29. Caraku Bekerja

385 30 0
                                    

"Apa ini?"

"Batu merah muda, kami mendapatkannya di Roselia. Warnanya senada dengan warna bunga mawar yang bermekaran disana. Kualitas batunya tidak perlu diragukan lagi, saya lebih dulu memeriksanya di pertambangan. Apa saya bisa mengukur jari anda?"

"Tentu!" Bibi Melisa mengulurkan tangannya.

Aku ingin membuat sebuah cincin yang dia bisa lihat saat dia mengangkat tangannya. Saat minum teh, saat memakai sesuatu, atau melakukan sesuatu, dia pasti akan melihat karyaku disana. Cincin bukan hanya untuk mempercantik tangan saja, tapi ada daya magis yang membuat seseorang nampak lebih percaya diri. Cincin juga digunakan sebagai pengikat sebuah hubungan atau sebuah hadiah yang diberikan untuk orang terkasih.

"Bagaimana caramu mengenal Axton? Bukankah dia terus berpergian?"

"Axton menetap di Gardenia, katanya dia datang untuk mencari saya. Saya tidak tahu kenapa, tapi saya akan tahu saat tiba di Zamrud. Apa anda tahu apa yang dilakukan Axton di Gardenia?"

"Apa?"

"Dia menjadi seorang pelayan putra mahkota. Dia menipu saya dan semua orang!"

"Pelayan putra mahkota? Untuk apa?"

"Hanya Axton yang tahu, tapi dia sangat membantu putra mahkota. Dia juga seorang laki-laki yang hebat yang belum pernah saya temui. Sebelum saya mencintai laki-laki itu, saya memiliki hubungan lain dengan seorang pria. Dari awal dia tidak menyukai saya, kami bertunangan karena hubungan politik semata. Selama saya bertunangan dengannya, saya hanya mencurahkan segala cinta saya untuknya. Tapi bagaimanapun saya mencoba membuatnya mencintai saya, dia tidak pernah menginginkan saya. Pada akhirnya saya memutuskan hubungan kami. Bukan hanya karena saya lelah padanya, tapi karena Axton memberikan sebuah kesempatan untuk saya. Dia membuat saya menyayangi diri saya sendiri, membuat saya keluar dari jeratan cinta yang menyiksa, juga membuat saya paham bahwa mencintai seseorang itu jauh lebih indah jika orang itu menghargai saya. Axton melakukannya! Dia mencintai saya yang selama ini saya inginkan."

"Bagaimana dengan laki-laki itu?"

"Dia bertunangan dengan seseorang yang selama ini dia sukai. Tapi saya justru senang karena mereka adalah pelanggan besar saya. Saya bisa mendapatkan uang dari mereka dan merampok harta mereka untuk menjadi kekayaan saya!"

"Kau tidak sedih?"

"Tidak, karena saya mendapatkan Axton yang jauh lebih baik. Dia laki-laki yang saya inginkan. Terutama karena dia sangat pandai membuat hati saya berdebar-debar! Saya sangat menyukainya!"

"Sepertinya kau jauh lebih bahagia!"

"Benar! Saya lebih merasa hidup setelah mengenalnya. Bibi Melisa, anda juga bisa melakukannya. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada hidup anda. Entah seberat apa masa lalu anda, anda berhak memiliki kesempatan untuk menjalani hidup apa. Mungkin jika tidak sebahagia orang lain tidak apa-apa, tapi jika itu membuat anda bahagia. Lakukan saja! Cincin anda telah selesai!" Aku menunjukkan cincin bunga mawar pada Bibi Melisa.

Bibi Melisa mengambilnya dan memasangkannya pada jarinya. Cincin bunga indah yang akan membuat kepercayaan dirinya kembali, itu yang ingin kuberikan untuknya. Satu harapan mungkin akan membuatnya keluar dari tempat sepi ini. Dia sudah terlalu lama mengurung diri. Ada dunia yang memberikannya kesempatan untuk hidup.

"Apa kau akan mengunjungi Zamrud?"

"Iya, setelah urusan saya selesai, saya ingin mengunjungi Zamrud bersama Axton. Saya ingin bertemu keluarganya untuk meminta restu. Bibi jangan katakan pada Axton! Saya masih merahasiakannya!"

