🍃

46 9 0
                                    


Happy Reading

Langkah Yeseo terhenti di depan pintu kelas saat Suho tiba-tiba berada di depannya, dengan jarak yang sangat dekat, gadis itu mundur selangkah dan mencoba tidak berkontak mata dengan Suho, lalu pergi tanpa menyapa ataupun berbicara sepatah katapun.

Mungkin karena kejadian semalam, dimana Suho menyatakan perasaan kepadanya.













Giseok sedang meminum susu kotak sambil menatap Yeseo dari kejauhan. Seperti biasanya, gadis itu selalu membaca buku di bawah pohon kesukaannya.

"Woi!!" Dua remaja laki-laki menghampiri Giseok.

"Jangan melamun, apa yang kau lihat?" Lelaki tampan itu duduk di samping Giseok sambil merampas susu kotak Giseok dan langsung meminumnya.

Mereka berdua adalah sahabat Giseok dari SMP. Lelaki berkacamata ikut duduk di samping Giseok.

"Yeseo?! Kenapa menatapnya seperti itu?" Tanya lelaki berkacamata ke Giseok. Karena Giseok menatap Yeseo dengan sangat tajam.

"Aku membencinya" Gumam Giseok.

Lelaki tampan tersenyum miring mendengarnya "Bukannya kau selalu membencinya, kalian berdua seperti anak-anak. Kadang akur dan kadang tidak"

"Ada masalah lagi dengan Yeseo?" Tanya lelaki berkacamata.

Giseok diam saja, kemudian mengepalkan tangannya kesal saat dilihatnya Suho menghampiri Yeseo dan duduk disampingnya. Tidak tahan, Giseok pun pergi tanpa berbicara sepatah katapun kepada sahabatnya. Namun langkah Giseok terhenti saat kepalanya tiba-tiba terasa sangat sakit.

"Hei men! u okay?!" Tanya lelaki tampan dan menghampiri Giseok.

.
.
.

Giseok berlari kecil menghampiri Yeseo, dan menahan pergelangan tangan kecil gadis itu membuat langkahnya terhenti dan menoleh. Yeseo mengernyitkan dahinya, melepas kedua headset di telinganya dan langsung menaruh telapak tangannya di kening Giseok.

"Kau sakit? Wajahmu pucat sekali" Kalimat Yeseo terdengar khawatir membuat Giseok sedikit senang mendengarnya.

Lelaki itu melepas tangan kecil Yeseo dari keningnya.

"Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu" Ucap Giseok.

"Apa itu?" Tanya Yeseo.

Giseok diam sejenak, dia bingung dengan dirinya saat ini, saat kedua mata itu menatapnya dengan lamat, membuatnya seolah tersihir yang tadinya ia sangat marah kini amarahnya mulai mereda.

"Kalau tidak penting tidak usah dikatakan" Ucap Yeseo kembali berjalan.

Soalnya Giseok diam terlalu lama membuatnya malas menunggu.

"Kau sedekat apa dengan Suho?" Tanya Giseok penasaran dan berjalan disamping Yeseo.

Yeseo tidak menjawabnya, ia diam.

"Kenapa hanya diam? Jangan bilang kau dengan dia sedang menjalin hubungan!" Ucap Giseok terdengar sedikit kesal.

"Bukan urusanmu" Jawab Yeseo dan kembali memasang headset dia kedua  telinganya.

Love StoryWhere stories live. Discover now