🕊️

57 14 1
                                    


Happy Reading

3 Jam yang lalu..

Lelaki itu sedang berjalan di koridor, kemudian berhenti melihat segerombolan orang berada di tangga, menutupi jalan yang akan dia lewati menuju kelasnya.

"Kau ingin berkelahi denganku Ha!!"

Daehwi memutar bola matanya malas, bisa tidak mereka bertengkar di tempat lain saja? Belum lagi anak-anak yang lain hanya diam menatap kedua gadis yang sedang bertengkar itu.

Kedua mata Daehwi berhenti di satu titik saat dirinya terus menatap sekitarnya, menatap sosok gadis cantik yang selama ini selalu ia perhatikan dengan diam, sama halnya seperti saat ini. Gadis itu terlihat bingung, melihat 2 gadis di sampingnya yang seperti akan berkelahi.

Ting Ring Rong

Walaupun suara bising memenuhi telinganya, dia tetap bisa mendengar suara Love Alarm. Alarm yang berasal dari atas sana, ponsel yang sedang gadis itu genggam.

Daehwi mengeratkan genggamannya pada ponselnya, tidak sadar jika ia baru saja membunyikan Love Alarm Yerim untuk kedua kalinya.

Iya kedua kalinya, karena saat ia membunyikan Love Alarm Yerim untuk pertama kalinya, saat mereka berdua berada di tempat pembuangan sampah, belakang sekolah. Ia membunyikan Alarm gadis itu dan menatapnya dari radius 10 meter, walaupun gadis itu tidak melihatnya dan terlihat bingung karena Alarmnya berbunyi.

Kedua mata itu membelalak, saat gadis di atas sana tidak sengaja menatapnya.

Membuat benda dari dalam tubuhnya dengan cepat berdetak tidak karuan. Sama halnya dengan Yerim, dia tidak berkedip menatap Daehwi, menatapnya dengan lamat dan bingung. Seakan terpaku satu sama lain, kedua remaja itu tidak berhenti saling menatap.

Dan sampai pada akhirnya,

"Kau benar-benar gila!!!!"

Gadis itu jatuh terdorong, membuat Daehwi dengan cepat lari menghampirinya, memeluknya dan membawanya kedalam hangatnya tubuhnya, dan kemudian jatuh bersama menggelinding anak tangga.

Mereka berdua jatuh, dengan Daehwi mengeratkan pelukannya pada Yerim dan melindungi kepala gadis itu dengan telapak tangannya agar tidak terluka.

🕊️ Love Alarm 🕊

Aku memegang kepalaku yang masih sedikit pusing, dan menoleh ke bangsal yang kosong di sampingku. Akh sudah berapa jam aku pingsan? Dia dimana? Laki-laki yang menolongku tadi??

"Akhirnya kau sadar. Kau tau be-

"Danoh -ya, orang yang menolongku tadi ada dimana??" Tanyaku memotong kalimat Danoh.

"Orang yang menolongmu?" Kulihat Danoh bingung dengan pertanyaanku, kemudian tersenyum karena mengerti "Ah maksudmu orang yang jatuh bersamamu tadi, dia Daehwi sahabat Baekhyung"

Aku mengernyit, sahabat Baekhyung?

.
.
.

Sahabat Baekhyung? Laki-laki itu sahabat Baekhyung?? Apa itu artinya dia juga sahabat Sunoh? Aku berjalan ke arah kelas Sunoh, kelas Daehwi juga. Sekolah sudah sangat sunyi karena jam pulang sudah berakhir sejam yang lalu.

'Orang yang jatuh bersamaku di tangga?' Bukannya dia yang menangkapku dan jatuh bersamaku?? Kenapa dia melakukannya? Jika saja hanya aku jatuh mungkin dia tidak akan terluka.

"Apa kau tau, kepala Daehwi berdarah saat jatuh bersamamu, untung saja kau tidak terluka parah"

"Berdarah?!"

"Tenang, darahnya tidak banyak kok"

Aku berhenti di depan kelasnya, menghela nafas sejenak, dan kemudian melangkah masuk kedalam.

Ting Ring Rong

Aku terkejut, membelalak mata saat ponselku membunyikan Love Alarm. Alarm ku lagi-lagi berbunyi, walaupun aku tidak melihat Sunoh berada disini.

Kelas mereka sunyi, tidak ada satupun orang disini. Tapi kenapa alarm ku? Kakiku melangkah maju, berjalan menuju bangku yang dimana tas seseorang masih berada disana, dan mengernyit melihat ponsel seseorang berada di atas meja.

Tunggu,

Dengan perlahan, kuambil ponsel itu dan menatap layarnya.

Ha?

"Kang Yerim?"

Aku terkejut dan membalikkan badanku dengan cepat, menyembunyikan ponsel itu di balik badanku. Aku benar-benar terkejut saat ini, laki-laki itu.. Apa ponsel yang kupegang ini miliknya? Jika iya..

Kulihat dia melirik benda yang ku sembunyikan dibalik badanku, dan kembali menatapku, tatapan yang membuatku mengernyit.

••


Dia berlari dengan sangat cepat, suara yang berasal dari hentakan sepatunya berdengung di ujung koridor. Pikirannya hanya untuk satu orang saat ini, seorang gadis, gadis yang berhasil membuatnya jatuh cinta.

"Yerim jatuh dari tangga"

Dibukanya pintu ruang UKS, dan tidak menampakan siapapun di dalam sana. Sunoh mengernyit, kemudian mengambil ponsel di saku jaketnya.








Daehwi tersenyum canggung, dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ketahuan ya?" Ucapnya.

Membuatku mengulum bibirku karena tidak tau apa yang harus kulakukan saat ini. Aku benar-benar tidak tau, kalau dia, menyukaiku. Astaga situasi macam apa ini?!

Jadi, tatapan aneh yang selama ini dia berikan padaku, pantas saja rasanya familiar, seperti Hwang Sunoh menatapku.

Aku terdiam dan terus memikirkan apa yang harus kulakukan saat ini, tanpa sadar dia memegang kepalanya yang berdenyut sangat kuat

"Akh" Daehwi meringis memegang kepalanya, sontak membuatku berjalan dengan cepat ke arahnya.

"Kau tidak apa? Apa kepalamu masih sakit??" Ucapku terdengar panik.

Ya kalau bukan karena ku, dia mungkin tidak akan merasakan sakit di kepalanya.
Aku menatap jidatnya yang terdapat hand splash, dan kemudian memegangnya, tanpa sadar jika kedua iris bola hitam legam itu terus memandangiku, terkejut dengan apa yang kulakukan padanya saat ini.

Daehwi menahan nafasnya dengan suara hentakan dari dalam tubuhnya yang seakan pecah saat ini, terkejut karena gadis itu, berada sangat dekat dengan dirinya. Menatapnya, dan menyentuhnya, tatapan yang entah kenapa membuatnya merasa lega.

Dan tanpa kedua remaja itu sadari, ada Sunoh berdiri di depan pintu, menatap mereka berdua dengan diam tanpa ekspresi.



















-To Be Continued..

Love StoryWo Geschichten leben. Entdecke jetzt