23. Jalan Untuk Pergi

424 37 0
                                    

"Kau benar-benar ingin pergi ke Yudiska? Tempat itu sangat jauh, kau mabuk laut, sayang." Ayah menghentikanku sebelum masuk ke dalam kereta.

Hari ini adalah hari keberangkatan kami menuju Yudiska. Aku tidak ingin terlambat datang ke kapal dan membuatku tidak bisa naik bersama mereka. Aku sudah membawa orang-orangku, barang-barangku, dan segalanya untuk pergi. Jika aku mabuk laut, aku hanya perlu muntah saja. Jika aku sakit, Callie akan merawatku. Jika aku lelah, Axton akan menyemangatiku. Aku akan baik-baik saja di perjalanan ini!

"Ayah, tenang saja! Aku pasti pulang dengan selamat!"

"Bukan itu! Disana lebih banyak laki-laki, Rine. Apa kau tidak paham maksudnya?"

"Di pertambangan juga banyak laki-laki, di tempat pembuatan perhiasan juga. Ayah, aku ingin mengembangkan bisnisku! Kumohon ayah, jangan melarangku untuk mencari kekayaanku. Jika terjadi sesuatu pada toko dan pertambangan, segera kirimkan surat. Aku tidak mau jika aku kembali tokoku mengalami masalah. Jangan khawatir ayah, Sir Kenrich bersamaku! Dia akan menjagaku dari orang-orang jahat!"

"Aku justru khawatir pada mereka. Tapi, kau harus mengirimi ayah surat. Berhati-hatilah dan jangan selalu bersama seseorang bernama Axton." Ayah memelukku.

"Kenapa? Dia adalah penyemangat hidupku yang dulu sangat suram. Dia juga adalah seseorang yang membuatku berani menunjukkan rambut indahku ini. Ayah, Axton adalah laki-laki terbaik untuk menjadi suamiku. Tidak ada yang lebih hebat darinya! Aku akan berkunjung ke Zamrud dan melamarnya! Jika aku kembali tolong persiapkan pesta pernikahan kami. Sampai jumpa, ayah!" Aku melambaikan tangan pada ayah dan segera naik ke atas kereta.

Tapi sepertinya aku meninggalkan sesuatu? Aku belum berpamitan pada kakak!

"Rine! Rine! Apa kau tidak berpamitan denganku?" Kakak berlari dari dalam rumah.

"Sampai jumpa kak, tolong jaga toko dan hartaku! Aku pergi dulu, dahh..." Kakak pasti akan membuatku terlambat datang ke kapal. Tidak bisa, aku harus pergi menuju tempat tinggal suamiku!

🦋🦋🦋

Kapal ini jauh lebih besar dari kapal yang biasa aku naiki. Apa aku akan baik-baik saja berlayar menggunakan kapal sebesar ini? Bagaimana jika aku mabuk laut dan muntah terlalu banyak? Axton pasti akan merasa jijik padaku!

"Nona, anda tidak apa-apa? Wajah anda sangat pucat." Callie melihatku khawatir.

"Iya, nona. Apa anda tidak masalah dengan kapal sebesar ini? Ini pertama kalinya untuk saya." Jones ikut memandangi kapal yang akan kami naiki.

"Apa sebaiknya kita mengurungkan niat anda?" Sir Kenrich menatap kami semua.

"Aku baik-baik saja! Ini demi uang yang melimpah!" Aku akan baik-baik saja.

Aku harus pergi ke Yudiska dan pergi Zamrud setelah itu. Aku harus bertemu keluarga Axton dan meminangnya menjadi suamiku. Aku sudah membawa banyak perhiasan untuk keluarganya yang telah membesarkan sosok tampan Axton. Jika aku ingin menangkap hal lebih besar, aku memang harus melewati rintangan yang terjal.

"Ayo, naik!" Aku berjalan hati-hati menuju kapal.

