🍃

71 8 1
                                    


Happy Reading

Keesokannya..

Gadis itu keluar dari rumahnya, membuka pintu pagar dan terhenti begitu matanya menatap lelaki yang kini tengah berdiri di depannya. Kembali menutup pagar dan kemudian berjalan tanpa menyapa Giseok.

Lelaki itu mendengus kesal melihat respon Yeseo yang seolah tidak terjadi apa-apa semalam. Dia masih kesal dengan gadis itu, Giseok pun berjalan cepat menyesuaikan langkahnya dengan Yeseo.

"Kenapa hanya diam saja, tidak ada sesuatu yang ingin kau jelaskan padaku?!" Ucap Giseok.

Yeseo hanya diam saja, semakin membuat Giseok geram. Dia pun menahan lengan Yeseo membuat langkah mereka berhenti.

"Apa yang terjadi semalam? Kenapa kau tidak menemuiku?!"

"Aku tidak ingin membahasnya"

"Kenapa?! Apa karena sekarang kau sudah menjalin hubungan dengan berandal sialan itu makanya kau tidak menemuiku semalam!"

Yeseo menepis tangan Giseok dari lengannya "Apa yang kau bicarakan!? Aku tidak ingin membahas kejadian semalam!"

Yeseo kembali berjalan dan Giseok ikut berjalan di samping Yeseo. Lelaki itu tidak berhenti membahas kejadian semalam membuatnya malas mendengarnya.

"Kenapa?? Kenapa harus Suho?" Giseok tidak tahan, dia tidak tahan dengan perasaannya selama ini. "Tidak perlu pura-pura tidak tahu, kutahu kau menyadarinya selama ini" Ucap Giseok pelan.

Yeseo diam saja mendengarnya. Sebenarnya, dia tidak ingin menyakiti sahabatnya ini. Merasakan sesuatu yang aneh untuk pertama kalinya, perasaan aneh saat sosok sahabat dari kecil membuat jantungmu berdebar entah kenapa.
















Malam dimana Yeseo keluar dari rumah, dia berlari menghampiri Giseok di taman dekat rumah mereka. Rasanya sakit melihat kenyataan di mana Ayahnya selingkuh dari Ibunya. Gadis itu menangis, berlari sambil menangis menghampiri sahabatnya yang juga sedang menunggunya. Dia ingin menceritakan semuanya kepada Giseok. Rasanya benar-benar sangat sakit.

Sesampainya di taman, dia melihat sahabatnya sedang duduk membelakanginya sambil memegang ponsel. Yeseo menyeka air matanya, dengan nafas tersedu-sedu.

Gadis itu menahan air matanya untuk tidak jatuh lagi, walaupun rasanya sangat menyakitkan. Ini di luar kendalinya, dia ingin berlari menghampiri Giseok dan memeluknya sambil menangis. Malam ini, Yeseo seperti bukan dirinya yang dikenal dengan sosok gadis dingin dan tidak pernah tersenyum ataupun menangis di depan orang lain termasuk sahabatnya sendiri.

Yeseo diam menatap punggung Giseok.

"Aku menyukaimu.. Kau mau berkencan denganku?"

"Maaf aku tidak bisa, aku tidak menyukaimu"

"Apa karena Uhm Giseok"

Perasaan aneh dengan jantung berdebar-debar, berlari menghampirinya dan ingin memeluknya. Apa dia benar-benar menyukai sahabatnya ini? Ini di luar kendalinya, dia tidak seharusnya menangis menghampiri Giseok dan menceritakan semuanya kepadanya.

Yeseo kembali meneteskan air matanya, kemudian pergi meninggalkan Giseok. Dan membuka ponselnya mengirim pesan chat kepada Giseok.

Yeseo menangis. Dia menangis, mengingat apa yang Ayahnya lakukan kepadanya dan juga Ibunya. Dan menangis kenapa dia memiliki perasaan kepada Giseok.

"Yeseo?.."

Gadis itu menoleh, mendapat sosok Suho kini berdiri di sampingnya.

"Aku tadi lewat dan tidak sengaja melihatmu. Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis??" Ucap Suho khawatir.

Love StoryWhere stories live. Discover now