16. Hari Mereka

396 38 0
                                    

"Jadi, ini tempat yang biasa kau datangi?"

Ini hanya sebuah bukit yang dipenuhi dengan bunga liar dan pohon besar. Disana aku bisa melihat wilayah Gardenia yang terbentang luas dari tempat setinggi ini. Apa Axton seringnya berada di tempat ini? Apa dia datang untuk menenangkan diri dari rutinitasnya menjadi seorang pelayan pribadi putra mahkota?

"Iya, saya sering datang ketika memiliki waktu luang."

"Tidak kusangka ada tempat seperti ini. Aku bisa menggambar sesuatu, jadi apa yang kau lakukan disini?" Aku mengambil kertas dan menggambar pemandangan di sana.

"Hanya diam melihat saja. Saya akan merasa tenang di tempat ini. Di tempat tinggal saya, saya bisa melihat seluruh negara karena tempat tinggal saya lebih kecil dari wilayah Gardenia. Tapi disana anda bisa melihat pemandangan yang jauh lebih cantik dari ini."

"Seperti pasir putih dan laut yang kau katakan itu?"

"Benar dan lebih dari itu."

Aku sangat ingin tahu tempat tinggal Axton. Bagaimana dia dibesarkan disana? Tempat macam apa itu? Aku melihat bunga liar yang berwarna putih yang sama dengan warna rambut Axton. Mereka sangat mirip satu sama lain. Aku melirik Axton dan bunga bergantian. Aku ingin membuat sesuatu untuk Axton lagi.

"Apa anda akan terus menggambar?"

"Iya! Disini banyak bunga liar yang indah."

"Saya akan mengambilkan payung untuk anda."

"Tidak perlu. Aku akan berlindung di bawah pohon saja. Aku sudah menyelesaikan sketsanya, aku hanya perlu membuat perhiasan dari objek bunga liar. Hari ini kau tidak memakai antingku lagi. Apa benda itu menyulitkanmu?" Tanyaku pada Axton.

"Saya menyimpannya. Saya takut benda itu hilang di tempat ini."

Takut benda itu hilang?

Bukankah itu artinya dia begitu menyayanginya sampai tidak ingin benda itu hilang? Aku memukul wajahku dengan kertas. Dia sangat manis! Axton sangat manis! Aku harus membuat benda lainnya untuk Axton agar dia tidak takut benda itu hilang lagi. Dia harus memakainya!

"Pittt... Pittt..."

Apa itu suara burung?

"Axton, bantu aku naik!" Aku harus menggambar burung itu lebih dekat. Objek yang sulit kugambar!

"Apa maksud anda? Anda ingin naik ke atas pohon? Apa anda ingin jatuh dan membuat masalah untuk saya?"

"Sttt... Diamlah, Sir Kenrich akan mendengar kita berdua!" Aku menutup mulut Axton.

"Jangan membuat masalah nona! Anda membuat saya mengalami banyak masalah jika anda tetap melakukannya!"

Sayangnya aku sudah baik ke atas lebih dulu. Sedikit lagi aku sampai di atas dan menggambarkan anak burung yang lucu. Aku ini sangat pandai memanjat pohon.

"Hah..."

"Nona!" Axton mendongak ke atas melihatku.

"Sttt... Aku tidak akan jatuh!"

Aku hanya perlu menggambarnya sedikit saja. Anak-anak burung ini sangat lucu terutama warna mereka yang kebiruan. Anak-anak bangsawan akan suka memakai benda yang lucu untuk mereka. Aku akan membuat lebih lucu dari ini. Dari bentuk mereka, mata, sayap, tubuh kecil. Sangat menawan!

"Apa anda telah selesai? Cepat turun nona, sebelum saya memberitahukannya pada Sir Kenrich!"

Dasar pengadu! Sir Kenrich saja diam di kereta. Dia tidak mendekat sama sekali padaku.

"Axton! Tidak apa-apa, aku ini sangat pandai mema... Arghttt..." Tubuhku terhuyung ke belakang. Aku akan jatuh! Ini pasti menyakitkan!

Brukkk...

"Auhhh... Apa ini yang disebut pandai memanjat?"