Semoga saja aku baik-baik saja dan menunjukkan sisiku yang baik di hadapan Axton!

"Rine, kau sudah sampai?" Cattegirn merentangkan tangannya.

"Iya, berapa lama perjalanan ini?" Aku memeluk Cattegirn.

"Tergantung cuaca, mungkin sebulan."

Sebulan berada di kapal? Aku menutup mulutku yang sudah merasakan mual yang berlebihan. Serius? Satu bulan berada di atas laut dan kapal ini? Apakah aku bisa bertahan di tempat ini?

"Rine?"

"Kukira akan lebih lama. Hahaha... Dimana Axton?"

"Axton bersama Duke Valliant, mereka sedang mempersiapkan dokumen untuk kita pergi."

"Duke Valliant?"

"Iya, dia akan ikut bersama kita pergi ke Yudiska."

Kenapa dia justru mengikuti perjalanan ini? Apa Beatrix tidak akan kesepian jika ditinggalkan pergi terlalu lama? Aku kasian pada wanita itu. Tapi tidak apa-apa, aku akan bersama Axton! Dimana Axton? Aku akan menemuinya dan mengembalikan semangat yang telah hilang setelah naik ke atas kapal ini.

"Aku akan mencari Axton!"

"Lebih baik kau beristirahat saja, Rine. Kau tidak ingat perjalanan kita dulu?" Tanya Cattegirn.

"Hmm... Setelah bertemu Axton, aku akan beristirahat!"

"Kenapa kau selalu mencari Axton? Setelah kau mengenalnya, kau tidak pernah mencariku."

"Catte, aku sedang berjuang mencari belahan jiwaku. Kau juga harus melakukan hal yang sama Catte! Kau tahu bagaimana rasa cinta itu hadir dan mengganggumu tiap malam. Dia mengusikmu dan membuatmu terus merasakan debaran yang terus menerus datang. Aku merasakannya saat jatuh cinta pada Axton. Dia adalah cintaku! Axton!"

"Sangat puitis, entah kenapa kau lebih puitis dari biasanya."

"Karena aku sangat sangat sangat sangat menyukainya! Axtonku yang tampan dan indah. Kau tahu, bagaimana bisa dia lahir? Mungkin dia terlahir dari ribuan cahaya dan kilauan yang bersinar terang. Membuat matanya bak lautan disana dan rambutnya seperti sultra indah. Bukankah dia seperti malaikat yang hadir dihidupku?"

"Nona, itu berlebihan untuk saya!" Axton menutup wajahnya yang memerah.

"Ah, Axton!" Aku berlari dan memeluk Axton. Entah kenapa rasa lelahku menghilang saat memeluknya. Dia sangat hangat!

"Anda harus beristirahat nona. Apa anda tidak mengkhawatirkan keadaan anda? Bagaimana jika anda mabuk laut lagi? Apa anda tidak ingat?"

Mengapa semua orang mengingatnya? Aku sudah melupakannya dan mengubur ingatanku itu. Apa salahnya mabuk laut?

"Hmm... Antarkan aku! Aku akan beristirahat jika kau mengantarkanku!"

"Saya harus bekerja!"

"Kalau begitu aku akan terus memelukmu! Atau..."

Aku memikirkan sesuatu yang lain. Aku tersenyum dan menatap wajah Axton yang memerah.

"Anda membuat saya takut."

"Bisakah kau menciumku? Arghttt..."

Cattegirn menarik tubuhku dari Axton. Jika dia menciumku aku akan sangat sehat dan kembali ke kamar. Satu kali saja! Aku sudah lupa bagaimana saat mencium Axton dulu! Aku ingin menciumnya!

"Catte!"

"Cukup, Rine! Kembali ke kamarmu!"

"Axton! Axtonku! Tolong aku!"

Dari jauh aku bisa melihat wajah Axton yang tertawa. Keindahan itu aku ingin melihatnya lagi.

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Where stories live. Discover now