MY KIND OF PERFECT

192 17 0
                                    

Kim Namjoon asArga Prasetyo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Namjoon as
Arga Prasetyo

Kim Yerim as
Diara Raline Ananta

*****

*****
"Sometimes a right place is a person."

"Kamu lagi."

Arga menghela napas, dan menurunkan tangannya yang sudah terangkat untuk menjabat tangan siapapun yang melangkah masuk dari pintu ruang kerjanya sampai ia mendapati satu eksitensi yang jelas tak lagi termasuk kategori yang harus diperlakukannya dengan formal. Ia menopang dagu dan mengamati gadis berpakaian serba hitam itu dari balik kaca mata yang bertengger di atas hidungnya.

"Iya, saya lagi." Tanpa babibu gadis itu langsung menghempas bokong pada kursi di hadapan Arga. Setelahnya, gadis itu dengan cepat melepas topi dan kaca mata hitamnya, membuat Arga nyaris saja mengeluarkan desahan kagum saat tanpa peringatan ia disajikan rupa luar biasa menawan yang tak bisa ditampiknya sama sekali walau peragai congkak dan menyebalkan lawan biacaranya itu kerap membuat kepalanya pening dan membuatnya mengelus dada. "Kok, dokter nggak bales-bales chat saya, sih?"

Uh, betapa dominannya eksistensi gadis yang satu ini hanya dari pilihan kalimat dan nada bicaranya yang membuat Arga bak sedang diinterogasi kepolisian akibat kejahatan besar yang jelas non eksisten dalam perihal apapun yang melibatkannya pada gadis itu.

"Saya telpon juga kok nggak diangkat, sih?"

Diara, Diara Raline Ananta.

Bahkan menyebut namanya dalam hatipun kadang membuat Arga tidak habis pikir, bagaimana sebuah nama dan pemiliknya bisa sama cantiknya? Diam-diam, Arga berjanji akan memberikan nama-nama yang bagus untuk anak-anaknya di masa depan nanti.

"Dokter Arga, jangan bengong!"

Duh, Arga menghela napas. Kini atensinya yang sempat melipir ke sana kemari kembali ia fokuskan pada Diara yang kini menatapnya dengan wajah masam.

"Bukannya masa konsultasi kamu udah selesai?" Arga melirik jam di pergelangan tangan kirinya dan mendesah lega menyadari jam kerjanya kini sudah usai. Namun menilik dari eksistensi Diara dan persistensi gadis itu dalam hal mendatanginya di malam hari begini, pastilah Arga tetap tak bisa pulang tepat waktu. "Maaf ya, tapi seharian saya sibuk. Kamu juga tau kan saya ngga terbiasa bales pesan selain untuk konsultasi?"

EnchantedWhere stories live. Discover now