🍃

45 11 0
                                    


Happy Reading

Yeseo menatap lurus kedepan, menatap lelaki yang sedang tertidur di depannya. Kemudian gadis itu menendang kaki Giseok membuat lelaki itu terkejut dan terbangun. Keduanya sedang berada di perpustakaan.

"Kalau cuman tidur mending kau pulang ke rumah saja!" Tegur Yeseo dengan nada pelan.

Giseok menatap Yeseo kesal, kemudian melirik jam di dinding pukul 10 malam.

"Kau lanjutkan belajarmu saja, jangan hiraukan aku" Suara Giseok dan kembali membaringkan kepalanya di atas meja.

.
.
.

"Kau kan bisa pulang duluan, buat apa menungguku. Bukannya belajar malah tidur!"

Kini kedua remaja itu berada di dalam bis. Kenapa mereka pulang tidak menggunakan sepeda? Karena sepeda keduanya rusak.

"Kau berisik sekali! Lagian aku malas pulang sendiri" Jawab Giseok menatap pemandangan dari luar jendela.

Yeseo melipat kedua tangannya malas, dan mulai memejamkan matanya.

"Yeseo.."

"Hmm"

Giseok diam sejenak. Dan kembali bersuara.

"Kau dekat dengan Suho? Kulihat tadi kalian berbicara di perpustakaan"

Giseok menunggu jawaban dari Yeseo. Namun gadis itu tidak bersuara. Tidak heran, karena Yeseo selalu tidak meladeninya. Namun lelaki itu dibuat terkejut saat kepala Yeseo tersandar di pundaknya.

Membuat tubuhnya menegang seketika. Gadis di sampingnya tertidur, membuatnya tidak bisa bergerak, bernafas pun Giseok dengan perlahan agar tidak membangunkan Yeseo.

Lelaki itu kemudian tersenyum. Tersenyum manis.

🍃 Love, Maybe 🍃

Gadis itu masuk kedalam rumah, berjalan ke ruang tamu dan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

"Yeseo"

Yeseo menoleh, mendapati ayahnya yang sedang duduk di depan televisi. Ayahnya kemudian menghampirinya.

"Kamu belajar di perpustakaan lagi?" Tanya ayah dan Yeseo mengangguk pelan.

"Sekarang hampir setengah 12 malam, ayah tidak melarang kamu untuk belajar, tapi kamu harus jaga kesehatan dan pola tidur kamu juga" Ucap Ayah.

Karena ayah tau, putri semata wayangnya ini tidak pernah melepas buku di genggamannya. 2 jam sebelum ke sekolah saja Yeseo selalu belajar.

"Baik yah" Ucap Yeseo.

Ayah tersenyum dan berjalan ke arah ruang makan.

Dreet~

Yeseo menoleh saat ponsel ayahnya berdering, menghampiri ponsel di atas meja dan mengambilnya. Kemudian dia mengernyit, menatap 1 nama tertera dari si penelfon. Wanita? Malam-malam menelfon ayahnya?

Saat akan mengangkatnya, si penelfon langsung mematikannya.

Ting~

"Temui aku hari sabtu, ada sesuatu yang ingin kulihatkan padamu"

Yeseo terdiam menatap pesan baru masuk dari si penelfon barusan. Dan dengan cepat mengembalikan ponsel ayahnya di atas meja saat langkah ayahnya mulai mendekat ke arahnya.

Love StoryWhere stories live. Discover now