Alvian hanya bisa menghela nafasnya kala ia bangun di sebuah kamar yang begitu asing, jelas ini bukan kamar nya tapi kenapa ia bisa berada disini !!! Apalagi melihat sebuah figura foto di atas meja yang lagi-lagi membuat nya percaya jika ia mengalami transmigrasi seperti di novel atau film yang ia lihat
Sial, Alvian ingin marah rasanya tapi marah dengan siapa ? Apalagi ia tak tau apapun, bukan apa masalahnya ia tak tau ia siapa, nama ? Umur ? Sekolah ? Keluarga ? Ia tak tau apapun
Ia yakin jika ini bukan sebuah novel atau film, ini adalah dunia nyata, dunia yang sama dengan dunia nya
"Tuan muda" Alvian menoleh melihat pria yang berpakaian serba hitam itu membuka pintu kamar nya
"Waktu nya makan malam, semua sudah berada di meja makan" Alvian kembali menghela nafasnya pelan, perasaan nya tak enak seolah sesuatu yang besar akan terjadi, dan ia benci perasaan seperti ini, perasaan takut dan was-was itu benar-benar menganggu
"Tuan muda ?" Panggil pria itu lagi yang Alvian tak ketahui namanya
Alvian mengangguk mengerti dan segera keluar, bahkan tubuh nya kecil !!!!! Ia seperti anak sd yang kekurangan gizi !! Apa-apaan ini, apa keluarga ini tak memberikan nya makanan ?
Ck, menyebalkan bahkan saat ia berdiri di hadapan pria asing tadi tinggi nya hanya sebatas perut !!! Sial, ia yakin jika tinggi nya ini pasti kisaran 140 an sementara pria itu 188 an
Alvian melihat semua orang ada di meja makan, hanya pria tak ada wanita, ada 3 pria di meja makan yang menatap nya dengan tatapan datar dan dingin
"Apa mulai sekarang aku harus menyuruh orang untuk memanggil mu makan ? Tak bisa kah kau turun sendiri ?" Ucap pria dewasa yang berumur 40 tahunan
"Maaf" cicit Alvian pelan, sial suaranya seperti tak ingin keluar akibat aura yang begitu mencekam ini
Alvian akan duduk di dekat pria dewasa itu sebelum sebuah suara terdengar
"Duduk di tempat mu Gavindra, haruskah aku mengatakan hal yang sama berulang kali" ucap pria lainnya
Bangku yang mana ?!!!! Hanya ada 6 bangku di meja makan !!! Masing-masing 2 saling berhadapan lalu di masing-masing sudut
Tapi tak ayal Alvian duduk di bangku yang berada di ujung, berarti ia berhadapan dengan pria yang tadi berbicara padanya
Alvian menatap makanan di hadapan nya dengan malas, steak !
Ia benci steak karena ia alergi !!!
Tapi ia ada di raga orang lain, apakah itu akan terpengaruh ? Haruskah ia mencoba nya ? Tidak, Alvian menggeleng lebih baik tak mencoba nya dari pada nanti menyusahkan
Maka Alvian turun dari bangku nya dengan susah karena memang bangku itu tinggi, setelah itu ia berlari ke dapur untuk meminta makanan lain, membuat semua mata mengarah padanya menatap ia bingung hanya saja Alvian tak sadar
"Bibi, Alvi boleh minta makanan yang lain tidak" ucap Alvian mendongak menatap maid di hadapan nya
"Alvi siapa dek ? Nama adek kan Gavindra" ucap maid itu tersenyum
"Aku ? Gavindla ?"
Tunggu...
What ?!!!! Kenapa ia cadel !!!
Sialan, ini tak bisa di maafkan
Alvian harus mengumpati tubuh orang yang memiliki raga ini, berani sekali !!
"Kenapa dek ?" Alvian tersentak kaget, mungkin setelah makan ia akan memikirkan semuanya, untuk sekarang ia harus makan dulu
"Enggak, Gavindla mau di panggil Avin aja boleh ?" Maid itu mengangguk mengerti
YOU ARE READING
Gavindra (Tamat) ✔️
Non-Fictionjust Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tahun, si kecil dengan mulut pedas nya yang pandai membuat lawan bicara nya terdiam Ikuti kisah nya sebagai Gavindra Dirgantara, bungsu yang a...