jadi minum obat mu atau ku suntik mati tubuh kecil tak berguna itu" Alvian membulatkan matanya lebar

"Kenapa ? Avin sehat ! Lihat, Avin gak sakit kenapa Avin harus minum obat ? Avin gak mau"

Prankkk

Suara pecahan gelas terdengar begitu nyaring, membuat ia langsung menunduk takut melihat pria yang ia yakini adalah Daddy itu melempar gelas tepat di bawah kakinya

"Gavindra jangan menguji kesabaran ku, minum obat mu atau ku buat kau menderita seumur hidup mu" ucap si Daddy itu membuat Alvian menggeram marah dalam hati tentu saja

"Daddy !! Abang !! Aris pulang !!" Teriakan melengking itu membuat semua orang menoleh termasuk Alvian

Terlihat 2 pria berbeda usia yang datang, yang satu dengan wajah datar dan dingin nya lalu yang satu dengan wajah imut-imut mirip babi, itu yang ada di penglihatan Alvian, jangan salahkan Alvian karena ia memang melihat cowo itu aneh, umur berapa memangnya dia masih bersikap manja dan imut gitu, kalau kata Alvian mah menjijikan

"Senang bermain-main nya hmm" tanya si Daddy yang sampai sekarang Alvian kaga tau siapa itu namanya

Alvian gak peduli, ia hanya fokus dengan makanan nya, apalagi telur itu enak walaupun hanya telur ceplok di tambah irisan sosis

"Seneng Daddy, Aris seneng banget hari ini Abang nemenin Aris main di timezone nya" jelas pria bernama Aris

"Baguslah, sekarang makan makanan mu"

Alvian benci ngomong-ngomong, bukan apa masalahnya saat bersama dirinya tadi mereka ngomong datar, dingin, cuek, ketus pun aura nya mistis, eh pas datang si badut itu langsung berubah lembut

Dasar aneh

"Eh bang Gavin tumben turun biasanya gak mau makan di sini" Alvian mendongak yang juga di mana semua orang menatap nya

"Emang biasanya aku gak tulun ?" Aris menggeleng sambil memakan makanan nya yang di suapi oleh pria yang datang bersama nya tadi

"Yaudah belalti mulai sekalan aku makan disini telus, kecuali kalau kalian gak mau aku disini balu aku makan di tempat lain" balas Alvian santai membuat mereka terdiam

Lalu Alvian menoleh kesana kemari

"Om ! Tolong tulunin Alvi dong upss" Alvian segera menutup mulut nya kala ia salah memanggil nama

"Maksud nya tu Avin, iya tolong tulunin Avin ya" bodyguard yang memang berjaga di sana mengangguk mengerti lalu segera menggendong Alvian untuk di turunkan

"Kembali ke tempat mu dan minum obat mu Gavindra" ucap Daddy datar

"Gakk, pokoknya Alvi- maksud nya Avin gak mau, Avin gak sakit, Avin ok jadi Avin gak mau minum obat" tolak Alvian mentah-mentah

"Avin mau main" segera Alvian ingin berlari keluar namun suara seseorang kembali terdengar

"Tangkap anak itu"

Alvian menggeleng brutal dan segera menghindar namun banyak nya bodyguard yang mengepung nya membuat ia terduduk di lantai kesel

"Avin mau main Om ! Jangan halanginn !!"

"Maaf tuan muda" salah satu dari mereka menggendong Alvian dan segera membawanya pada Daddy

"Enggakk !!! Avin gak mau minum !! Avin gak sakit kok, Avin sehat Daddy !!"

Deg

_____________

Ga tau saya lagi seneng nulis, lagi gabut Nemu ide yaudah nulis •~•

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now