"Kalau kalian terus ribut seperti itu maka monster itu pasti akan segera menelan kita hidup-hidup." suara ketus itu segera mengalihkan atensi mereka

"Nona-- ba-bagaimama bisa?" gagap pengawal yang tadi tampak berbicara dengan Aidan

"Kalian sungguh bodoh, kalian memiliki sihir bukan? Untuk apa tidak digunakan?!" seketika semuanya tersadar ketika mendengar jawaban penuh keketusan dari mulut Achlys. Benar....mereka sangat panik dan histeris tadi, sampai melupakan kalau mereka mempunyai sihir dan bisa langsung mengangkat nonanya keatas kapal.

"Maafkan aku, aku sangat panik sampai melupakan hal itu." Aidan menunduk penuh penyesalan, para pengawal juga melakukan hal yang sama, mereka bahkan sampai berlutut dan meminta maaf dengan serentak

"Itu tidak berguna sekarang. Gurita auper besar itu tampaknya sudah tidak sabar untuk kupotong-potong dagingnya hingga menjadi cincangan kecil." semua orang lantas kembali menoleh kearah Achlys dan juga monster besar itu yang tampak sedang menggeliat dan memberontak karena tubuhnya dirantai oleh rantai sihir yang begitu kuat. Rantai itu berwarna hitam dengan cahaya berwarna ungu tua yang samar-samar keluar darinya.

"Rantai apa itu?" Achlys tidak memperdulikan pertanyaan penuh ingin tau dari Aidan

"Mari kita mulai pestanya!" aura dari Achlys berubah menjadi suram dan penuh kegelapan dalam sekejap. Mata merahnya menjadi lebih gelap dari biasanya, mata yang biasanya tampak kosong tanpa binaran, sekarang dipenuhi akan kilatan-kilatan penuh kehausan. Haus akan darah.

Tubuh Aidan dan para pengawal disana mendadak kaku seolah terbelenggu oleh kekuatan tak kasat mata. Hanya mata mereka yang masih berfungsi hingga dapat melihat apa yang akan terjadi setelahnya

Achlys kembali melompat dari kapal dengan sihir nya lalu menerbangkan tubuhnya menuju kerah monster yang arah monster yang masih berontak dari rantai sihirnya.

Mendekat kerahnya lalu Achlys melepaskan monster itu dari ikatan rantainya.

Graghh

Monster itu menatap penuh amarah kepada Achlys, tentakelnya semakin bergerak tidak beraturan setelah ikatannya lepas. Tiba-tiba muncul sebuah pedang yang terbuat dari es, tapi lagi-lagi pedang itu terselimuti oleh cahaya berwarna ungu gelap seperti rantai yang mengikat tubuh gurita.

"Mari bermain~ khekeke." suara rendah Achlys tampak menyeramkan, apalagi ditambah dengan kekehannya itu.

Monster itu menyerang Achlys yang melayang menggunakan salah satu tentakelnya, tapi serangan itu dengan mudah Achlys hindari, kemudian dia menebas tentakel itu menggunakan pedangnya dengan sekali tebas

Plash

Tapi beberapa saat kemudian tentakel itu kembali tumbuh dengan utuh tanpa kerusakan sedikitpun.

"Heh sudah kuduga, ini akan semakin menarik!" seringai Achlys semakin melebar. Monster itu kemudian memuntahkan cairan lengket berwarna hijau dengan bau busuk yang sangat menyengat. "Euwh menjijikan!" untunglah Achlys bisa menghindari cairan menjijikan itu

Sementara monster gurita itu tampak semakin marah. Dia semakin menggila dan terus mengarahkan tentakelnya yang sudah tertebas oleh pedang Achlys berkali-kali. Sesekali dia juga menyemburkan cairan menjijikan itu.

"Sudah cukup main-mainnya, sekarang giliranku!" setelah mengelak serangan berkali-kali, Achlys kemudian melancarkan aksinya. Terbang lebih dekat kearah gurita itu lalu dia menancapkan ujung pedang nya dimata besar gurita, setelah pedang nya tertancap kemudian dia memutarnya secara perlahan-lahan

Graghh

Teriakan kesakitan gurita itu tidak menghentikan aksi Achlys yang sekarang malah beralih memotong-motong bagian tentakel gurita menjadi bagian terkecil. Tentakel itu tidak bisa tumbuh lagi karena dia juga menggunakan sihirnya. Berkali-kali pedang itu terus memotong tiap jengkal tubuh monster yang bahkan masih hidup dan bisa memuntahakan cairan menjijikan itu sebagai perlawanan.

"Hadiah terakhir untukmu! Hiyatt!!!" mengangkat pedang nya tunggi-tinggi lalu mengarahkannya pada tenpurung kepala monster itu. Seketika kepalanya hancur menjadi dua bagian, darahnya muncrat kemana-mana hingga membasahi wajah dan tubuh Achlys, isi dari kepala itu juga menyembur keluar hingga beberapa orang normal pasti akan muntah karena pemandangan mengerikan sekaligus menjijikan itu.

"Darah, bau darah. Terasa harum dan menyenangkan khekeke." suara Achlys menjadi serak dengan mata yang penuh kilat kepuasan. Menghurip aroma darah itu seolah dia menemukan bau yang menjadi candu.

TBC

Part special nih guys sampai 1100 kata👏

Jari-jari aku sampe pegal jadinya. Jadi kalian harus ramein vote pokoknya ok😇

Kalau nggak, siap-siap aja terima santet online dari aku😈

Ok see you next part guys😘

The Decider {Second Life}Where stories live. Discover now