45. Keramaian

283 27 0
                                    

"Kau mengencani seorang gadis!" Elysia mencengkram baju Axton.

"Iya! Dia lebih muda 9 tahun dariku!"

"Kakak! Kau gila! Dia masih sangat muda!" Elysia berteriak marah.

Dia memang sangat mirip dengan kucing ketika marah. Elysia duduk kembali dan melihatku. Aku memang masih sangat muda untuk Axton. Tapi aku memiliki jiwa yang akan mengimbanginya! Aku adalah calon istri dan kakak yang baik! Akhirnya aku mendapatkan seorang adik sungguhan!

"Rine, jika orang ini melukaimu katakan padaku! Aku akan memukulnya!" Elysia menatap garang Axton.

"Terima kasih, Elysia."

"Dia seperti pelangi dan hujan. Bisakah kau memberikanku laki-laki sepertinya, aku jatuh cinta padanya!" Elysia tersenyum padaku.

"Dia hanya satu-satunya untukku. Bukankah kau sudah mendapatkannya, kenapa kau tidak mencarinya? Dia tidak akan datang jika kau tidak mencarinya! Dasar pemalas!"

"Dia akan sendiri untukku, seperti ayah dan ibu. Jika kami ditakdirkan, dia akan berjalan kearahku!"

"Lalukan saja sampai kau tua!" Sindir Axton.

"Apa? Kau saja membutuhkan waktu sangat lama!" Elysia mencengkram lagi baju Axton.

Mereka terlihat sangat akur. Hubungan mereka benar-benar sangat baik. Aku bisa merasakan perasaan mendalam mereka. Aku jadi merindukan kakak, kami juga seringkali bertengkar untuk hal sepele walau kakak akan mengalah untukku dalam banyak hal.

"Apa kau sudah menikmati taman hiburan itu?" Tanya Bibi Melisa.

"Iya, saya pergi bersama Axton! Kami memainkan banyak permainan disana, bibi harus pergi denganku! Kita bisa lagi menikmati banyak hal disana. Apa bibi pernah memakan permen kapas? Rasanya sangat enak! Bibi juga harus mencoba makanan enak lainnya!"

"Aku akan pergi denganmu!"

"Bibi aku akan menjadi seseorang yang akan membantu bibi. Aku sudah mencoba berbagai hal disana. Bibi tidak perlu khawatir!"

"Tapi kau tidak sadarkan diri, Rine. Kita akan pergi saat kau dan bibi beristirahat dengan benar." Larang Axton pada kami.

"Bagaimana dengan toko perhiasanmu?" Tanya Bibi Melisa.

"Tempatnya besar dan luas. Disana tempat yang bagus untuk tempat menjual perhiasan dan membuatnya. Saya dan Jones akan bekerja disana."

"Apakah aku bisa membantumu menjual perhiasan?"

"Jika bibi tidak keberatan, bibi bisa melakukannya! Saya akan merekrut beberapa orang untuk bekerja."

Aku harus segera mencari tempat informasi dan mengambil banyak informasi mengenai pertambangan di Hilaya. Aku juga membutuhkan rekomendasi orang-orang yang bisa bekerja denganku. Aku melirik Callie yang berdiri, dia mengangguk dan pergi bersama Sir Kenrich. Apa dia tahu maksudku?

🦋🦋🦋

"Saya mendapatkan tempat untuk membantu anda!" Callie membawa benda hijau dan berikannya padaku.

Benda apa ini? Apa ini sebuah tanda pengenal?

"Mereka juga bekerja di bawah kaki Severin. Anda tidak perlu membayar mereka jika anda menginginkan sebuah informasi, tempatnya berada di dalam taman hiburan. Mereka menjual permen kapas, anda hanya perlu menunjukkan tanda ini kepada mereka."

Callie bekerja dengan sangat baik untuk mencari hal seperti ini. Tanda pengenal hijau ini akan sangat penting.

"Terimakasih, Callie! Kau lebih tahu apa yang kubutuhkan!"

"Saya terbiasa dengan anda."

"Kita akan menemuinya besok. Bisakah kau mencari tahu tentang putri mahkota? Jika aku meminta informasi dari tempat informasi. Aku sangat khawatir mereka juga bekerja untuk putri mahkota. Apapun informasinya beritahu padaku."

"Baik, nona!"

Putri mahkota itu aku ingin menjadi temannya. Walau dia menyukai Axton, aku tidak bisa menutup mata bahwa dia memiliki dampak yang besar untuk perhiasanku. Terutama karena dia begitu cantik! Aku tidak menyangka ada seseorang yang seindah itu.

"Callie, panggilkan Jones! Aku akan mengerjakan sesuatu dengannya."

🦋🦋🦋

"Axton!" Aku berlari memeluk Axton.

Pagi yang sangat cerah membuatku ingin menghabiskan banyak waktu dengannya. Tapi aku memiliki banyak hal yang harus dikerjakan. Aku mengusap wajah Axton yang begitu tampan.

"Axton, apa yang ingin kau lakukan hari ini?"

"Menemanimu!"

"Hanya itu?" Tanyaku menjelajahi wajah Axton. Dari alis, mata, hidung, dan berhenti pada bibir merah cerinya.

"Mungkin kau yang memiliki banyak rencana hari ini. Pikiranmu lebih banyak dariku."

"Memang! Aku akan pergi ke tempat kemarin dan segera mengurusnya. Mungkin aku membutuhkan bantuan sihirmu untuk membersihkan tempat itu, apakah bisa?"

"Apa bayaranku jika menyelesaikannya?" Axton menarik pinggangku mendekatinya.

"Kau mau apa?"

Axton tersenyum dan menyentuh wajahku. Mengusapnya dengan lembut sampai aku terbuai akan sentuhan darinya. Axton mendekatkan wajahnya padaku dan mencium bibirku begitu lembut. Pagi yang indah untukku!

"Arghttt... Apa yang kulihat ini?" Teriak Elysia membuatku mendorong tubuh Axton.

Elysia menutup matanya melihatku dan Axton. Apakah dia melihat kami disini? Bagaimana ini? Aku malu!

"Kakak! Apa yang kau lakukan pada Rine? Kau mau menjadi pria jahat?" Teriak Elysia lagi.

"Elysia! Kami adalah sepasang kekasih, memangnya apa yang dilakukan oleh pasangan kekasih? Apakah kau tidak tahu? Cobalah keluar dan lihat orang-orang di luar sana! Mungkin kau harus segera mencari kekasihmu itu!" Axton memelukku dan menyembunyikan tubuhku yang sangat malu.

"Lalu kenapa kalian melakukannya disini? Pergilah ke tempat yang tidak ada yang tahu! Aku tidak aku melihatnya lagi!"

"Ck, kau sangat menggangguku!"

Aku mendongak dan melihat wajah Axton, bagaimana ini? Aku begitu malu untuk melihat Elysia lagi. Kupikir tidak ada orang yang akan melihat kami. Tapi rumah ini begitu ramai dengan orang-orang. Tidak ada tempat untuk kami bersama. Tidak mungkin aku pergi menemui pria ini dikamarnya begitu juga dengan Axton.

"Hemm... Maafkan kami, Elysia. Kami akan berhati-hati! Aku harus menemui Jones dan mengurus toko perhiasanku."

Lebih baik melarikan diri dari tempat ini!

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Where stories live. Discover now