Aku membuka mata dan melihat wajah Axton sangat dekat denganku. Begitu dekat sampai aku bisa merasakan hembusan napasnya diwajahku. Axton menangkap tubuhku dari atas pohon. Tapi aku merasakan sesuatu yang aneh darinya. Rambutnya menjadi sangat panjang dan sarang burung itu entah sampai bisa melayang di udara. Aku menatap Axton dan sarang itu bergantian.

Ini sangat aneh!

Benar-benar aneh!

Apa ini?

Apa ini sihir? Aku berdiri dan melihat sarang burung yang melayang di udara. Ini sungguhan melayang! Tidak ada tali yang terikat. Apa ini?

"Hah, anda sangat ceroboh." Axton mengangkat tangannya bersamaan dengan sarang burung kembali ke tempatnya.

Sihir! Dia menggunakan sihir! Dia berasal dari Zamrud yang memiliki sihir misterius. Aku jadi tahu kenapa Cattegirn membuat Axton berada disisinya. Dia seorang penyihir! Pantas saja semua usaha Cattegirn begitu menakjubkan selama ini. Dia memiliki seorang penyihir serba bisa bukan pelayan.

"Kau penyihir! Kau sungguhan penyihir! Rambutmu juga, bagaimana kau memanjangkannya?" Aku mendekati Axton dan memegangi rambut putih panjangnya.

"Jangan katakan pada siapapun tentang hal ini. Semua orang tidak tahu bahwa saya bisa menggunakan sihir. Anda harus merahasiakannya!"

Aku memeluk Axton sampai kami terjatuh. Tentu saja! Aku akan merahasiakannya!

"Jadi ini rahasia kita? Bagaimana dengan rambut ini? Kenapa kau tidak menunjukkannya saja?"

"Apa seorang pelayan memiliki rambut panjang?"

Tidak, tidak ada. Aku tersenyum dan memegangi rambut halus milik Axton. Sangat indah! Benar-benar indah. Keindahan ini dan ketampanannya.

"Menyingkirlah dari sana, nona. Sir Kenrich akan membunuh saya jika anda tidak segera menyingkir!"

"Rambutmu cantik, Axton. Bolehkan kau biarkan saja selama kau bersamaku? Bolehkan? Aku akan melepaskanmu jika kau membiarkan rambutmu ini."

"Baiklah!"

Aku akan membuat perhiasan yang cocok untuknya. Perhiasan yang akan cantik ketika dia memiliki rambut panjang atau pendek. Axton menghembuskan napasnya dan bersandar pada pohon. Dia nampak lelah. Apa karena dia menggunakan kekuatan sihirnya? Bagaimana bisa dia melakukannya? Apa semua orang di Zamrud juga memiliki kekuatan sihir? Aku ingin pergi ke tempat itu. Sihir itu sangat ajaib!

"Axton, ini pertama kalinya aku melihat sihir langsung. Kau sangat menawan Axton. Aku sangat kagum padamu!" Aku menutup wajahku malu.

Dia bukan seorang pelayan! Dia seorang penyihir! Ayah dan kakak tidak mungkin melarangku jika tahu bahwa Axton bukan seorang yang bisa diremehkan. Axton sangat spesial! Dia begitu spesial! Aku akan menikah dengannya!

"Axton!" Aku melambaikan tangan di depan wajah Axton.

Dengkuran halus terdengar darinya, Axton tertidur! Aku mendekatinya dan menggambar wajahnya saat tertidur. Wajah yang begitu damai dan tentram. Bulu mata lentik, pipi putih, hidung mancung yang sangat persisi, dan bibir semerah ceri. Dia sangat tampan. Aku mendekati wajah Axton dan mencium bibirnya.

Sangat manis! Bibirnya manis seperti permen!

Aku mundur dan menutup mulutku. Apa yang sudah kulakukan? Aku mencium pria! Aku mencium Axton. Tapi bibirnya sangatlah manis dan lembut. Aku menyentuh bibirku dan pergi dari Axton. Aku tidak boleh membuat Axton tahu apa yang telah aku lakukan padanya! Ini rahasiaku! Axton tidak boleh tahu aku telah menciumnya! Ciuman pertamaku!

"Arghttt... Axton!" Aku tersenyum dan menutup wajahku. Aku sungguh senang hari ini!

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Where stories live. Discover now