18. Mamam mangga with Aizen

Start from the beginning
                                    

"Lo mau kemana?"

"Mau ganti baju. Lo mau ikut?" Aizen menaik-naikan alisnya menggoda Gabriella.

Gabriella mendengarnya mengangguk semangat. "Mau!" Jawab Gabriella semangat.

Aizen menatap Gabriella datar. Kemungkinan orang lain ditanya seperti itu akan menolak, Gabriella malah sebaliknya.

Aizen mencubit pipi Gabriella. "Mesum."

"Lo sendiri yang nawarin." Kesal Gabriella.

"Kampret." Lanjutnya lagi namun pelan.

Aizen seketika menatap Gabriella tajam. "Ulangin."

"Santai Aizen yang ganteng." Gabriella lari terbirit-birit menuju dapur.

Aizen mendengus tak urung hatinya berdebar-debar.

"Tu es à moi bébé." Ucapnya tersenyum miring.

~~~

"Mana nih el." Celetuk Rendra. Dari tadi ia tidak melihat Gabriella pulang dari toilet.

"Iya juga. Jangan-jangan el diculik lagi." Ujar lea dengan tampang bodohnya.

"Palingan juga ke kantin." Ucap Alan tak sadar ditatap tajam oleh beberapa pemuda disini.

"Wahh. El bolos gak ngajak ngajak, bukan temen nih." Serobot Wily menggebu-gebu.

Lingga mendengarnya juga khawatir. Ia dengan cepat beranjak pergi dari sana.

"LO MAU KEMANA LINGG!!!" Teriak Rendra yang tak di hiraukan oleh lingga.

"Mau cari el lah dra." Jelas Alan yang sedang mengganggu Stefanie.

"IHHHH ALANNN! RAMBUT GUE RUSAK NIHHH!!!" Teriak kesal Stefanie.

"HAHAHHAHAH" Tawa Alan terbahak-bahak.

Brakkkk

"E-EH ANJING." Latah Wily.

Sedangkan orang yang menggebrak meja yaitu seano keluar dari kelas bersama kedua temannya.

"Kemana lagi tuh mereka." Ucap Wily menatap trio yang di kagumkan oleh siswa-siswi sekolah. Mereka termasuk primadona sekolah.

"Gak tau. Tapi gue rasa nyari Gabriella deh." Jawab asal Stefanie dengan Alan yang merapikan rambutnya.

Mereka menatap Stefanie terkejut. "Bakalan ada saingan berat deh di kelas." Tukas Lea.

Rendra mengangguk. "Apalagi Yeon belum masuk sekolah, bisa brabe persahabatan lingga sama Yeon."

"Iya. Apalagi Yeon yang paling pengen Deket el waktu masih jadi pendiam." Timpal Wily yang ikut bergosip dimeja randra.

"Bagus dong. Tapi el kayaknya gak sadar." Ucap Wily mengingat betapa polosnya cewek bar-bar itu.

Mereka terkekeh mengingat betapa bar-barnya Gabriella saat di kelas. Kayak gorila betina.

~~~

Sedangkan teman-temannya menggosipkan dirinya, Gabriella sendiri sedang membantu bibi keluarga aizen memotong mangga yang sudah di kupas.

"Makasih ya non." Ucap wanita paruh baya yang telah bekerja di mansion ini bertahun-tahun, wanita itu juga kepala pelayan.

Gabriella tersenyum manis menatap wanita paruh baya itu. "Gitu aja kok bi. Tapi sama-sama hehe."

Wanita paruh baya itu tersenyum mendengarnya. "Non pacarnya den aizen ya?" Tanya bibi itu.

Gabriella gelagapan ditanya seperti itu. "Enggak kok bi." Elaknya.

Pembantu itu tersenyum tipis. "Gak usah malu non, Bibi seneng liatnya. Den aizen itu orangnya tertutup banget, cuek lagi." Kekeh bibi itu.

"Cuek dari mana bi? Yang ada Aizen itu nyebelin." Kesal Gabriella. Menghabiskan waktu berdua ternyata aizen cowok yang cerewet untung ganteng. Hehe.

"Karna den aizen sayang sama non." Jelas bibi membuat Gabriella hanya tersenyum menanggapi.

"Iel bawa ya bi." Ujarnya membawa nampan berisi mangga, cemilan dan minuman untuk dirinya dan aizen.

"Iya non." Gabriella langsung saja pergi dari dapur menuju ruang tamu.

Disana sudah ada aizen dengan pakaian kasualnya dan handphone ditangannya.

"Niat banget ya lo bolos." Dengus Gabriella.

Aizen meletakkan ponselnya melihat Gabriella yang sudah cocok menjadi istrinya. Gabriella pun duduk disamping aizen.

"Jadi istri gue aja el." Ujar santai Aizen. Gabriella menatap cengo aizen. "Santai banget lo bilangnya."

"Mau gak." Lanjut aizen.

"Mager." Balas Gabriella. Ia menyuapkan sepotong mangga kemulut-nya.

"Oke. Gue anggep lo Setuju." Gabriella melotot mendengarnya. Namun ucapan yang dilontarkan aizen membuat Gabriella menatap kesal aizen.

"Jangan melotot el. Gue gak tahan." Bisik aizen ditelinga Gabriella.

"Iyain." Ucap Gabriella malas.

Gabriella asik makan sedangkan aizen menatapnya terus. "Lo gak makan?." Tanya Gabriella sambil mengunyah. Membuat pipinya mengembung bergerak-gerak sesuai kunyahan Gabriella.

Aizen mencubit pipi Gabriella gemas. "Gak."

"Jadi Lo kesini bawa gue ngapain?!." Tanya Gabriella kesal.

"Pengen aja." Jawab aizen acuh.

"Darah tinggi Mulu gue Deket Lo." Gabriella menyuapkan mangga itu dengan kesal di mulutnya.

"Gak papa. Yang penting lo deket gue."

Dengan perasaan dongkol Gabriella menyuapkan mangga itu pada aizen dan diterima baik olehnya.

"Katanya gak mau." Cibir Gabriella. Jantung aizen berdetak tak karuan, garpu yang Gabriella suapkan padanya bukankah bekas mulutnya. Secara tak sadar mereka telah berciuman kan? Namun Gabriella tak sadar.

"Karna lo yang nyuapin gue jadi mau." Balas aizen sambil mengunyah.

Aizen membuka mulutnya tanda ingin disuap. "Ngelunjak ya." Tak urung Gabriella menyuapkan aizen. Mereka makan dengan satu garpu yang sama.

"Tapi gue suka." Ucap aizen menatap lekat Gabriella.

Gabriella menatap aizen dengan cemberut. 'kampret lah. Gue kejebak di lubang pesona aizen anjing'

'Jadi milik gue ya el'

°°°

Bai🦸

°
°
°

SEMANGAT PUASANYA GAISS😀😚

Welcome Back For GABRIELLA! Where stories live. Discover now