"Aku sudah mendengarnya!"

Axton? Kenapa dia datang kemari? Aku masih ingin berbicara dengan Bibi Melisa!

"Axton?"

"Kenapa kau terkejut melihatku? Apa kabar bibi?" Sapa Axton.

"Kau pergi untuk menemukan kekasihmu rupanya. Dia anak yang baik, Axton." Bibi Melisa tersenyum padaku.

"Dia memang baik."

"Rine, bisakah aku mengantarkanmu berjalan-jalan di rumah ini. Rumah ini memiliki taman bunga yang indah. Ibuku dulu membuatnya, apakah kau mau berjalan-jalan dengan wanita tua ini?"

"Apakah saya bisa melihat rumah ini? Tentu saya, bibi!" Aku memegangi tangan Bibi Melisa.

"Aku memiliki banyak perhiasan tua, apakah benda-benda itu bisa kau kembali menjadi lebih cantik?"

"Serahkan pada saya dan Jones. Jones adalah ahlinya membuat barang lama menjadi baru!"

"Pfttt... Axton, aku pinjam kekasihmu." Bibi Melisa berhenti di depan Axton.

"Tapi kembalikan pada saya!"

"Dasar pelit!" Bibi Melisa berjalan kembali.

Aku melihat Axton dan memegang tangannya sesaat. Aku akan kembali setelah menghabiskan waktu dengan Bibi Melisa. Hari ini aku akan mengelilingi rumah besar ini. Mungkin saja bibi Melisa menginginkan sesuatu dariku lagi nantinya. Sebagai calon istri Axton, aku harus memperlihatkan kegunaanku. Kuharap Bibi Melisa bisa menemukan kebahagiaannya.

🦋🦋🦋

"Aku sudah menemukan tempat yang cocok untuk toko perhiasan yang kita akan buka. Disana ada tempat untuk membuat perhiasan dan tempat untuk menjualnya. Aku akan merenovasinya lebih dulu dan membuat tempatnya lebih baik. Ini contoh batu dari pertambangan kami." Trevon menunjukkan batu berwarna putih berkilau.

Permata ini sangat indah!

"Aku suka batu ini. Kapan kami bisa bekerja? Aku ingin merekrut beberapa orang dan Jones akan mengajari mereka. Caraku dan cara pembuat perhiasan lain berbeda. Kami memiliki cara kerja kami sendiri." Aku menatap batu yang bersinar terang.

"Aku akan merekomendasikan beberapa orang untukmu."

"Terima kasih, Trevon."

Pekerjaan ini jauh lebih mudah berkatnya. Aku tidak perlu mencari tempat dan meminta persetujuan raja. Trevon bisa menanganinya. Aku bisa menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat dan bisa pergi bersama Axton menuju Zamrud.

"Berapa lama waktu penyelesaian tempat itu? Aku harus memastikannya dan memberitahu Cattegirn."

"Dua hari lagi, kau bisa menggunakan tempat itu untuk membuat perhiasan."

Dua hari? Selama itu aku bisa mencari orang yang disarankan Trevon. Membeli bahan baku lain dan peralatan yang kami butuhkan. Membuka sebuah toko tidak semudah itu. Aku harus menyiapkan semuanya sebaik mungkin agar toko perhiasan kami terlihat oleh para bangsawan. Walau namaku cukup bagus tapi pada dasarnya aku berada di negara orang lain. Aku bisa merusak pasar yang ada. Aku harus berhati-hati agar toko perhiasan lainnya tidak mengusikku. Aku membutuhkan bantuan ratu.

"Baiklah, aku akan menunggunya. Aku memperkirakan dua minggu lagi toko bisa terbuka. Trevon aku ingin meminta daftar rekomendasimu, aku ingin melihat siapa saja mereka."

"Aku akan segera mengirimkannya padamu."

"Rine, apa kau sudah selesai?" Bisik Axton.

"Ada apa?"

"Bukankah kita masih memiliki janji? Semalam kau sangatlah sibuk!"

Wajahku menjadi begitu panas mendengarnya. Apakah dia masih ingat tentang janji kami? Axton tersenyum dan memainkan rambutku. Mungkin aku akan menjadi wanita gila jika diperlakukan seperti ini. Bagaimana ini? Hatiku belum siap!

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Where stories live. Discover now